- Pilih metode keramas yang nyaman
Setiap bayi, tentunya memiliki gaya favoritnya saat keramas. Ada yang suka jika airnya diusapkan pelan-pelan ke kepala, ada juga yang lebih tenang kalau pakai topi pelindung supaya air dan sampo dan air tidak masuk ke mata. - Waktu keramas memengaruhi kualitas tidur
Jika si Kecil keramas pada sore hari, maka dapat membantu mereka agar dapat tidur lebih nyenyak di malam hari, karena kulit kepala yang bersih membuatnya lebih nyaman. - Sisir lembut untuk rambut tebal atau ikal
Jika si Kecil mempunyai rambut yang tebal atau ikal, Mama bisa keramas sambil menyisir perlahan dengan sisir berujung karet tumpul untuk membantu mencegah rambut kusut dan membuatnya tetap lembut. - Frekuensi keramas bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi si Kecil
Tidak ada aturan baku mengenai seberapa sering bayi perlu keramas. Frekuensi dapat disesuaikan dengan usia, aktivitas, jenis rambut, serta suhu dan kelembapan lingkungan. - Pilih sampo dan hair lotion yang tepat
Pilihlah sampo dan hair lotion yang tepat berdasarkan usia dan jenis rambut bayi untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepalanya. - Sesuaikan suhu air dengan usia bayi
Bayi di bawah 2 tahun dapat keramas dengan air hangat atau suam-suam kuku. Sementara itu, untuk bayi di atas 2 tahun disarankan menggunakan air dingin agar lapisan minyak alami rambut (sebum) tidak cepat hilang. - Pijat lembut, jangan menggosok terlalu keras
Saat si Kecil keramas, Mama tidak perlu menggosok rambut bayi terlalu keras. Cukup pijat lembut lalu bilas hingga bersih untuk mengangkat kotoran dan minyak di kepalanya.
Selain itu, pijatan lembut pada kulit kepala bayi juga dapat membantu melancarkan aliran darah sehingga mendukung kesehatan rambut dan kulit kepala.
Apakah Bayi Boleh Keramas Setiap Hari? Ini Penjelasannya

Apakah bayi boleh keramas setiap hari, terutama saat kepalanya sering berkeringat atau muncul kerak? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di benak mama, khususnya bagi yang baru pertama kali merawat si Kecil.
Wajar saja, karena kebersihan bayi memang menjadi prioritas, namun kulit kepala mereka yang masih sensitif juga perlu diperhatikan. Terlalu sering mencuci rambut dikhawatirkan bisa menghilangkan kelembapan alaminya.
Di sisi lain, membiarkan kepala bayi kotor tentu bukan pilihan. Lantas, seberapa sering sebenarnya bayi perlu keramas? Berikut Popmama.com akan bahas lebih lanjut mengenai apakah bayi boleh keramas setiap hari.
Yuk, simak informasinya, Ma!
Apakah Bayi Boleh Keramas Setiap Hari?

Untuk bayi baru lahir hingga usia 1 bulan, cukup keramas 1–2 kali seminggu. Pada usia ini, bayi belum banyak berkeringat sehingga tidak perlu keramas setiap hari.
Memasuki usia 3–6 bulan, saat bayi mulai aktif berguling dan beraktivitas, frekuensi keramas bisa ditingkatkan menjadi dua hari sekali atau disesuaikan dengan kondisi seperti kelembapan, suhu, dan banyaknya keringat.
Setelah usia 6 bulan, saat bayi semakin aktif dan mudah berkeringat, keramas bisa dilakukan lebih sering. Ini penting untuk menjaga kebersihan kulit kepala dan mencegah penumpukan kotoran serta sel kulit mati yang dapat menimbulkan kerak.
Apakah saat Keramas Harus Menggunakan Sampo Setiap Hari?

Saat bayi keramas, penggunaan sampo tidak perlu dilakukan setiap hari. Jika si Kecil belum banyak beraktivitas dan tinggal di lingkungan yang sejuk, cukup bilas rambutnya dengan air hangat.
Air hangat sudah cukup efektif untuk melarutkan kotoran ringan dan mengangkat sel kulit mati di kulit kepala. Penggunaan sampo yang terlalu sering justru bisa menghilangkan minyak alami rambut bayi.
Karena itu, penting menyesuaikan frekuensi keramas dengan kebutuhan dan kondisi si Kecil. Perawatan yang lembut akan menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut bayi tetap optimal.
Fakta Umum Mengenai Aturan Keramas pada Bayi

Terlepas dari faktor usia yang dapat memengaruhi aturan keramas si Kecil. Ternyata, ada beberapa faktor umum yang Mama perlu ketahui seputar aturan keramas bayi, seperti:
Nah, itu dia penjelasan seputar aturan keramas pada bayi. Jadi, selain usia, Mama juga perlu memperhatikan aktivitas, jenis rambut, serta suhu dan kelembapan lingkungan untuk menentukan aturan keramas pada di Kecil.
Semoga bermanfaat, Ma.



















