Bahaya Paparan BPA pada Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

Nama zat kimia Bisphenol A atau BPA pasti sudah sering terdengar di telinga mama. Pasalnya zat ini merupakan salah satu zat kimia yang dipakai untuk membuat perabotan berbahan plastik keras.

Melansir Medical News Today, penelitian telah menunjukkan bahwa paparan BPA dapat mengganggu fungsi sistem endokrin. Namun, tingkat paparan dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan orang umumnya tidak mengakibatkan bahaya yang serius.

Beberapa perabotan yang umumnya mengandung BPA bisa ditemukan pada kacamata, botol air, jendela anti pecah, dan resin epoksi yang melapisi beberapa kaleng makanan logam, tutup botol, dan pipa pasokan air.

Anwar Daud, Ahli Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar, berpendapat mengacu pada studi biomonitoring risiko tersebut bisa timbul karena paparan BPA melebihi ambang batas yang telah ditentukan.

BPA sebagai xenoestrogen berperan dalam perkembangan sistem reproduksi dan karakter seks sekunder. Selain itu, zat ini juga diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara, dan juga prostat.

Penelitian pada tahun 2012 itu mengungkapkan bahwa manusia bisa terpapar BPA melalui berbagai sumber, tetapi kemasan pangan sebagai sumber utama paparan BPA sudah dikonfirmasi.

Khusus untuk bumil dan janin, BPA dinilai sangat berbahaya karena dapat mengancam kesehatan keduanya. Kandungan tersebut juga mampu mengganggu kesehatan otak dan kelenjar prostat pada bayi di dalam kandungan dan juga anak.

Berdasarkan data Environmental Health Perspectives (2014) dari Badan keamanan pangan di Prancis (ANSES) menyebutkan bahwa BPA bisa mengakibatkan janin bayi dalam kandungan terkena kanker payudara di kemudian hari. Ditambah lagi, paparan BPA juga kelak dapat memengaruhi perubahan perilaku anak.

Oleh karena itu, ANSES menyarankan agar ibu hamil menghindari kemasan makanan kaleng atau minum dari kemasan plastik keras polikarbonat yang sudah jelas menjadi sumber BPA.

Karena zat kimia ini merupakan zat yang berbahaya untuk ibu hamil dan bayi, beberapa negara di luar Indonesia sudah menerapkan aturan bebas BPA untuk produk-produk mereka. Sebut saja seperti Denmark.

Alasan Denmark menerapkan peraturan ini adalah karena negara tersebut prihatin terhadap potensi efek negatif yang bisa terjadi. Larangan tersebut didasarkan pada penelitian mengenai hubungan paparan BPA dengan gangguan hormonal dan masalah perkembangan di masa depan.

Untuk wilayah Asia, negara-negara yang sudah menerapkannya seperti Malaysia, Filipina, Singapura, dan China. Sayangnya, di Indonesia aturan pelarangan penggunaan BPA belum diterapkan secara maksimal untuk produk kemasan pangan.

Nah, itulah tadi rangkuman tentang bahaya paparan BPA pada kesehatan ibu hamil dan janin. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan serta kehati-hatian ibu hamil dalam menggunakan produk yang terbuat dari plastik.

Baca juga:

• Apa itu Meta Folat? Zat yang Lebih Penting daripada Asam Folat

• Bahan Makanan yang Berbahaya untuk Ibu Hamil, Segera Jauhi Ya!

• Bahan Produk Kecantikan yang Berbahaya Untuk Ibu Hamil Trimester 1