Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi juga makin berkembang. Perkembangan teknologi ini memiliki dua sisi, positif dan negatif, tergantung dari bagaimana kita memanfaatkan teknologi itu. Jika salah, teknologi justru bisa menjerumuskan.
Karena itu, orangtua harus menuntun anak dalam memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.
Seperti yang ditegaskan oleh psikolog klinis, Ayoe Sutomo, dalam event Momversity 2025, “Melalui peer parenting education, mamabisa saling mendukung dan belajar bersama-sama bagaimana menyeimbangkan pemanfaatan teknologi dengan pendampingan yang penuh kasih.”
Di era teknologi, anak perlu "melek" digital, tetapi juga memiliki keterampilan mengelola pernggunaan teknologi. Tapi, mereka juga perlu menyeimbangkan aktivitas online dan offline, serta mengembangkan empati, dan karakter kuat agar siap menghadapi tantangan masa depan
Namun penting diingat mengenai penggunaan ponsel atau gadget untuk bayi, ya, Ma.
Pedoman nasional dan internasional saat ini merekomendasikan agar anak di bawah usia 2 tahun tidak menghabiskan waktu di depan layar selain mengobrol melalui video dengan keluarga dan teman-teman.
Anak-anak yang sangat kecil belajar paling baik dari pengalaman sehari-hari seperti bermain fisik, bermain di luar ruangan, membaca, bermain kreatif, dan bersosialisasi dengan keluarga dan teman.
Mengobrol melalui video tidak masalah karena anak Anda berinteraksi dengan orang lain. Mengobrol melalui video dapat bermanfaat bagi perkembangan sosial dan bahasa anak. Hal ini juga dapat membantu anak Anda menjalin ikatan dengan keluarga dan teman-temannya.
Perangkat digital yang dirancang untuk membantu orangtua menjadi topik perbincangan hangat di forum parenting, baik daring maupun luring. Monitor bayi pintar merupakan perangkat yang sangat populer bagi mereka yang ingin mengawasi si Kecil, dan ratusan aplikasi seluler yang dirancang untuk membantu segala hal, mulai dari rutinitas malam hari hingga menyusui, kini wajib diunduh oleh para orangtua baru.
Teknologi juga dapat melengkapi praktik-praktik yang telah teruji waktu seperti membaca sebelum tidur, memutar musik, atau aktivitas bonding lainnya. Ada beberapa cara orangtua dapat berkreasi. Gunakan tablet dan printer untuk mencetak gambar-gambar berwarna yang mungkin tidak dapat diakses anak, seperti hewan eksotis, anak-anak dari budaya lain, atau foto-foto anggota keluarga yang tinggal jauh. Jelaskan konsep-konsep ini kepada mereka seperti Mama membaca buku fisik.
Jika digunakan dengan bijak, teknologi dapat sangat membantu selama masa transisi kehidupan orangtua baru. Meskipun belum disarankan untuk menonton film animasi klasik bersama buah hati, Mama tetap dapat memanfaatkan berbagai cara produk teknologi dapat memperlancar rutinitas pengasuhan anak sehari-hari.
Itu penjelasan tentang apa itu peer parenting education dan manfaatnya bagi pengasuhan. Semoga bisa membantu Mama dalam mengasuh si Kecil, ya.