Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Kesehatan kulit bisa jadi penyebab gagal sleep training pada anak.png
Freepik

Sleep training bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua, terutama ketika anak sering terbangun di malam hari dan kesulitan tidur kembali. Salah satu penyebab gagalnya sleep training adalah rasa tidak nyaman yang dialami anak saat tidur malam.

Ketidaknyamanan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti rasa lapar, mimpi buruk, stimulasi berlebihan sebelum tidur, hingga permasalahan pada kulit.

Sayangnya, banyak orangtua yang masih menganggap remeh gangguan kesehatan kulit pada anak. Padahal, kondisi kulit yang kering, gatal, atau iritasi dapat mengganggu kualitas tidur si Kecil secara signifikan.

Berikut Popmama.com akan bahas lebih lanjut soal masalah kulit bisa jadi penyebab gagal sleep training pada anak. Yuk, simak informasi penting ini, Ma!

Sleep Training Anak Bisa Gagal akibat Kulit Gatal

Pinterest.com

Banyak orangtua mungkin belum menyadari bahwa gangguan kulit seperti gatal-gatal bisa menjadi salah satu alasan mengapa sleep training anak tidak berhasil.

Ketidaknyamanan ini membuat anak sulit untuk membentuk pola tidur yang konsisten, meskipun sudah menjalani sleep training. Rasa gatal yang muncul bisa menyebabkan anak rewel, sulit tenang, dan akhirnya sulit kembali tidur sendiri tanpa bantuan orangtua.

Sayangnya, masalah kulit ini sering kali tidak terdeteksi sejak awal karena dianggap sepele. Padahal, menjaga kesehatan kulit anak sangat penting untuk mendukung keberhasilan sleep training secara menyeluruh.

Kenapa Hal Tersebut Dapat Terjadi?

Freepik/freepic.diller

Menurut dr. Kanya Ayu, Sp.A melalui akun Instagram pribadinya @momdoc.id, penyebab paling umum alergi pada anak adalah alergen dari lingkungan, terutama tungau atau kutu debu rumah.

Serangga mikroskopis ini biasanya keluar dari sarangnya untuk mencari makan pada pukul 23.00 hingga 03.00, di mana waktu tersebut bersamaan dengan fase deep sleep yang dibutuhkan anak.

Bayi memiliki kulit 30% lebih tipis dibandingkan orang dewasa, sehingga lebih rentan mengalami ruam, kulit kering, hingga infeksi ringan.

"Anak butuh deep sleep jam 23.00-03.00. Penyebab alergi terbanyak adalah alergen lingkungan, yaitu tungau atau kutu debu rumah yang sering keluar dari sarangnya untuk mencari makan di antara jam 23.00-03.00 pagi. Karena kulit bayi 30% lebih tipis daripada kulit orang dewasa, artinya kulit bayi rentan banget terhadap ruam, kering, hingga infeksi ringan," ujar dr. Kanya di Instagramnya seperti dikutip Popmama pada 30 Juni 2025.

Ia juga menambahkan bahwa anak dengan alergi memiliki risiko yang lebih besar terkena permasalahan kulit, karena mereka umumnya memiliki skin barrier yang tidak utuh atau “berlubang”, sehingga lebih mudah dimasuki alergen, iritan, maupun kuman.

"Apalagi pada anak alergi, ada gangguan pada integritas barrier atau pagar kulitnya yang bolong-bolong. Sehingga lebih rentan kemasukan alergen, iritan, kuman, dan lain-lain," lanjutnya.

Lantas, Bagaimana Cara Mengatasi Permasalahan Kulit pada Anak?

Pinterest.com

Setiap kulit anak, baik yang memiliki alergi maupun tidak, mengandung zat hidup yang berperan penting sebagai sistem pertahanan alami.

Zat hidup ini terdiri dari mikroflora atau kuman baik yang memang secara alami ada di kulit sebagai "tentara tubuh" yang bertugas melawan benda asing, kuman, maupun alergen.

Zat tersebut membentuk lapisan pelindung yang mencegah partikel berbahaya masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan kulit anak.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan “pagar pelindung” yang berfungsi mengisi celah-celah kulit yang "berlubang" dan menjaga kelembapannya, sekaligus melindungi dari paparan zat asing.

Untuk itu, Mama perlu memilih produk dengan kandungan yang aman, netral, tidak memicu alergi, dan mampu melembapkan kulit si Kecil, mulai dari sabun mandi hingga lotion.

Jenis Kandungan Skincare yang Efektif untuk Atasi Masalah Kulit

Pinterest.com

Untuk menjaga kesehatan kulit si Kecil, Mama bisa memilih sabun mandi yang mengandung prebiotik. Kandungan ini dapat membantu memberi asupan nutrisi pada mikroflora alami tubuh agar tetap seimbang dan terlindungi.

Selain itu, penting juga memilih sabun yang mengandung moisturizer dan tambahan bahan alami seperti aloe vera untuk membantu menjaga kelembapan kulit bayi.

Mama juga disarankan langsung mengoleskan pelembap berkandungan prebiotik yang lebih tinggi ke seluruh tubuh si Kecil, mulai dari wajah hingga kaki, agar mikrobioma kulitnya semakin sehat.

Untuk hasil optimal, Mama bisa memilih pelembap dengan tambahan chamomile dan vitamin E yang berfungsi untuk mengunci kelembapan dan menenangkan kulit sensitif bayi.

Sementara itu, untuk area popok yang lebih rentan iritasi karena sering terpapar urine dan feses, Mama perlu menggunakan produk perawatan kulit yang lebih spesifik.

Pilihlah krim atau salep yang mengandung zinc, canola oil, dan allantoin. Kandungan ini berfungsi sebagai pelindung lapisan luar kulit agar amonia tidak langsung bersentuhan dengan kulit si Kecil, sehingga risiko ruam popok bisa dicegah secara efektif.

Nah, itulah penjelasan mengenai masalah kulit bisa jadi penyebab gagal sleep training pada anak. Pastikan Mama selalu menjaga kesehatan kulit si Kecil, ya.

Jika tidak ditangani, gangguan pada kulit bisa memengaruhi kualitas tidurnya. Akibatnya, si Kecil bisa rewel saat bangun, kehilangan nafsu makan, dan akhirnya berdampak pada tumbuh kembangnya yang kurang optimal.

Semoga bermanfaat, Ma.

Editorial Team