Bayi Baru Lahir Sering BAB, Kapan Harus ke Dokter?
Bayi yang sering BAB juga menunjukkan sistem pencernaannya bekerja secara optimal
6 September 2023
![Bayi Baru Lahir Sering BAB, Kapan Harus ke Dokter](https://image.popmama.com/content-images/post/20210218/close-up-portrait-little-newborn-son-lying-bed-while-playing-with-mother-kid-smiling-put-his-fingers-mouth-lookin-happy-carefree-176420-12196-65cb9b4b3633cb7da43b418d6e670b2f.jpg?width=40&height=auto)
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi baru lahir memang kerap buang air besar (BAB). Kondisi tersebut menandakan si Kecil mendapat asupan nutrisi yang cukup, terutama cairan dan serat. Bayi yang sering BAB juga menunjukkan sistem pencernaannya bekerja secara optimal sehingga si Kecil tidak mengalami dehidrasi atau sembelit.
Meskipun demikian, tak sedikit orangtua yang merasa cemas ketika si Kecil sering BAB. Mereka khawatir frekuensi BAB yang terlalu sering dapat menyebabkan bayi kekurangan cairan.
Lantas, apakah bayi baru lahir yang sering BAB termasuk dalam kondisi normal? Kapan Mama harus membawa si Kecil ke dokter? Ketahui jawabannya dalam rangkuman penjelasan dari Popmama.com di bawah ini.
Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir Minum ASI
Untuk diketahui, frekuensi BAB setiap bayi tentu berbeda-beda, tergantung jenis susu yang dikonsumsinya. Bagi bayi yang mengonsumsi ASI, frekuensi BAB akan cukup sering pada enam minggu pertama. Mereka akan BAB tiga kali dalam sehari.
Frekuensi BAB bayi bisa lebih sering menjadi 4-12 kali dalam sehari pada enam minggu pertama. Mama pun tak perlu khawatir ketika melihat feses bayi cukup encer. Hal itu justru menunjukkan nutrisi dalam ASI terserap sempurna.
Feses bayi baru lahir pun memang lebih encer selama tiga bulan pertama. Sementara untuk warna feses bayi baru lahir adalah hijau kekuningan.
Editors' Pick
Frekuensi BAB Bayi Minum Susu Formula
Frekuensi BAB bayi yang minum susu formula tentu berbeda dengan bayi yang minum ASI. Sebab, kandungan nutrisi dalam susu formula lebih sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan bayi baru lahir.
Si Kecil yang mengonsumsi susu formula biasanya hanya BAB 1-4 kali dalam sehari pada satu bulan pertama pasca kelahirannya. Frekuensi BAB pun bisa menurun menjadi dua kali sehari.
Feses bayi yang minum susu formula cenderung lebih lengket dan padat dengan warna hijau kekuningan. Apabila feses bayi cukup keras, maka itu menunjukkan si Kecil mengalami sembelit.