7 Hal yang Paling Ditakuti Ibu Hamil Jelang Persalinan

Calon Mama yang baru pertama kali melahirkan pasti takut sama ini

30 Juli 2019

7 Hal Paling Ditakuti Ibu Hamil Jelang Persalinan
Freepik.com

Kehamilan adalah sesuatu yang dinantikan oleh setiap pasangan. Menjalani proses sebagai orang tua dalam menjaga dan merawat anak sejak masih dalam kandungan membuat kita sebagai orang tua menjadi lebih baik.

Kekawathiran dan ketakutan seiring waktu bermunculan akibat takut memberikan penanganan yang salah terhadap janin di dalam perut, hal ini wajar karena sebagai orang tua baru pasti membutuhkan banyak waktu untuk mempelajari berbagai macam tentang kehamilan.

Hingga akhirnya pada masa mendekati persalinan, muncul perasaan ketakutan terhadap jelang proses persalinan.

Khususnya rasa ditakuti pada mama yang masih baru pertama kalinya melahirkan.

Berikut ini Popmama.com akan merangkum 7 hal apa saja yang paling ditakuti oleh Mama saat-saat menjelang proses persalinan

1. Takut proses melahirkan yang menyakitkan

1. Takut proses melahirkan menyakitkan
Freepik.com

Hal paling pertama dan semua Mama sebelum melahirkan anak pertama pasti memiliki kekhawatiran akan rasa takut sakit pada saat melahirkan nanti, betul bukan?

Namun, jangan khawatir. Mama tidak sendiri!

Mengapa Mama tidak perlu khawatir, karena rasa sakit pada saat melahirkan itu tidak seperti yang mama bayangkan lho. Rasa sakit tidak datang secara terus menerus

Kontraksi datang dalam jangka yang pendek-pendek, yang berarti terdapat jeda dimana Mama dapat mengelola rasa sakit dalam persalinan. 

Nyeri pada saat persalinan juga akan meningkat dalam setiap waktunya, jadi memungkinkan untuk Mama dapat melatih rasa sakit menjadi semakin ringan dan siap dihadapi. 

Dan pada saat siap untuk mendorong, Mama akan menjadi lebih siap.

2. Epidural yang tidak mempan pada tubuh

2. Epidural tidak mempan tubuh
Freepik.com

Setiap Mama pasti menginginkan proses kelahiran yang lancar, aman, dan rasa sakit yang minim. Salah satunya dengan menggunakan bius epidural.

Epidural adalah bius lokal yang digunakan selama pada proses melahirkan untuk membuat bagian tertentu pada tubuh Mama mati rasa.

Namun, apakah Mama khawatir jika biusnya tidak mempan? 

Menurut penelitian, hanya ada 12% epidural yang gagal berfungsi dalam proses melahirkan lho, jika seandainya Mama merasa masih kesakitan atau ada sesuatu yang tidak beres, Mama dapat segera beri tahu perawat di rumah sakit sehingga dapat diberikan obat penanganan tepat waktu.

Editors' Pick

3. Takut melahirkan di perjalanan menuju rumah sakit

3. Takut melahirkan perjalanan menuju rumah sakit
Freepik.com

Biasanya orang tua sudah menebak-nebak kapan hadirnya Si Kecil untuk lahir. Namun, kadang disaat yang kurang tepat. Seperti rumah sakit yang jauh, perjalanan yang macet, dan sebagainya

Sehingga Mama dan Papa suka was-was sendiri untuk menantikan proses persalinan ini yang bisa terjadi kapan saja.

Namun, ternyata proses persalinan itu tidak bekerja begitu cepat dan terkadang ada kontraksi pada uterus yang menyebabkan "Persalinan palsu". Hal ini menyebabkan tubuh menjadi bersiap untuk kelahiran. Sehingga, membuat Mama dan Papa langsung pergi ke rumah sakit

Bahkan ketika tiba saatnya untuk mendorong, mungkin perlu untuk waktu satu jam atau bahkan lebih untuk mengeluarkan bayi. Ini memungkinkan Mama dapat melakukan perjalanan ke rumah sakit terdekat tanpa harus panik.

Ternyata bnyak wanita yang menghabiskan waktu berjam-jam dirumah sebelum masa persalinan besar!

4. Buang air besar saat proses kontraksi

4. Buang air besar saat proses kontraksi
Indy100.com

Pembuangan kotoran dapat terjadi ketika serviks menjadi lebar pada tahap kedua persalinan adalah hal yang wajar dan umum. Bahkan sebagian besar dokter melihat hal ini sebagai hal yang positif, yang menandakan bahwa Mama dapat mendorong dengan baik

Kebanyakan wanita, tidak memperhatikan jika mereka membuang air besar selama proses persalinan. Namun, jika Mama melakukannya, perawat akan dengan sangat cepat untuk mengeluarkan gerakan pada usus tanpa memberitahukan kepada pasien.

Ketika tahap persalinan akan dimulai, dianjurkan untuk menyemprotkan sesuatu yang berbau harum pada ruangan. Seperti minyak esensial yang diberi air, sehingga bau yang kurang sedap bisa tertutupi

5. Jahitan sesar yang akan terasa sakit

5. Jahitan sesar akan terasa sakit
Freepik.com

Jika Mama berencana untuk melahirkan secara sesar, pernahkah terpikirkan rasa sakit yang disebabkan oleh jahitan selepas sesar?

Kini, jangan khawati ya, Ma! Pemulihan setelah melahirkan secara sesar membutuhkan sekitar 6 minggu hingga 1 tahun setelah persalinan. Hal ini wajar karena ini proses operasi dimana akan mengalami pendarahan yang lebih lama dan mengalami lebih banyak sakit pada bagian sayatan perut.

Namun, operasi sesar ternyata tidak seburuk yang dibayangkan, dengan merawat Si Kecil Mama bisa melupakan rasa sakit yang dirasakan. Setelah operasi sesar ingatlah untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat selama beberapa minggu ke depan.

6. Pasangan pingsan ketika menemani proses persalinan

6. Pasangan pingsan ketika menemani proses persalinan
Freepik.com

Ternyata, banyak yang takut bahwa Papa yang baru sekali menemani Mama akan meninggalkan proses persalinan karena merasa takut untuk menyaksikan secara langsung. Bahkan, seorang papa baru bisa saja pingsan ketika menemani di dalam ruangan persalinan.

Tapi, walaupun benar-benar ketakutan, Papa baru ini tetap berada di ruang bersalin untuk menunggu bayi mereka lahir. Biasanya untuk mengambil peran sebagai pelatih tenaga yang aktif dan fokus terhadap istri nya lho! 

Sebelum persalinan, perawat biasanya akan memberitahukan kepada Papa kemungkinan apa saja yang akan terjadi pada persalinan yang sebenarnya, dan untuk menghindari pemandangan yang mungkin membuat takut, perawat akan menyuruh Papa untuk berdiri di sebelah tempat tidur dekat kepala Mama.

7. Kehilangan jati diri

7. Kehilangan jati diri
Freepik.com

Dari seorang wanita, istri, kemudian menjadi seorang Mama mengalami perubahan dari penampilan, gaya hidup, hingga dari cara berpikir. Banyak Mama yang masih baru khawatir terhadap identiasnya karena merasa sudah memiliki anak.

Jika Mama takut hal ini akan terjadi, coba untuk bernapas secara lega dan cobalah untuk bersantai. Pada awalnya memang Mama baru harus mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru, namun momen menjadi Mama baru tidak bertahan selamanya.

Lama kelamaan, semakin besar Si Kecil, Mama dapat mengajak Si Kecil untuk berjalan-jalan atau untuk sekedar makan siang bersama teman-teman, atau Mama dapat meninggalkan Si Kecil bersama Nenek atau pengasuh bayi.

Mama akan tetap menjadi diri sendiri, bedanya sekarang hanya memiliki kapasitas yang sangat baru, dapat melakukan lebih banyak daripada biasanya. Jadi sebelum atau sesudah memiliki Si Kecil, Mama akan tetap menjadi Mama yang baru saja ditingkatkan menjadi lebih baik.

Tadi adalah 7 hal yang paling ditakuti oleh calon Mama baru nih! Apa ada yang merasakan hal yang sama? atau ada hal lain yang ditakuti? Yuk ceritakan dengan komentar dibawah ini ya!

The Latest