TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perhatikan dengan Baik, Ini 4 Bahan Teether yang Aman untuk Bayi

Teether atau mainan gigitan bayi dinilai mampu meredakan rasa gatal dan nyeri di gusi

Freepik/Dragana_Gordic

Fase tumbuh gigi menyebabkan bayi mudah rewel karena si Kecil merasakan gatal di gusinya. Mereka akan menggigit benda apapun yang dipegang untuk meredakan rasa gatal dan nyeri di gusi. Salah satu cara yang bisa Mama lakukan untuk menenangkan bayi ketika tumbuh gigi adalah memberikan teether

Teether atau mainan gigitan bayi dinilai mampu meredakan rasa gatal dan nyeri sekaligus merangsang pertumbuhan gigi bayi. Mama bisa memasukkan teether ke kulkas terlebih dahulu untuk memberikan sensasi dingin ketika digigit oleh bayi. Sensasi dingin itu bisa membuat bayi merasa nyaman dan tidak merasakan rasa nyeri di gusi. 

Meskipun begitu, Mama tak bisa sembarangan memberikan produk teether kepada si Kecil. Mama harus memastikan bahan yang digunakan produk teether aman untuk digigit bayi dan tidak berisiko bagi kesehatan si Kecil. 

Lalu, bahan teether apa saja yang aman untuk si Kecil? Berikut penjelasan seputar bahan teether yang aman untuk bayi seperti dirangkum Popmama.com

1. Bebas BPA atau Bisphenol A

Freepik/nestea06

Pertama, produk teether bayi harus bebas BPA atau Bisphenol A. BPA adalah bahan kimia beracun yang biasanya digunakan sebagai bahan baku plastik. Produk teether juga harus dipastikan bebas PVC atau vinyl, phthalates, dan paraben. 

Bahan-bahan kimia tersebut bisa masuk ke tubuh bayi melalui air liur. Sebab, saat produk teether digigit, maka bahan kimia tersebut bisa berpindah dan larut di gigi, air liur, dan mulut si Kecil. Padahal, bahan-bahan kimia tersebut bisa mengganggu sistem endokrin bayi. 

Dilansir dari What to Expect, bahan-bahan kimia itu bisa bereaksi ketika dipanaskan. Oleh karena itu, Mama sebaiknya mensterilkan produk teether terlebih dahulu dengan cara direbus menggunakan air panas sebelum diberikan kepada bayi.

Apabila teether jauh ke lantai, segera bersihkan menggunakan tisu basah agar kebersihannya tetap terjaga. Mama perlu menjaga dan mengawasi si Kecil ketika menggenggam teether agar bisa menjamin keselamatan bayi dan kebersihan produk selama digunakan. 

2. Berbahan silikon

Freepik

Mama bisa memilih teether berbahan silikon dengan food grade 100 persen. Artinya, produk tersebut sudah aman digunakan dan tidak mengandung bahan kimia beracun seperti BPA, PVC, serta tahan dari infeksi bakteri atau jamur. 

Produk teether berbahan silikon juga bisa didinginkan di kulkas untuk memberikan sensasi dingin dan meredakan rasa nyeri pada gusi si Kecil. Oleh karena itu, produk teether berbahan silikon kerap digunakan untuk mencegah pembengkakan gusi ketika bayi mulai tumbuh gigi. 

3. Berbahan karet

Freepik/Poravute

Bahan teether selanjutnya yang aman untuk bayi adalah karet alam. Karet alam umumnya sama dengan silikon karena mampu mencegah infeksi bakteri atau jamur pada teether. Karet alam juga elastis sehingga mudah digenggam oleh bayi. 

Walaupun bersifat elastis, Mama perlu menyesuaikan ukuran teether dengan perkembangan usia si Kecil. Ketika bayi baru berusia empat bulan, sebaiknya memilih produk teether dengan bentuk standar yang mudah digenggam dengan tangan si Kecil. 

Memasuki usia enam bulan, bayi sudah bisa menggenggam benda lebih berat sehingga Mama bisa memilih produk teether yang lebih kokoh, bertekstur padat, dan kasar. Hal ini bisa merangsang pertumbuhan gigi si Kecil. 

4. Katun Organik

Freepik/User6014584

Terakhir, Mama bisa memilih teether yang terbuat dari katun organik. Produk katun organik umumnya memiliki bentuk lucu yang menarik perhatian si Kecil. Selain itu, produk katun organik juga mudah dicuci sehingga Mama bisa menjamin kebersihannya. 

Katun organik cocok digunakan sebagai teether untuk merangsang pertumbuhan gigi karena terasa lembut saat digigit. Katun organik juga tidak mengandung bahan kimia beracun sehingga aman ketika dimasukkan ke mulut bayi. 

Berapa Lama Bayi Menggunakan Teether?

Freepik

Walaupun berguna untuk meredakan nyeri di gusi, bayi sebaiknya menggunakan teether tidak lebih dari 15 menit. Hal ini bertujuan untuk mencegah ketergantungan. 

Jangan lupa untuk membersihkan teether setelah digunakan oleh si Kecil untuk mengurangi infeksi bakteri, kuman, atau jamur. Cucilah teether menggunakan sabun khusus bayi dan air mengalir. 

Seperti diketahui, teether memang menguntungkan bagi bayi. Namun, perlu diingat bahwa beberapa teether mengandung bahan kimia berbahaya. Untuk itu, Mama perlu lebih teliti ketika memilih bahan teether yang aman untuk bayi. 

Baca juga :

The Latest