TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Pola Hidup Aktif Anak yang Bisa Diterapkan di Sekolah

Semakin aktif, anak akan memiliki banyak nilai positif

Freepik

Sesuai anjuran dari WHO, anak-anak di Indonesia perlu meningkatkan kesehatan dan kebugaran melalui aktivitas fisik kurang lebih selama 60 menit/hari. Itu berarti anak-anak dituntut untuk sebisa mungkin memiliki pola hidup yang aktif, baik di rumah atau lingkungan sekolah. 

Selain mendapatkan asupan gizi yang cukup, pola hidup aktif sudah harus ditanamkan pada anak sejak dini.

Menurut penelitian, anak yang rutin berolahraga memiliki kemampuan kognitif, mental serta nilai-nilai kehidupan seperti sportivitas, pantang menyerah, percaya diri, dan kerja sama tim yang lebih baik.

"Oleh karena itu, penting bagi anak usia sekolah untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur dan didukung dengan asupan gizi yang seimbang agar tetap berenergi setiap hari,” papar Ketua Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia Mury Kuswari, S. Pd, M. Si mengenai pentingnya aktivitas fisik untuk anak-anak saat ditemui pada acara peluncuran MILO baru dengan kandungan gula yang 25% lebih rendah di Jakarta.

Menerapkan pola hidup aktif di lingkungan sekolah tidak sulit bagi anak-anak, asalkan si Anak diberikan kesempatan seperti sebuah waktu dan fasilitas pendukung. 

Untuk menjaga pola hidup aktif semakin konsisten, ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan anak-anak di sekolah. Berikut rangkuman dari Popmama.com mengenai beberapa alternatif kegiatan yang bisa si Anak lakukan. 

1. Pelajaran olahraga

Freepik/Rawpixel.com

Biasanya anak sekolah mendapatkan pelajaran olahraga satu kali selama seminggu. Namun, waktu yang diberikan selama pelajaran olahraga ini dirasa cukup memberikan pengetahuan baru kepada si Anak. Dari pengetahuan yang diberikan selama jam pelajaran berlangsung dapat diterapkan si Anak kapan saja termasuk saat hari libur. 

Pelajaran olahraga tidak hanya membantu fisik si Anak menjadi lebih sehat dan kuat saja, namun olahraga secara rutin bisa memberikan banyak manfaat lain dalam kepribadiannya seperti:

  • Meningkatkan rasa kepercayaan diri,
  • menurunkan perasaan tegang,
  • menurukan tingkat depresi pada anak,
  • menurunkan tingkat ketidakpuasan hidup,
  • meningkatkan kedisplinan hidup,
  • lebih sportif dalam banyak hal.

Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Sepakbola untuk Fisik dan Mental Anak

Baca juga: Pola Makan yang Sebaiknya Dijalani Anak yang Hendak Olahraga

2. Ikut klub olahraga

Unsplash/Bianca Isofache

Dalam mengikuti klub olahraga, si Anak berhak memilih olahraga yang disukainya. Ini tentu akan membantu dirinya agar lebih konsisten dan rutin menghadiri klub olahraga yang sudah dipilih. 

Memaksa si Anak dalam mengikuti klub olahraga yang diinginkan orangtua hanya akan membuatnya tidak nyaman. Jangan juga terlalu membatasi olahraga anak di sekolah dengan satu jenis saja. Dengan banyaknya jenis olahraga yang dipilih, ia akan bisa meningkatkan kemampuan motorik semakin baik. 

Tanpa disadari olahraga yang dilakukan secara rutin pada anak-anak di sekolah dapat membantu kebugaran, meningkatkan kemampuan fungsi kognitif dan menurunkan risiko obesitas. Manfaat ini akan sangat dirasakan dibandingkan dengan anak yang tidak rutin berolahraga. 

3. Melakukan kegiatan di luar olahraga

Instagram.com/iqbaallls

Berusaha untuk menjalankan pola hidup aktif tidak hanya bisa dilakukan dengan olahraga saja, namun ada juga kegiatan yang bisa dilakukan. Kegiatan outdoor seperti ekstrakurikuler pramuka, paskibra, atau bahkan pencinta alam bisa diikuti oleh si Anak. 

Banyaknya ekstrakurikuler yang diikuti bisa membantu si Anak mengeksplor berbagai macam kegiatan. Dirinya juga akan semakin memiliki banyak teman dan mengerti dalam bersosialisasi. Namun, si Anak juga perlu diberi arahan untuk tetap bisa bertanggung jawab antara sekolah dan urusan ekstrakurikuler. 

Mama juga perlu mengingatkan si Anak sebelum melakukan aktivitas yang cukup berat, dirinya harus dipastikan sudah sarapan sebelum berangkat sekolah. Melewatkan sarapan hanya akan berdampak buruk untuknya karena dapat menurunkan aktivitas fisik dan kesulitan berkonsentrasi saat memulai proses belajar di sekolah. 

Baca juga: Demi Membentuk Karakter Anak, Kenali 8 Manfaat Anak Mengikuti Pramuka

4. Bermain permainan tradisional

pixabay.com

Banyaknya permainan tradisional yang dimainkan si Anak bersama teman-teman sekolah ternyata akan membantu dirinya lebih gigih hingga bisa diajak bekerja sama dengan baik. 

Beberapa permainan yang bisa dilakukan si Anak di waktu istrirahat atau sepulang sekolah, seperti:

  • Engklek,
  • lompat tali,
  • petak umpet,
  • gobak sodor,
  • permainan kucing dan tikus.

Seperti yang Mama ketahui kalau permainan tradisional ini melibatkan aktivitas secara fisik, motorik sehingga si Anak bisa selalu aktif dan lincah. 

5. Bermain di luar ruangan saat jam istirahat

Unsplash/Eduardo Balderas

Waktu jam istirahat bisa dipakai anak-anak dengan aktif bergerak atau bermain di luar kelas. Anak-anak yang berusaha aktif bergerak serta bersosialisi dengan teman-teman lainnya di luar ruangan bisa membantu perkembangan sosialnya. 

Namun, anak-anak yang aktif ini juga harus diimbangi dengan kebutuhan energi harian secara teratur. Si Anak perlu sekali rutin sarapan agar mampu menyeimbangi dengan segala rutinitas sehari-hari yang dimilikinya. 

Saat sarapan, lauk yang mengandung protein berguna sebagai zat pembangun. Itu berarti protein dapat mengganti sel-sel yang rusak, sehingga tidak mengganggu tumbuh kembang si Anak.

Lalu karbohidrat sebagai zat tenaga yang menjadi sumber energi saat si Anak beraktivitas. Vitamin pada sayuran atau buah serta mineral dianggap sebagai zat pengatur yang membantu proses metabolisme di dalam tubuh. 

Itulah beberapa pola hidup aktif yang bisa diterapkan si Anak di sekolah. Semoga penjelasan di atas cukup membantu perkembangan anak-anak ya, Ma.

The Latest