Sering Dibully, Ibu Muda di Jember Tega Buang Bayinya ke Sumur

Mendengar faktanya bikin miris, begini kronologinya!

28 Maret 2022

Sering Dibully, Ibu Muda Jember Tega Buang Bayi ke Sumur
Unsplash/CallMeFred

Kasih ibu sepanjang masa adalah penggalan lirik lagu yang sering kita dengar. Lagu ini diciptakan untuk menggambarkan betapa besarnya kasih sayang seorang ibu pada anaknya. Namun, terkadang ada juga insiden atau kejadian yang menggambarkan kondisi sebaliknya.

Belakangan ini tak jarang, kita menjumpai kasus mengenai ibu yang tega melakukan kejahatan atau kekerasan terhadap anaknya.

Terbaru, ada kasus seorang ibu yang tega membuang anaknya sendiri hingga meninggal saat ditemukan. Diduga karena sering dibully, ibu muda di Jember tega buang bayinya ke sumur. Berikut ini Popmama.com telah merangkum kronologi terjadinya peristiwa tersebut hingga hukuman yang didapat oleh sang ibu akibat perbuatan kejinya.

Baca terus berita ini sampai akhir untuk mengetahui fakta sebenarnya ya, Ma!

Kronologi Kejadian

Kronologi Kejadian
Pexels/katwilcox

FN (25), seorang ibu dari Dusun Bregoh, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember tega membuang bayinya sendiri berumur satu bulan ke sumur di dalam rumahnya. Bayi tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di dalam sumur pada Rabu, 23 Maret 2022 sekitar pukul 12.00 WIB.

FN awalnya menidurkan bayinya terlebih dahulu sebelum membuang bayinya ke dalam sumur. Setelah membuang bayinya, FN melanjutkan tidur siangnya dan saat terbangun FN ikut pura-pura merasa panik setelah bayinya diduga hilang. FN membuang bayinya seorang diri tanpa sepengetahuan nenek dan ibu kandung pelaku yang saat itu sedang berada di dalam rumah saat kejadian.

Banyak warga Dusun Bregoh yang ikut heboh dan menimbulkan banyak rumor dari hilangnya bayi tersebut. Rumornya bayi tersebut diculik hingga disembunyikan oleh makhluk halus. Pihak Polres Jember kemudian menyelediki kasus itu karena terasa janggal. Rumor yang beredar di kalangan warga akhirnya dapat dibuktikan tidak benar dan polisi mengungkap fakta bahwa sang ibu adalah pelaku pembuangan anaknya sendiri ke sumur hingga meninggal.

Sebelum ada kejadian ini, bayi FN dikabarkan juga sempat hilang dua minggu yang lalu. Setelah dilakukan pencarian bersama dengan warga, akhirnya bayi FN ditemukan di area persawahan dekat rumah mereka. Informasi ini pun telah dibenarkan oleh pihak polisi. Akan tetapi, masih perlu penyelidikan apakah kejadian hilangnya bayi FN yang pertama kali ini karena ulah ibunya sendiri atau bukan.

Alasan Sang Ibu Tega Membuang Bayinya ke Sumur

Alasan Sang Ibu Tega Membuang Bayi ke Sumur
Pexels/RODNAEProductions

Menurut Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, FN melakukan perbuatan kejinya tersebut lantaran sering dibully karena FN tidak menyusui anaknya dengan Air Susu Ibu (ASI). FN kerap menggunakan susu formula sebagai pengganti ASI untuk anaknya. Terduga FN merasa tidak tahan dengan perundungan yang dilayangkan kepadanya. FN sering dianggap ibu yang kurang sempurna karena bayinya tidak diberi ASI. Adapun untuk pelaku pembully yang mengakibatkan FN membuang bayinya tersebut hingga kini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian untuk diungkap kebenarannya.

Hukuman untuk Sang Ibu

Hukuman Sang Ibu
Pexels/EKATERINABOLOVTSOVA

Akibat perlakuannya tersebut, FN terancam penjara di atas 3 tahun dan terjerat Pasal 80 ayat (3) Jo 76C Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, dan atau Pasal 44 ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Itu dia tadi adalah informasi mengenai berita sering dibully, ibu muda di jember tega buang bayinya ke sumur. Apapun alasannya, tindakan yang dilakukan oleh ibu muda tersebut merupakan tindakan kriminal. Meski demikian, dari kejadian ini kita tidak seharusnya menutup mata bahwa tindakan sekecil apapun bisa jadi menyakiti hati orang lain, walau itu hanya berupa cemoohan atau celaan. Terlebih lagi, bila hal itu dialami oleh ibu yang baru melahirkan.

Ibu yang baru melahirkan biasanya kondisi mentalnya belum begitu stabil, sehingga rentan mengalami postpartum syndrome atau depresi pasca kehamilan. Karena itu, penting bagi kita untuk menciptakan suasana yang positif bagi lingkungan sekitar, agar kedepannya kejadian seperti ini tak terulang kembali. 

Baca Juga:

The Latest