Bayi Baru Lahir Sering BAB, Kapan Harus ke Dokter?

Bayi yang sering BAB juga menunjukkan sistem pencernaannya bekerja secara optimal

6 September 2023

Bayi Baru Lahir Sering BAB, Kapan Harus ke Dokter
Freepik/cookie_studio

Bayi baru lahir memang kerap buang air besar (BAB). Kondisi tersebut menandakan si Kecil mendapat asupan nutrisi yang cukup, terutama cairan dan serat. Bayi yang sering BAB juga menunjukkan sistem pencernaannya bekerja secara optimal sehingga si Kecil tidak mengalami dehidrasi atau sembelit. 

Meskipun demikian, tak sedikit orangtua yang merasa cemas ketika si Kecil sering BAB. Mereka khawatir frekuensi BAB yang terlalu sering dapat menyebabkan bayi kekurangan cairan.

Lantas, apakah bayi baru lahir yang sering BAB termasuk dalam kondisi normal? Kapan Mama harus membawa si Kecil ke dokter? Ketahui jawabannya dalam rangkuman penjelasan dari Popmama.com di bawah ini. 

Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir Minum ASI

Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir Minum ASI
Freepik/mdjaff

Untuk diketahui, frekuensi BAB setiap bayi tentu berbeda-beda, tergantung jenis susu yang dikonsumsinya. Bagi bayi yang mengonsumsi ASI, frekuensi BAB akan cukup sering pada enam minggu pertama. Mereka akan BAB tiga kali dalam sehari. 

Frekuensi BAB bayi bisa lebih sering menjadi 4-12 kali dalam sehari pada enam minggu pertama. Mama pun tak perlu khawatir ketika melihat feses bayi cukup encer. Hal itu justru menunjukkan nutrisi dalam ASI terserap sempurna. 

Feses bayi baru lahir pun memang lebih encer selama tiga bulan pertama. Sementara untuk warna feses bayi baru lahir adalah hijau kekuningan.

Editors' Pick

Frekuensi BAB Bayi Minum Susu Formula

Frekuensi BAB Bayi Minum Susu Formula
Freepik/freepic.diller

Frekuensi BAB bayi yang minum susu formula tentu berbeda dengan bayi yang minum ASI. Sebab, kandungan nutrisi dalam susu formula lebih sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan bayi baru lahir. 

Si Kecil yang mengonsumsi susu formula biasanya hanya BAB 1-4 kali dalam sehari pada satu bulan pertama pasca kelahirannya. Frekuensi BAB pun bisa menurun menjadi dua kali sehari. 

Feses bayi yang minum susu formula cenderung lebih lengket dan padat dengan warna hijau kekuningan. Apabila feses bayi cukup keras, maka itu menunjukkan si Kecil mengalami sembelit. 

Berat Badan Bayi Bertambah meski Sering BAB

Berat Badan Bayi Bertambah meski Sering BAB
Freepik/yanadjana

Mama tak perlu khawatir selama berat badan bayi terus bertambah walaupun si Kecil sering BAB. Pasalnya, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), BAB setelah minum ASI atau susu formula tidak akan menyebabkan penurunan berat badan secara drastis. 

Bayi yang BAB setelah makan menandakan si Kecil memiliki refleks gastrokolik. Artinya, ketika lambung diisi, usus besar bayi akan terangsang dan menimbulkan sensasi ingin BAB. Si Kecil juga tidak mengeluarkan ASI atau nutrisi yang baru diserap. Mereka hanya mengeluarkan ASI atau makanan yang dikonsumsi sebelumnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Kapan Harus ke Dokter
Freepik/yanadjana

Walaupun bayi baru lahir memang sering BAB, Mama tetap perlu waspada dan tidak boleh lengah. Mama tetap dianjurkan memantau pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

Jangan ragu untuk membawa si Kecil ke dokter apabila feses bayi berubah warna menjadi kehitaman, cerah atau keputihan, merah, atau bahkan mengeluarkan darah. BAB yang disertai lendir juga bisa menandakan kesehatan bayi sedang terganggu. 

Gejala BAB lainnya yang perlu diwaspadai adalah frekuensi BAB yang lebih dari empat kali dalam sehari dengan feses mengandung lendir, bayi enggan minum ASI atau susu formula setelah BAB, si Kecil tidak aktif seperti biasanya, dan bibir bayi tampak kering. 

Itulah alasan mengapa bayi sering BAB. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

 

The Latest