Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Unsplash
Unsplash

Intinya sih...

  • Penelitian menunjukkan bahwa waktu tidur yang konsisten dapat memberikan manfaat besar bagi bayi dan keluarga.

  • Bayi dengan variabilitas waktu tidur yang lebih besar secara keseluruhan tidur lebih sedikit, dan waktu tidur yang tidak teratur dikaitkan dengan kesulitan menidurkan bayi.

  • Bayi membutuhkan banyak tidur untuk pertumbuhan dan perkembangannya, serta perlu bantuan orangtua untuk mengembangkan kebiasaan tidur yang baik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidur sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jadwal tidur memang tidak dapat diprediksi, dan menidurkan si kecil bisa jadi sulit, tetapi sebuah studi baru menunjukkan bahwa mengatur waktu tidur yang konsisten dapat memberikan manfaat besar.

Sebuah studi Nanit terhadap lebih dari 800 bayi mengungkapkan bagaimana perubahan sederhana dalam kebiasaan tidur dapat membuat malam hari lebih mudah bagi seluruh keluarga.

Agar bayi dan keluarga bisa mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, simak dulu penjelasan tentang kenapa waktu tidur yang konsisten sangat penting bagi bayi pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Unsplash

Penelitian tentang Pentingnya Waktu Tidur yang Konsisten bagi Bayi

Penelitian yang dipublikasikan di Sleep Medicine dan dilakukan oleh para peneliti di Nanit—merek di balik monitor bayi Wi-Fi favorit orangtua—memantau 837 bayi dan balita berusia antara 4 dan 24 bulan selama dua minggu.

Keluarga berpartisipasi dari rumah menggunakan monitor bayi mereka, yang tidak hanya merekam kapan bayi ditidurkan tetapi juga kapan mereka benar-benar tertidur. Gangguan tidur tengah malam dan waktu bangun juga dilacak bersama dengan catatan harian tidur dan survei orangtua.

Ketika semua data dikumpulkan, sebuah pola yang jelas muncul. Bayi dengan variabilitas waktu tidur yang lebih besar secara keseluruhan tidur lebih sedikit. Terlebih lagi, waktu tidur yang tidak teratur dikaitkan dengan kesulitan yang lebih besar dalam menidurkan bayi dan kunjungan orangtua yang lebih sering di malam hari.

Meskipun penilaian orangtua terhadap kualitas tidur anak mereka secara keseluruhan tidak mencerminkan perubahan konsistensi waktu tidur, durasi tidur yang lebih pendek dan waktu tidur yang lebih sulit jelas berpengaruh.

Para peneliti menunjukkan bahwa tidur yang lebih lama dan kualitas tidur yang lebih baik bagi bayi dapat memberikan manfaat yang jauh lebih luas daripada sekadar waktu istirahat beberapa jam lebih lama bagi orangtua. Studi secara konsisten menghubungkan kualitas tidur dengan regulasi emosi, pembelajaran, dan perkembangan fisik yang lebih baik. Pola ini juga sejalan dengan konsistensi waktu tidur pada orang dewasa, di mana variabilitas waktu tidur yang tinggi dapat mengganggu ritme sirkadian, menurunkan efisiensi tidur, dan menyebabkan tidur yang terfragmentasi.

Studi ini mendukung hipotesis kami bahwa variabilitas waktu tidur yang rendah berkaitan dengan kesehatan tidur yang lebih baik sejak bayi.

Salah satu alasan mengapa mempertahankan pola tidur yang teratur sangat penting untuk kesehatan tidur adalah karena adanya peningkatan jam sirkadian, yang memudahkan dimulainya tidur dan mengurangi kesulitan tidur.

Meskipun penelitian ini tidak menetapkan "jendela waktu tidur" yang spesifik, para ahli tidur anak menyarankan untuk menjaga waktu tidur dalam rentang 30 menit setiap malam.

Meskipun tidak ada cara pasti untuk memastikan bayi tidur pada waktu yang sama setiap malam, menghindari tidur siang yang terlalu larut dan memiliki rutinitas tidur yang teratur dapat membantu menjaga konsistensi tanpa memicu pertengkaran.

Pexels

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Bayi untuk Tidur?

Bayi membutuhkan banyak tidur untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa bayi tidur lebih lama daripada yang lain. Ada yang tidur dalam waktu lama, ada pula yang tidurnya singkat. Seiring bertambahnya usia bayi, mereka akan tidur lebih sedikit di siang hari dan lebih banyak di malam hari.

Daftar ini menunjukkan rata-rata jumlah tidur yang dibutuhkan bayi dan balita selama periode 24 jam:

  • lahir hingga 3 bulan — 15 hingga 18 jam

  • 3 hingga 6 bulan — 15 hingga 16 jam

  • 6 hingga 12 bulan — 13 hingga 14 jam, termasuk tidur yang lebih lama di malam hari

Freepik/jcomp

Membantu Bayi Mengembangkan Kebiasaan Tidur yang Baik

Agar bayi bisa mendapatkan tidur yang berkualitas, maka ia membutuhkan bantuan orangtua untuk mengembangkan kebiasaan tidur yang baik. Berikut beberapa tipsnya:

  • Tidur yang aman

Disarankan agar bayi tidur di ranjang bayi atau keranjang bayi di kamar yang sama dengan orang dewasa selama 6 bulan pertama. Hal ini menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Selalu baringkan bayi dalam posisi telentang, dengan kepala dan wajah terbuka, setiap kali ia tidur—baik siang maupun malam. Pastikan ruangan bebas asap rokok.

Bantu bayi terbiasa dengan perbedaan antara siang dan malam.

Menunjukkan kepada bayi bahwa waktu malam berbeda dengan siang hari sejak awal dapat membantu.

Di siang hari, ajaklah bayi berbicara dan bermain saat ia terjaga.

Di malam hari, mungkin merasa terbantu untuk: meredupkan lampu, tidak banyak bicara dan menjaga suara tetap pelan, menidurkan bayi segera setelah ia diberi makan dan diganti popok, tanpa bermain.

  • Waspadai tanda-tanda kelelahan

Bayi akan menunjukkan tanda-tanda kelelahan, seperti:

  • meringis dan mengerutkan kening

  • menguap

  • mengerang, rewel, atau menangis

  • menatap

  • gerakan tersentak dan melengkungkan punggung

  • mengepalkan tangan

  • mengusap mata

Cobalah menidurkan bayi segera setelah ia mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan ini. Ini mencegah bayi merasa tertekan dan membuatnya lebih mudah tertidur.

  • Tetapkan rutinitas harian

Bayi baru lahir perlu makan dan tidur sepanjang siang dan malam. Memiliki pola memang bermanfaat, tetapi penting untuk bersikap fleksibel. Mama dapat mencoba mengatur waktu aktivitas bayi agar sesuai dengan jadwal orangtua, tetapi mungkin perlu waktu untuk membiasakan diri.

Pada siang hari, pola yang baik adalah 'susu-main-tidur'. Setelah menyusu dan mengganti popok, bayi kemungkinan besar akan lebih aktif dan ceria. Ini adalah waktu yang tepat untuk bermain dengan mereka sebelum menidurkannya.

Di malam hari, Mama dapat mencoba membangunkan bayi untuk menyusu tepat sebelum tidur. Ini mungkin membantu mereka—dan Mama—tidur lebih lama.

Bersiaplah untuk mengubah rutinitas orangtua seiring pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jangan khawatir jika ada hari-hari yang tidak berjalan sesuai rencana. Ingatlah bahwa lonjakan pertumbuhan, tumbuh gigi, dan penyakit dapat memengaruhi cara tidur bayi.

  • Tetapkan Rutinitas Waktu Tidur

Mama mungkin merasa siap untuk memperkenalkan rutinitas waktu tidur ketika bayi berusia 4 hingga 6 bulan. Menggunakan rutinitas waktu tidur yang sederhana dan menenangkan dapat membantu bayi merasa aman dan mengerti kapan waktunya tidur.

Mama dapat mencoba:

  • mandi air hangat

  • membacakan dongeng sebelum tidur

  • menyusui atau memberi susu botol

  • memberi mereka ciuman dan pelukan selamat malam

  • menyanyikan lagu pengantar tidur atau menyalakan musik yang tenang atau mainan musik putar

Pexels/Antoni Shkraba Studi

Apa yang Harus Dilakukan jika Bayi Terbangun di Malam Hari?

Bayi baru lahir perlu bangun untuk menyusu beberapa kali dalam semalam. Mereka sering kali akan segera kembali tidur setelah menyusu.

Cobalah untuk menahan keinginan untuk segera tidur jika bayi mengeluarkan suara di malam hari. Mereka mungkin akan tertidur kembali dengan sendirinya. Jika mereka mulai menangis, mereka membutuhkan Mama di dekatnya untuk menenangkan mereka.

Saat bayi belajar cara tertidur sendiri (biasanya sekitar usia 4-6 bulan), mereka akan lebih mudah menenangkan diri ketika terbangun di malam hari.

Bagaimana orangtua juga bisa mendapatkan tidur yang cukup? Malam hari yang terganggu bisa sangat sulit diatasi. Cobalah untuk beristirahat ketika bayi tertidur.

Jika Mama memberikan susu formula, Mama bisa mendorong suami untuk turut membantu. Jika Mama menyusui ASI, Mama dapat meminta suami untuk mengambil alih tugas mengganti dan memakaikan pakaian di pagi hari agar Mama dapat kembali tidur. Setelah Mama terbiasa dengan rutinitas menyusui yang baik, suami dapat memberikan ASI perah dari botol di malam hari.

Pexels

Kapan Mama Harus ke Dokter jika Bayi Mengalami Masalah Tidur?

Jika bayi banyak menangis dan sulit tidur, temui dokter. Sebagian besar waktu tidak ada yang salah, tetapi ada beberapa masalah kesehatan yang dapat mengganggu tidur bayi dan menyebabkannya. Dokter dapat memeriksa masalah apa pun dan meyakinkan orangtua jika semuanya normal.

Bicaralah dengan dokter atau perawat kesehatan anak jika Mama merasa tidak mampu mengatasi tangisan bayi, atau jika tangisan tersebut memengaruhi suasana hati atau hubungan Mama dengan bayi atau suami.

Itu penjelasan tentang mengapa waktu tidur yang konsisten sangat penting bagi bayi. Semoga bayi dan Mama bisa mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, ya.

Editorial Team