Penyebab Bayi Kembar Siam, Ibu Hamil Harus Tahu!

Melansir Cleveland Clinic, ketika dua bayi secara fisik terhubung satu sama lain saat lahir, mereka disebut kembar siam. Dahulu, banyak bayi kembar siam yang tidak bisa bertahan hidup saat mereka dilahirkan. 

Saat ini, kemajuan dalam pembedahan dan teknologi kesehatan telah meningkatkan taraf kelangsungan hidup bayi kembar siam. Beberapa bayi kembar siam bahkan berhasil dipisahkan dan keduanya tetap bertahan hidup.

Hal ini tentunya bisa terjadi karena dukungan tim bedah bedah yang terampil. Namun, keberhasilan operasi juga bergantung pada bagian mana si Kembar bergabung dan berapa banyak serta organ mana saja yang digunakan bersama.

Masih melansir Cleveland Clinic, sampai saat ini para ilmuwan tidak tahu persis apa yang menyebabkan kondisi tersebut. Tapi, terdapat dua teori tentang apa yang menyebabkan kembar siam:

• Fisi: Embrio awal, terdiri dari bola kecil sel identik, terbagi menjadi dua bola tetapi tidak terpisah sepenuhnya. Kedua bola masing-masing berkembang secara mandiri menjadi kembar siam.
• Fusi: Kehamilan kembar identik mengandung "bola" embrio kembar awal terpisah yang bergabung bersama pada titik koneksi acak.

Kedua teori ini membantu menjelaskan bagaimana kembar siam dapat terbentuk selama 12-14 hari pertama pembuahan.

Kembar siam sendiri merupakan kasus yang jarang terjadi dan diperkirakan hanya terjadi sekali dalam setiap 50.000 kehamilan. Ini terjadi karena anatomi gabungan terkadang tidak sesuai dengan kehidupan, sehingga banyak embrio gabungan tidak akan bertahan.

Hingga 60% bayi kembar siam lahir mati (tidak hidup saat lahir) atau meninggal segera setelah dilahirkan. Umumnya mereka lahir dengan wajah identik dan didominasi oleh bayi berjenis kelamin perempuan.

Setiap bayi kembar siam adalah unik. Mereka biasanya diklasifikasikan menurut di bagian tubuh mana mereka bergabung. Beberapa lokasi atau bagian tubuh bayi kembar siam yang biasanya bergabung, seperti:

• Dada. Disebut kembar Thoracopagus, mereka bergabung berhadap-hadapan di bagian dada. Seringnya, bayi kembar siam ini memiliki jantung yang sama dan mungkin juga berbagi satu hati dan usus bagian atas. Ini adalah salah satu kondisi kembar siam yang paling umum.
• Perut. Omphalopagus adalah kembar bergabung di dekat pusar. Banyak kembar omphalopagus berbagi hati dan beberapa bagian dari saluran pencernaan bagian atas. Beberapa kembar siam ini juga berbagi bagian bawah usus kecil (ileum) dan bagian terpanjang dari usus besar (kolon). Mereka umumnya tidak berbagi jantung.
• Dasar tulang belakang. Kembar pygopagus adalah bergabungnya bagian belakang tubuh bayi ke belakang di pangkal tulang belakang dan bokong. Beberapa kembar pygopagus berbagi saluran pencernaan bagian bawah. Mereka juga berbagi alat kelamin dan saluran kemih.
• Tulang belakang. Rachipagus merupakan kembar siam yang bergabung di bagian punggung sepanjang tulang belakang. Jenis ini sangat langka.
• Panggul. Kembar ischiopagus bergabung di area panggul, baik berhadap-hadapan atau saling membelakangi. Banyak kembar ischiopagus berbagi saluran pencernaan bagian bawah, serta organ hati dan genital dan saluran kemih. Setiap kembar mungkin memiliki dua kaki atau, lebih jarang, si Kembar berbagi dua atau tiga kaki.
• Batang tubuh. Parapagus adalah kembar bergabung berdampingan di panggul dan sebagian atau seluruh perut (abdomen) dan dada, tetapi dengan kepala terpisah. Si Kembar dapat memiliki dua, tiga atau empat lengan dan dua atau tiga kaki.
• Kepala. Kembar craniopagus bergabung di bagian belakang, atas, atau samping kepala, tetapi tidak di wajah. Kembar craniopagus berbagi sebagian tengkorak. Tapi otak mereka biasanya terpisah, meski mereka mungkin berbagi beberapa jaringan otak.
• Kepala dan dada. Kembar cephalopagus bergabung di kepala dan tubuh bagian atas. Wajah berada di sisi berlawanan dari satu kepala bersama, dan mereka berbagi otak. Si kembar ini jarang bertahan hidup.

Melansir beberapa sumber, kondisi bayi kembar siam dapat diidentifikasi sejak usia kehamilan 12 minggu. Dokter maupun bidan biasanya dapat mengonfirmasi kondisi ini saat kehamilan berusia sekitar 20 minggu melalui pemeriksaan ultrasound.

Jika itu terjadi, dokter akan menyarankan tes lanjutan untuk mempelajari lebih lanjut tentang tubuh si Kembar dan organ apa yang mungkin mereka gunakan bersama. Dokter kemudian akan memberikan saran pada orangtua tentang apa yang diharapkan pada kehamilan dan proses kelahiran kelak.

Dalam beberapa kasus, kondisi bayi tidak memiliki kemungkinan untuk bertahan hidup. Ketika itu terjadi, orangtua perlu memutuskan bagaimana kehamilannya akan berjalan dan perawatan yang bisa diberikan.

Untuk bayi kembar siam yang lahir dengan selamat dan bertahan hidup, umumnya mengalami beberapa kondisi yang tidak dapat dihindari. Mereka cenderung lahir prematur, mengalami kesulitan bernapas, hingga masalah jantung.

Di kemudian hari, masalah kesehatan seperti skoliosis, kelumpuhan otak, atau ketidakmampuan belajar juga dapat terjadi. Kemungkinan komplikasi juga umumnya tergantung pada tempat si Kembar bergabung dan organ mana atau bagian tubuh mana yang mereka gunakan bersama.

Untuk itulah dibutuhkan diskusi antara tenaga ahli dan keluarga mengenai rincian kemungkinan komplikasi dan bagaimana mempersiapkan kelahiran bayi kembar siam tersebut.

Nah, itulah tadi beragam informasi seputar penyebab bayi kembar siam. Semoga informasi ini bisa membantu Mama mengenal lebih jauh tentang kembar siam.

Baca juga:

• Apakah Genetik adalah Faktor Penyebab Bayi Terlahir Kembar Siam?

• Hamil Anak Kembar, Benarkah Harus Ada Riwayat dalam Keluarga?

• 5 Artis Hamil Anak Kembar Berkat Program Hamil, Ada Syahnaz Sadiqah