Sampai saat ini, metode kerokan masih banyak digunakan untuk menyembuhkan masalah pada tubuh yang dikenal sebagai masuk angin. Bahkan pada ibu hamil, kebiasaan kerokan juga masih sering dilakukan.
Padahal kenyataannya, dalam dunia medis istilah masuk angin tidak ada lho, Ma. Masuk angin sering diartikan sebagai masalah dengan gejala mual, badan terasa tidak nyaman, lemas, hingga rasa ingin muntah terus-menerus.
Kondisi ini disebut juga sebagai dispepsia atau mirip juga dengan mag. Ini merupakan adanya rasa tidak nyaman atau nyeri di saluran pencernaan bagian atas. Termasuk di antaranya perut, kerongkongan dan usus.
Gejala dari dispepsia seperti kembung, mual dan terus-menerus bersendawa. Oleh sebab itu, kondisi ini populer dengan sebutan 'masuk angin'.
Bolehkah ibu hamil kerokan? Meski kerokan diklaim bisa menyembuhkan masuk angin dan membuat tubuh terasa lebih nyaman, namun sebaiknya hal ini tidak dilakukan pada ibu hamil, terutama di trimester pertama dan kedua.
Ada beberapa risiko yang bisa dialami oleh ibu hamil, terutama jika kehamilannya termasuk sensitif, Ma. Apa saja ya efek buruk dan risiko dari kerokan pada ibu hamil? Berikut informasinya dari Popmama.com:
