Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik/jcomp
freepik/jcomp

Intinya sih...

  • Bayi yang berada di dalam kandungan 17 Oktober hingga 15 April punya metabolisme lebih baik

  • Musim kelahiran juga memengaruhi kesehatan bayi di masa depan

  • Bayi yang lahir bulan Januari-Februari cenderung mengalami alergi makanan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mungkin bagi Mama terdengar mengejutkan, tapi sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bulan dan tanggal lahir anak berpotensi memiliki kaitan dengan kondisi kesehatannya di masa depan. 

Bukan berarti bulan lahir menjadi satu-satunya penentu, namun faktor-faktor seperti musim saat kehamilan dan kelahiran, paparan sinar matahari, hingga pola makan Mama saat hamil dapat memainkan peran penting dalam perkembangan anak. 

Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com rangkum tentang bulan lahir bisa memengaruhi kesehatan anak di masa depan

1. Bayi yang berada di dalam kandungan 17 Oktober hingga 15 April punya metabolisme lebih baik

ilustrasi bayi tidur dengan selimut (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature Metabolism mengungkap bahwa waktu berada dalam kandungan dapat memengaruhi metabolisme anak.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Tokyo ini menunjukkan bahwa kondisi di dalam rahim, khususnya terkait musim, dapat berdampak pada aktivitas metabolik di kemudian hari.

Hasil riset menunjukkan bahwa bayi yang berada di dalam kandungan antara 17 Oktober hingga 15 April cenderung memiliki jaringan adiposa aktif. Hal ini merupakan jenis lemak yang berperan membakar kalori untuk menjaga suhu tubuh dan menyeimbangkan kadar gula darah. 

Selain itu, bayi yang lahir pada periode tersebut juga ditemukan memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih rendah karena akumulasi lemak di sekitar organ lebih sedikit dan pengeluaran energi lebih tinggi. Secara keseluruhan, hal tersebut menunjukkan kesehatan metabolisme yang lebih baik.

"Studi ini menunjukkan bahwa lingkungan yang dialami oleh orang tua bahkan sebelum kehamilan dapat membentuk kesehatan metabolisme anak di kemudian hari," kata ilmuwan Takeshi Yoneshiro dilansir The Times dan New York Post.

2. Musim kelahiran juga memengaruhi kesehatan bayi di masa depan

Ilustrasi Bayi Baru Lahir (unsplash.com/Kelly Sikkema)

Sebuah studi lain yang diterbitkan di jurnal Heliyon pada tahun 2015 turut menyoroti pengaruh musim kelahiran terhadap kesehatan. 

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Cambridge ini menyimpulkan bahwa bayi yang lahir di musim panas cenderung memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik di luar aspek metabolisme.

Dalam studi tersebut, anak-anak yang lahir pada musim panas diketahui memiliki berat badan lahir yang sedikit lebih tinggi, pertumbuhan tubuh yang lebih tinggi saat dewasa, serta mengalami pubertas sedikit lebih lambat. 

Faktor-faktor ini dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan jangka panjang di usia dewasa, sehingga menunjukkan bahwa musim kelahiran dapat berperan dalam perkembangan dan kesehatan seseorang seiring waktu.

"Hasilnya mendukung gagasan yang berkembang bahwa meningkatkan kesehatan ibu selama dan bahkan sebelum kehamilan memiliki dampak jangka panjang pada generasi berikutnya," ujar Ken Ong selaku pemimpin program di Unit Epidemiologi Dewan Riset Medis di University of Cambridge melansir Today.

3. Bayi yang lahir bulan Januari-Februari cenderung mengalami alergi makanan

llustrasi bayi (freepik.com/seniv

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam BMJ Journal pada tahun 2009, bayi yang dikandung pada bulan Januari dan Februari cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami alergi makanan, terutama terhadap susu dan telur. 

Penelitian ini menemukan bahwa bayi yang lahir pada bulan-bulan tersebut memiliki kemungkinan sekitar 11 persen lebih rentan terhadap alergi makanan. Sementara itu, bayi yang lahir pada bulan September atau Oktober hanya memiliki peluang sebesar 6 persen.

Para peneliti menduga bahwa hal ini berkaitan dengan tingginya paparan alergen di udara selama minggu ke-11 kehamilan. Waktu dianggap penting untuk pembentukan antibodi terhadap alergen.

4. Bayi yang lahir di musim dingin berpotensi lahir prematur

ilustrasi ibu dan bayi (freepik.com/seniv

Sebuah studi tahun 2013 yang dipimpin oleh Hannes Schwandt, PhD, dari Princeton University's Center for Health and Wellbeing, bersama Janet Currie, PhD, menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengandung pada bulan Mei dan diperkirakan melahirkan saat musim dingin memiliki risiko 10 persen lebih besar melahirkan bayi prematur.

Para peneliti menduga bahwa meningkatnya kasus influenza pada bulan Januari dan Februari bisa menjadi faktor pemicu. Infeksi flu pada ibu hamil yang hampir mencapai masa persalinan penuh berpotensi menyebabkan kelahiran prematur akibat gangguan kesehatan yang ditimbulkan.

"Dalam beberapa tahun, musim flu mencapai puncak jauh lebih awal. Dalam kasus tersebut, ibu yang hamil pada bulan-bulan sebelumnya akan memiliki risiko lebih besar," kata Schwandt mengutip laman ABC News.

Demi mengurangi berbagai risiko kesehatan selama kehamilan, para pakar menyarankan agar perempuan mendapatkan vaksin. 

Vaksinasi dianggap sebagai langkah pencegahan paling efektif untuk melindungi ibu hamil sekaligus bayi yang dikandung dari potensi komplikasi kesehatan.

5. Bulan lahir berkaitan dengan kemampuan fisik anak

ilustrasi ibu dan bayi (freepik.com/seniv

Selain aspek kesehatan, kemampuan dan potensi anak di masa depan juga diyakini dapat dipengaruhi oleh bulan dan tanggal kelahirannya. 

Sebuah penelitian dari University of Strathclyde pada tahun 2024 menemukan bahwa jumlah pemain sepak bola profesional yang lahir di bulan Januari hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan mereka yang lahir pada bulan Desember. Data ini diperoleh dari analisis turnamen sepak bola Eropa yang berlangsung di musim panas.

Temuan tersebut mendukung gagasan bahwa anak-anak yang lahir di awal tahun cenderung memiliki keunggulan, baik dalam pencapaian akademik maupun performa olahraga.

Penelitian lain yang dimuat dalam International Journal of Sports Medicine pada tahun 2014 juga menemukan pengaruh bulan kelahiran terhadap kemampuan fisik anak.

Studi itu menunjukkan bahwa anak laki-laki yang lahir pada bulan November cenderung berlari 10 persen lebih cepat, melompat 12 persen lebih tinggi, dan 15 persen lebih kuat dibandingkan anak-anak seusianya yang lahir pada bulan April. 

Para peneliti menduga bahwa paparan sinar matahari yang lebih tinggi selama kehamilan di musim panas memungkinkan ibu hamil memperoleh cukup vitamin D, yakni nutrisi penting yang mendukung perkembangan tulang dan otot janin.

Nah, itu dia informasi seputar bulan lahir bisa memengaruhi kesehatan anak di masa depan. Bagaimana menurut pendapat Mama? 

Editorial Team