Susu formula tetap tidak bisa menggantikan ASI, karena kandungan nutrisi yang ada pada ASI jauh lebih kaya dan lebih sehat dibandingkan dengan susu formula. Namun, bukan berarti susu formula tidak sehat untuk bayi karena memiliki keunggulan dan kegunaannya tersendiri.
Susu formula berperan sebagai alternatif lain dari ASI. Setelah persalinan, biasanya tubuh mama akan mengeluarkan ASI secara otomatis, tetapi karena ada masalah tertentu, sebagian Mama mungkin tidak bisa menghasilkan ASI.
Sebagian besar susu formula terbuat dari susu sapi yang ditambahkan dengan vitamin atau mineral lainnya. Namun, kini tersedia susu formula yang berbahan dasar kedelai atau beras khusus untuk bayi yang tidak bisa mentolerir protein susu sapi atau laktosa.
Perbedaan dari susu formula dengan ASI adalah tidak adanya kandungan antibodi pada susu formula. Antibodi berperan dalam memperkuat imunitas tubuh dan mencegah bayi dari serangan berbagai penyakit dan infeksi.
Para orangtua juga harus memperhatikan takaran saji susu formula pada bayi. Melansir Healthy Children, di minggu pertama setelah lahir, berikan bayi sekitar 30 – 60 ml susu formula setiap kali menyusu. Memasuki bulan pertama, takarannya pun bertambah menjadi 90 – 120 ml dalam satu kali menyusu dan berikan jeda 3 – 4 jam dalam sehari.
Semakin bertambahnya usia, takaran susu yang dibutuhkan bayi pun akan semakin bertambah dan Mama wajib memperhatikan pola konsumsinya agar bayi tidak kekurangan atau kelebihan susu.