Sering Menangis saat Hamil, Ini Pengaruhnya pada Anak Setelah Besar

Sering menangis saat sedang hamil bisa berdampak buruk terhadap kesehatan anak lho, Ma

12 Februari 2019

Sering Menangis saat Hamil, Ini Pengaruh Anak Setelah Besar
Freepik/Rawpixel.com

Meski merasa bahagia, beberapa perempuan menjadi sering menangis saat hamil. Penyebab perempuan sering menangis saat hamil beragam mulai karena perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, ketakutan akan kondisi kehamilan, perasaan kurangnya dukungan dari pasangan, kelelahan,  hingga depresi bisa menjadi penyebabnya.

Menangis memang bisa menjadi luapan emosi namun Mama harus tahu, menangis yang disebabkan oleh stres atau tekanan pada perempuan hamil bisa berpengaruh terhadap perkembangan anak dikemudian hari lho!

Mama ingin tahu apa saja dampaknya? Dilansir dari Step to Health, berikut beberapa diantaranya:

1. Anak berisiko terserang penyakit mental

1. Anak berisiko terserang penyakit mental
Freepik/Pressfoto

Depresi selama kehamilan yang memicu Mama sering menagis rupanya dapat memengaruhi sistem neuroendokrin bayi Ma.

Ini merupakan jaringan yang mengontrol suasana hati, emosi dan respon seseorang. Selain itu, juga dapat meningkatkan anak terserang penyakit mental.

Editors' Pick

2. Bayi terlahir prematur

2. Bayi terlahir prematur
Freepik

Menangis karena gelisah dapat memengaruhi aliran darah yang berfungsi untuk mengangkut nutrisi yang diperlukan bayi dalam kandungan Ma.

Saat ini terjadi maka masalah pernapasan, berat badan kurang pada bayi, hingga kelahiran permatur ataupun keguguran bisa terjadi.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Kelahiran Prematur

3. Perkembangan anak menjadi lambat

3. Perkembangan anak menjadi lambat
Freepik/Rawpixel.com

Jika Mama sering menangis karena mengalami sedih yang berkepanjangan, maka perkembangan bayi dapat lebih lambat daripada bayi lainnya.

Karena meski masih berada di dalam kadungan, bayi dapat merasakan suasana hati dari Mamanya. Mama gak mau kan perkembanhan anak menjadi terhambat akibat kebiasaan menangis saat hamil?

4. Anak memiliki masalah emosi di masa kanak-kanak

4. Anak memiliki masalah emosi masa kanak-kanak
Freepik/Asierromero

Dilansir dari parenting.firstcry, pada perempuan hamil yang tidak menerima kehamilannya dengan baik atau bahkan membenci bayinya dapat mengalami emosi yang tidak stabil.

Kondisi ini terbilang bisa memperburuk keadaan Ma. Sebab anak yang tidak merasakan keterikatan sejak berada dalam kandungan cenderung memiliki masalah emosional di masa kanak-kanak.

Wah, ternyata anak juga bisa menjadi begitu sensitif ya Ma!

5. Anak memiliki masalah perilaku

5. Anak memiliki masalah perilaku
Freepik

Tak hanya memiliki masalah emosi saja, saat seorang perempuan hamil sering menangis karena stress, maka peningkatan kadar kortisol dalam tubuh akan meningkat.

Mama tahu dampaknya apa? Dampaknya bisa memengaruhi fungsi plasenta. Apabila ini terjadi, bisa membahayakan kesehatan janin karena salah satu fungsi plasenta adalah melindungi janin dari kortisol.

Peningkatan pengaruh negatif seperti risiko anak mengemban masala prilaku seperti hiperaktif, Attention Deficit Disorder (ADD) atau penyakit mental lainnya juga dapat anak alami.

Jika Mama termasuk yang sering menangis saat hamil, ada baiknya untuk mengeluarkan keluh kesah atau kekhawatiran yang Mama rasakan kepada pasangan ataupun kerabat terdekat. Bila dirasa masih kurang membantu, jangan sungkan untuk menceritakan keresahan atau  kesedihan yang Mama rasakan kepada doter kandungan agar mendapatkan bantuan unutk mengatasinya.

Topic:

The Latest