Air ketuban yang berlebihan atau terlalu banyak bisa disebut juga dengan polihidramnion.
Banyak faktor yang memicu terjadinya polihidramnion. Saat kelebihan air ketuban, tak jarang akan ditandai dengan rahim ibu yang mengembang lebih cepat dari biasanya.
Perut ibu hamil juga akan semakin terasa tidak nyaman, sesak saat bernapas, nyeri punggung hingga mengalami pembengkakan pada kaki dan pergelangan tangan.
Saat mengetahui air ketuban berlebihan, ada baiknya terus dipantau secara rutin oleh dokter. Tujuannya agar terhindar dari segala kemungkinan komplikasi selama hamil.
Kasus kelebihan air ketuban selama masa kehamilan biasanya kerap terjadi karena kondisi tertentu. Berikut beberapa faktor risiko kondisi terjadinya air ketuban yang berlebihan, seperti:
- Adanya kelainan genetika.
- Sedang hamil anak kembar.
- Kondisi kromosom yang tidak normal.
- Memiliki penyakit diabetes gestasional.
- Plasenta mengalami masalah saat sedang berkembang.
- Penggunaan obat-obatan yang mengganggu kondisi kandungan.
- Mengalami infeksi selama hamil, seperti toksoplasma atau rubella.
- Sel darah bayi diserang sel darah sang Mama. Hal ini terjadi karena ketidaksesuaian darah antara Mama dan janin.
- Mengalami sindrom transfusi pada janin kembar. Salah satu janin akan menerima terlalu banyak darah dari plasenta. Maka dari itu, salah satu janin akan mengalami penumpukan cairan.
Dengan banyaknya kemungkinan kondisi kehamilan yang terjadi akibat kelebihan air ketuban, ada baiknya pemeriksaan kehamilan secara rutin dilakukan. Apalagi saat perut terasa mengencang disertai dengan sesak napas.
Untuk menghindari segala kemungkinan yang bisa terjadi. Tetap harus konsultasi ke dokter ya, Ma.