Hati-hati, Ma! Begini Cara Aman Menggunakan Baby Swing
Meski nyaman dan memudahkan, Mama tetap harus berhati-hati dalam menggunakan baby swing.
28 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baby swing memang seperti penyelamat hidup Mama yang sibuk dan tidak punya partner di rumah untuk mengurus si Kecil. Namun, Mama perlu mengetahui cara aman menggunakan baby swing agar bisa memakainya dengan bijak.
Saat Mama disibukkan dengan urusan rumah tangga, atau bekerja dari rumah, tentu menenangkan bayi menangis dan menggendongnya terus-menerus akan sangat merepotkan. Apalagi, bayi baru lahir ternyata sangat suka digendong sambil diayun-ayun.
Nah, berikut ini Popmama.com bagikan informasi terkait cara aman menggunakan baby swing agar tidak terjadi kejadian yang mungkin akan membahayakan bayi. Yuk, kita simak bersama!
Kenapa Menggunakan Baby Swing Berbahaya?
Penggunaan baby swing akan aman jika bayi tidak dalam kondisi tertidur, dan ini juga berlaku untuk alat lainnya, seperti ayunan, car seat, dan juga stroller.
Bayi, khususnya yang baru lahir, sebaiknya tidur di alas yang datar dan bukan dalam kondisi kepala yang lebih tinggi dari pada tubuhnya. Hal ini karena bayi masih belum bisa menyangga dan mengontrol tubuhnya sendiri.
Saat tidur dengan posisi setengah duduk, kepala bayi akan turun dan menekan dagunya, sehingga meningkatkan risiko asphyxiation atau sesak napas.
Sehingga, bayi direkomendasikan untuk segera dipindahkan ke tempat tidurnya begitu ia hampir tertidur.
Editors' Pick
Penelitian tentang Bahaya Penggunaan 'Sitting Device' untuk Bayi
Sitting device yang dimaksudkan di sini adalah alat-alat yang membantu bayi berada dalam posisi duduk atau setengah duduk, seperti contoh-contoh yang sudah disebutkan sebelumnya, dimana baby swing adalah salah satunya.
Baby swing semakin berbahaya apabila digunakan sebagai tempat tidur bayi sepanjang malam. Dari kumpulan hasil penelitian selama 10 tahun diketahui bahwa penyebab kematian bayi salah satunya adalah karena sitting device ini. Kematiannya pun sekitar 35 kasus per tahun.
Penelitian tersebut mendapatkan hasil sebanyak 11.779 kasus kematian bayi saat tidur, dan 3 persennya atau 348 kasus dikarenakan kesalahan penggunaan sitting device yang berasal dari keteledoran orangtua.
Penyebab kematian pada bayi baru lahir selain karena kesalahan penggunaan sitting device adalah kelahiran prematur, berat badan lahir yang rendah, dan paparan asap rokok.
Risiko Lain Penggunaan Baby Swing
Selain sesak napas dan kematian, penggunaan baby swing juga memiliki beberapa risiko lain lho, Ma, yaitu cedera dan kepala datar.
Di tahun 2009-2012, tercatat bahwa ada lebih dari 350 cedera yang disebabkan oleh alat yang berayun. Karenanya, saat memilih alat apapun, termasuk baby swing, Mama harus memastikan telah taat prosedur dan bayi dalam posisi yang baik.
Selain cedera, baby swing juga termasuk alat yang bisa membuat kepala bayi datar, apabila digunakan terus-menerus, khususnya di luar jam tidur bayi. Saat bayi terbangun, sebaiknya diajak berkegiatan dan distimulasi, seperti melakukan tummy time.
Cara Aman Menggunakan Baby Swing
Setelah mengetahui bahaya dan risiko apa saja yang mungkin muncul dari penggunaan baby swing ini, ada baiknya Mama mengikuti panduan berikut agar tetap aman saat bayi menggunakan baby swing:
- Saat bayi mulai tertidur, pindahkan ke tempat yang datar.
- Saat menggunakan baby swing, bayi harus diposisikan sedatar mungkin untuk menghindari kepalanya terkantuk dan dagunya tertekan.
- Pastikan baby swing aman digunakan dan tidak mudah berubah posisi.
- Ajak bayi melakukan tummy time saat tidak sedang di baby swing untuk menjaga bentuk kepalanya.
Nah, itu dia tadi penjelasan tentang bahaya dan bagaimana cara aman menggunakan baby swing, Ma. Jika bayi mama masih newborn, selalu pastikan keamanan dan keselamatannya saat naik apapun, ya.
Baca juga:
- 5 Tips Aman Memandikan Bayi dengan Water Heater
- Cara Menyendawakan Bayi saat Tertidur yang Bisa Mama Coba
- Cara Mengeluarkan Dahak Bayi dengan Bawang Putih
