Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Beda Susu Formula Medis dan Susu Formula Biasa?

Desain tanpa judul(5).jpg
Wikipedia/Susu formula untuk bayi baru lahir
Intinya sih...
  • Susu formula medis dan biasa memiliki perbedaan utama dalam tujuan dan komposisi nutrisi
  • Susu formula medis diberikan untuk bayi dengan kondisi kesehatan khusus, memerlukan resep dokter, dan memiliki biaya lebih mahal
  • Penting untuk memperhatikan petunjuk penggunaan susu formula agar bayi tidak mengalami masalah pencernaan atau sakit akibat susu yang tercemar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

ASI merupakan makanan utama bayi selama 6 bulan pertama. Namun dalam kondisi tertentu, bayi tidak bisa menyusu ASI. Misalnya jika ia alergi susu sapi. Nah, berarti pilihannya adalah susu formula.

Ada banyak susu formula untuk bayi di pasaran. Tapi, Mama tidak sembarang memilih susu formula untuk bayi. Selain itu, Mama mungkin pernah mendengar istilah susu formula medis dan susu formula biasa. Apa bedanya, ya? Penjelasannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.

ilustrasi susu formula (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi susu formula (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Apa Beda Susu Formula Medis dan Susu Formula Biasa?

Perbedaan utama susu formula medis (formula medis khusus) dan susu formula biasa adalah tujuan dan komposisi nutrisinya.

Susu formula biasa adalah pengganti ASI yang dirancang untuk bayi tanpa kondisi kesehatan khusus. Sedangkan susu formula medis adalah susu khusus untuk bayi dengan kondisi medis tertentu (misalnya alergi protein susu sapi).

Untuk membeli susu formula medis, Mama harus mendapatkan resep dari dokter. Penggunaan susu formula medis ini diawasi dokter karena kandungannya sangat dimodifikasi untuk kebutuhan medis si Kecil.

ilustrasi bayi minum susu formula (pexels.com/Sarah Chai)
ilustrasi bayi minum susu formula (pexels.com/Sarah Chai)

Kapan Bayi Membutuhkan Susu Formula Medis?

Kapan bayi membutuhkan susu formula medis? Susu formula medis diberikan untuk bayi yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti alergi protein susu sapi, prematur, atau kondisi medis lain yang menghalangi pemberian ASI, Ma.

Susu formula medis ini juga memiliki komposisi nutrisi yang berbeda dengan susu formula biasa. Komposisi nutrisinya sangat spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan medis bayi.

Misalnya:

  • Susu formula hidrolisat ekstensif direkomendasikan untuk bayi dengan alergi protein susu sapi karena proteinnya telah dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana agar mudah dicerna dan tidak menimbulkan reaksi alergi.
  • Susu untuk bayi prematur memiliki kebutuhan kalori, lemak, dan protein yang lebih tinggi untuk mendukung tumbuh kembang bayi yang lahir dini.

Dari segi biaya, susu formula medis ini relatif lebih mahal dari susu formula biasa karena proses formulasi yang lebih kompleks untuk mengatasi masalah medis.

Seperti yang telah disebutkan di atas, penggunaan susu formula medis harus diawasi oleh dokter. Dokter juga akan menentukan berapa takaran dan berapa kali bayi harus minum susu dalam sehari.

Ilustrasi bayi yang sedang meminum susu formula. (unsplash.com/@lwolski)
Ilustrasi bayi yang sedang meminum susu formula. (unsplash.com/@lwolski)

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Memberikan Susu Formula untuk Bayi

Agar bayi tidak mengalami masalah pencernaan atau sakit akibat susu yang tercemar, berikut beberapa tips untuk Mama:

  • Patuhi petunjuk produsen dengan saksama, karena petunjuk tersebut bervariasi terkait jumlah air dan bubuk yang digunakan.
  • Jangan menambahkan bubuk susu formula tambahan saat membuat susu formula. Hal ini dapat menyebabkan bayi sembelit atau dehidrasi.
  • Jangan menambahkan air tambahan saat membuat susu formula. Bubuk yang terlalu sedikit mungkin tidak memberikan nutrisi yang cukup bagi bayi.
  • Jangan menambahkan gula atau sereal ke dalam susu formula bayi.
  • Jangan pernah memanaskan susu formula dalam microwave, karena dapat memanaskan susu secara tidak merata dan membakar mulut bayi.
Ini Ceklis Isi Tas Perlengkapan Bayi 6.png
Ilustrasi botol susu bayi (Freepik/fabrikasimf)

Langkah-Langkah Menyiapkan Susu Formula untuk Bayi

Dilansir dari laman NHS, berikut langkah-langkah menyiapkan susu formula:

  • Isi ketel dengan setidaknya 1 liter air bersih (jangan gunakan air yang sudah direbus sebelumnya).
  • Didihkan air. Kemudian, diamkan air hingga hingga suhunya tetap minimal 70°C.
  • Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang akan Mama gunakan.
  • Penting untuk mencuci tangan.
  • Jika Mama menggunakan sterilisator air dingin, kibaskan sisa larutan dari botol dan dot, atau bilas dengan air mendidih yang telah didinginkan dari ketel (bukan air keran).
  • Letakkan botol di atas permukaan yang telah dibersihkan dan disinfeksi.
  • Ikuti petunjuk produsen dan tuangkan air secukupnya ke dalam botol. Periksa kembali apakah ketinggian air sudah tepat. Selalu isi air ke dalam botol terlebih dahulu, selagi masih panas, sebelum menambahkan susu formula bubuk.
  • Isi sendok takar dengan bubuk susu formula secara longgar, sesuai petunjuk produsen, lalu ratakan menggunakan sisi datar pisau bersih dan kering atau alat perata yang tersedia. Setiap susu formula memiliki sendok takar yang berbeda. Pastikan Mama hanya menggunakan sendok takar yang disertakan dengan susu formula.
  • Pegang tepi dot, masukkan ke dalam cincin penahan, periksa apakah sudah terpasang dengan benar, lalu pasang cincin tersebut dengan erat ke botol. Pastikan cincin terpasang dengan kuat.
  • Tutup dot dengan tutupnya dan kocok botol hingga bubuk larut.
  • Penting untuk mendinginkan susu formula agar tidak terlalu panas untuk diminum. Lakukan ini dengan memegang botol (dengan tutupnya terpasang) di bawah air dingin yang mengalir.
  • Uji suhu susu formula di bagian dalam pergelangan tangan Mama sebelum memberikannya kepada bayi. Suhunya harus sesuhu tubuh, yang berarti harus terasa hangat atau dingin, tetapi tidak panas.
  • Jika ada susu formula yang tersisa di dalam botol setelah disusui, buanglah.

Nah, Mama sekarang sudah mengetahui tentang apa beda susu formula medis dan susu formula biasa. Diskusikan lagi dengan dokter mengenai kebutuhan susu formula si Kecil sesuai dengan kondisi kesehatannya, ya, Ma. Semoga si Kecil selalu sehat, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Anak GTM? Ini Peran Papa agar si Kecil Tidak Menolak Makan

05 Des 2025, 10:07 WIBBaby