Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
pexels/Nataliya Vaitkevich
pexels/Nataliya Vaitkevich

Perkembangan bayi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan asupan nutrisi, tetapi juga oleh stimulasi yang ia dapatkan setiap hari. 

Tanpa disadari, beberapa orangtua sering mengabaikan aktivitas sederhana yang justru penting untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Kebiasaan yang terkesan sepele ini, jika dilakukan terus-menerus, dapat berpengaruh pada perkembangan otak dan motorik bayi. 

Nah, kali ini Popmama.com siap membahas deretan aktivitas penting yang sering diabaikan, padahal sangat berpengaruh pada perkembangan otak dan motorik bayi.

1. Skin-to-skin (sentuhan kulit ke kulit)

pexels/Craig Adderley

Sentuhan kulit bayi langsung ke kulit orang tua merangsang produksi oksitosin, yakni hormon ikatan yang mampu meningkatkan rasa aman dan membangun hubungan emosional mendalam.

Hal ini mendukung perkembangan emosional serta regulasi stres si Kecil. Selain itu, kontak ini juga memperbaiki stabilitas suhu, detak jantung, dan pernapasan bayi baru lahir, sehingga mendukung proses adaptasi tubuh yang sehat sejak dini.

2. Tummy time

pexels/Daniel Reche

Menempatkan bayi dalam posisi tengkurap saat terjaga membantu memperkuat otot leher, bahu, punggung, dan inti tubuh yang penting untuk kemampuan seperti berguling, merangkak, dan duduk.

Selain itu, tummy time juga merangsang konektivitas saraf (neural plasticity), karena bayi dapat melihat sekitarnya lebih luas, memperkuat interaksi visual, dan stimulasi otak

3. Memijat bayi secara lembut

unsplash/Khoa Pham

Melansir dari About Kids Health, pijatan lembut bayi memberikan stimulasi taktil yang memperkuat sistem sensorik, mengurangi kecemasan, dan memperlancar sistem pencernaan.

Selain itu, pijatan juga dapat meningkatkan bonding antara bayi dan orangtua. Sentuhan positif seperti ini memicu rangsangan saraf yang mendukung perkembangan emosi dan rasa aman, serta meningkatkan kemampuan bayi merespon lingkungan secara lebih adaptif.

4. Bernyanyi

Pexels/Sarah Chai

Bernyanyi dengan nada lembut dan ritmis dapat menenangkan bayi, meningkatkan kemampuan pendengarannya, dan mendorong perkembangan bahasa awal melalui pola intonasi serta bunyi repetitif.

Lebih dari sekadar hiburan, interaksi vokal seperti bernyanyi menjadi serve and return alias proses timbal balik antara bayi dan orang tua yang mampu membentuk jalur komunikasi sekaligus kognitif otak

5. Membaca untuk bayi

pexels/Pavel Danilyuk

Mengutip dari Mom Cozy, membacakan buku sejak dini dapat memperkenalkan bayi tentang ritme bahasa, kosa kata, dan struktur cerita yang menstimulasi area bahasa dalam otak si Kecil.

Selain itu, sesi membaca bersama dapat menciptakan momen bonding yang menumbuhkan rasa aman dan antusiasme terhadap ilmu, membentuk dasar literasi dan keterampilan komunikasi masa depan

6. Ajak bayi berbicara

Pexels/Polina Tankilevitch

Meski terkesan sederhana, namun siapa sangka jika rutin mengajak bayi berbicara dapat meningkatkan area bahasa si Kecil, memperkaya kosakata, dan membantu bayi memahami konteks serta intonasi kata.

Keterlibatan orangtua dalam percakapan, bahkan tanpa balasan langsung dari bayi, mampu memperkuat koneksi neural dan mendukung pemahaman sosial serta emosional

7. Mirror play (bermain dengan cermin)

Freepik/freepik

Menampilkan cermin selama tummy time atau bermain dapat membantu bayi tertarik melihat refleksi dirinya. Hal ini dapat merangsang perkembangan visual, pengenalan diri, dan keterampilan observasi sosial.

Terlebih, refleksi dalam cermin juga mengundang perhatian si Kecil mengenai hal baru. Hal tersebut dapat memperkuat fokus dan koordinasi mata-tangan bayi.

8. Stroller walk (berjalan-jalan menggunakan stroller)

pexels/Lisa from Pexels

Mengajak bayi berjalan-jalan menggunakan stroller dapat menjadi aktivitas yang begitu menyenangkan bagi si Kecil. Tanpa disadari, aktivitas sederhana ini juga dapat memperkenalkan bayi berbagai stimulasi visual, auditori, dan sensorik.

Bayi bisa lebih mudah mengenali suara burung, angin, dan pemandangan yang dapat memperluas keterlibatan inderanya. Eksposur terhadap lingkungan nyata membantu membangun sistem sensorik dan meningkatkan kemampuan adaptasi bayi terhadap perubahan stimulasi

9. Sensory play (main sensorik)

freepik/master1305

Ajak bayi bermain dengan melibatkan sensory play alias permainan sensorik. Hal ini dapat mendorong eksplorasi multi-indera yang memperkaya perkembangan sensorik.

Jenis stimulasi ini mendukung integrasi indera, memperkuat keterampilan perhatian, dan memperkaya pengalaman belajar bayi akan dunia sekitar.

10. Biarkan bayi meraih benda yang dilihatnya selama masih aman

pexels/Ivan Samkov

Saat bayi mencoba meraih benda yang digantung atau diletakkan di dekatnya, otot tangan mereka dilatih dan koordinasi motorik halus mulai terasah.

Aktivitas ini juga membantu memperkuat saraf sensorik di tangan serta meningkatkan pemahaman ruang dan kedekatan objek.

Itu dia aktivitas penting yang sering diabaikan, padahal sangat berpengaruh pada perkembangan otak dan motorik bayi. Jangan disepelekan lagi, ya, Ma.

Editorial Team