Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest.com
Pinterest.com

Intinya sih...

  • Cradle cap adalah kondisi kulit umum pada bayi yang ditandai dengan sisik kekuningan atau putih di kepala bayi, biasanya hilang sebelum usia 1 tahun tanpa perawatan khusus

  • Penyebab cradle cap diduga akibat produksi minyak berlebih oleh kelenjar kulit dan keberadaan jamur alami Malassezia, namun tidak berbahaya bagi kesehatan si Kecil

  • Mencukur rambut bayi dengan cradle cap tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan iritasi atau lecet, sebaiknya fokus pada perawatan lembut dan aman untuk kulit kepala

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah Mama pernah melihat kulit kepala si Kecil tampak bersisik, mengelupas, atau seperti berkerak kekuningan? Tenang, kondisi ini dikenal dengan istilah cradle cap dan cukup umum terjadi pada bayi, terutama di bulan-bulan pertama kehidupannya.

Namun, banyak orangtua yang kemudian khawatir dan bertanya-tanya, apakah cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mencukur habis rambut bayi?

Sebelum buru-buru mengambil keputusan, penting bagi Mama untuk memahami dulu penyebab cradle cap serta bagaimana cara menanganinya dengan aman.

Berikut Popmama.com akan bahas lebih lanjut tentang apakah bayi dengan cradle cap harus dibotaki. Yuk, simak penjelasan selengkapnya, Ma!

Apa Itu Cradle Cap pada Bayi?

Pinterest.com/innobaby

Cradle cap adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada bayi dan tergolong tidak berbahaya. Kondisi ini ditandai dengan munculnya sisik berwarna kekuningan atau keputihan di kulit kepala bayi yang terkadang disertai oleh ruam ringan.

Meski terlihat mengganggu, cradle cap tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri pada si Kecil. Umumnya, kondisi ini muncul pada beberapa minggu pertama setelah lahir dan akan membaik seiring waktu.

Tanpa perawatan khusus pun, cradle cap biasanya hilang dengan sendirinya sebelum bayi berusia 1 tahun.

Penyebab Terjadinya Cradle Cap

Pinterest.com/Lifeline.de

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kondisi ini diduga muncul akibat kombinasi beberapa faktor. Salah satunya adalah produksi minyak berlebih oleh kelenjar kulit yang masih dipengaruhi oleh hormon ibu.

Akibatnya, sel-sel kulit yang seharusnya terlepas justru menumpuk di kulit kepala bayi. Selain itu, keberadaan jamur alami Malassezia juga dapat memengaruhi munculnya cradle cap.

Meski terlihat mengganggu, kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya bagi kesehatan si Kecil.

Gejala Cradle Cap pada Bayi

Pinterest.com

Cradle cap biasanya ditandai dengan munculnya bercak kulit bersisik di kepala si Kecil berwarna kuning atau putih. Saat disentuh, sisik ini terasa kering, rapuh, dan mudah terkelupas.

Kadang, Mama juga bisa melihat tekstur kulit kepala yang tampak seperti lilin atau berminyak. Meski terlihat mengganggu, kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit pada bayi.

Umumnya, sisik-sisik tersebut menempel cukup kuat di kulit kepala dan tampak berkerak, mengelupas, atau disertai ruam kemerahan di sekitarnya dan dapat menyebar ke area lainnya, seperti dahi, alis, hingga belakang telinga.

Apakah Bayi dengan Cradle Cap Harus Dibotaki?

Pinterest.com/Echte Mamas

Menurut penjelasan Dokter Apesialis Anak, dr. Hans Natanael, Sp.A, melalui akun Instagram pribadinya @drhans_spesialisanak, mencukur rambut bayi yang mengalami cradle cap ternyata tidak dianjurkan.

Tindakan ini tidak akan mempercepat proses penyembuhan, justru bisa menimbulkan risiko baru. Kulit kepala bayi yang masih sensitif dapat mengalami iritasi atau lecet, terutama jika kerak di kulit kepala cukup tebal.

Karena itu, sebaiknya hindari membotaki bayi saat mengalami cradle cap dan fokus pada perawatan yang lembut dan aman untuk kulit kepalanya.

"Pembotakan kepala bayi bukanlah solusi medis untuk cradle cap dan tidak akan mempercepat penyembuhan. Bahkan, mencukur rambut bisa membuat kulit kepala bayi yang sensitif menjadi iritasi atau lecet, terutama jika keraknya tebal," ujar dr. Hans di Instagramnya, yang dikutip Popmama.com pada Selasa (14/10/25).

Tips Mengatasi Cradle Cap pada Bayi

Pinterest.com

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi cradle cap pada kulit kepala si Kecil:

  1. Lunakkan kerak dengan menggunakan minyak dan hair lotion yang mengandung argan oil, chamomile, aloe vera, dan panthenol.

  2. Cuci rambut si Kecil dengan menggunakan sampo atau head to toe baby wash yang lembut, teruji hypoallergenic, dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti SLS.

  3. Jaga kebersihan dan kelembapan kulit kepala dengan mengganti topi atau penutup kepala secara teratur, dan biarkan kepala bayi bernapas tanpa penutup terlalu lama.

Nah, itu dia penjelasan dokter soal bayi dengan cradle cap. Jadi, bayi dengan cradle crap tidask disarankan dibotaki, ya, Ma. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama.

Editorial Team