Perut Bayi Besar Bisa Jadi Tanda Radang pada Usus Besar

Necrotizing Enterocolitis umumnya menyerang bayi yang lahir prematur

2 Juli 2021

Perut Bayi Besar Bisa Jadi Tanda Radang Usus Besar
Freepik

Ketika Mama memiliki bayi, maka Mama perlu memantau kesehatan si Kecil setiap bulan. Mama juga harus memastikan si Kecil mendapat asupan makanan yang cukup terutama bayi yang lahir prematur dan memiliki berat badan rendah. 

Gejala-gejala kesehatan yang muncul tetap perlu diwaspadai, meski gejalanya tampak sepele seperti perut bayi yang membesar. Sebab, perut bayi membesar bisa menjadi salah satu tanda si Kecil terserang Necrotizing Enterocolitis, kondisi peradangan di usus besar atau usus halus bayi. 

Necrotizing Enterocolitis umumnya menyerang bayi yang lahir prematur, meski tidak sedikit juga dialami oleh bayi lahir normal. Necrotizing Enterocolitis mempengaruhi lapisan usus bayi sehingga bisa membentuk lubang.

Apabila tidak segera ditangani oleh dokter, kondisi tersebut dikhawatirkan bisa menyebabkan komplikasi penyakit karena bakteri bisa keluar masuk usus. 

Untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai Necrotizing Enterocolitis, Popmama.com telah merangkum penyebab dan diagnosis awal penyakit tersebut. 

Penyebab Necrotizing Enterocolitis

Penyebab Necrotizing Enterocolitis
Pexels/mateusz-dach

Hingga saat ini, belum diketahui dengan jelas penyebab bayi bisa terserang Necrotizing Enterocolitis. Sebagian besar ahli kesehatan berpendapat bahwa Necrotizing Enterocolitis lebih rentan menyerang bayi yang lahir prematur karena organ tubuhnya belum berkembang sempurna. 

Selain itu, Necrotizing Enterocolitis bisa menyerang bayi yang sering mengonsumsi susu formula. Sebab, kandungan susu formula lebih sulit dicerna dibandingkan kandungan nutrisi dalam ASI. Kandungan nutrisi dalam ASI pun bisa membantu tubuh si Kecil untuk melawan infeksi. 

Kemudian, bayi yang lahir melalui persalinan sulit juga bisa terserang Necrotizing Enterocolitis karena kurangnya pasokan oksigen ke usus saat persalinan. 

Editors' Pick

Gejala Necrotizing Enterocolitis

Gejala Necrotizing Enterocolitis
Pexels/Pixabay

Telah disinggung di atas bahwa salah satu gejala yang muncul ketika bayi terserang Necrotizing Enterocolitis adalah perut membesar disertai kemerahan. Bayi juga akan mengalami muntah, diare, demam, dan buang air besar berdarah. 

Kondisi tersebut biasanya dibarengi dengan bayi sulit menyusu, mudah lemas ketika bermain, sulit bernapas, detak jantung lemah, dan tekanan darah rendah. Gejala-gejala di atas ada yang bisa dideteksi secara kasat mata, namun ada pula yang perlu diperiksakan ke dokter terlebih dahulu. 

Kapan Harus ke Dokter?

Kapan Harus ke Dokter
Pexels/Negative Space

Necrotizing Enterocolitis bukanlah penyakit sepele. Bayi yang terserang Necrotizing Enterocolitis harus mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, Mama harus segera membawa si Kecil ke dokter apabila bayi menunjukkan gejala-gejala seperti yang disebutkan sebelumnya. 

Dokter akan langsung mendiagnosis gejala yang tampak, riwayat kesehatan bayi, hingga riwayat persalinan yang dilalui si Kecil. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna mengetahui penyebab perut bayi membesar. 

Pengobatan Necrotizing Enterocolitis

Pengobatan Necrotizing Enterocolitis
Pixabay/rawpixel

Setelah bayi didiagnosis menderita Necrotizing Enterocolitis, maka langkah selanjutnya adalah pengobatan. Dokter akan memberikan obat sesuai usia, keparahan penyakit, dan kondisi kesehatan si Kecil.

Dokter juga biasanya akan meminta Mama untuk menghentikan memberikan ASI untuk sementara waktu. Hal ini guna mengetahui seberapa parah peradangan pada usus besar atau usus halus bayi. Apabila penyakit dinilai terlalu parah, dokter umumnya akan melakukan operasi untuk membuang jaringan usus yang rusak. 

Pencegahan Necrotizing Enterocolitis

Pencegahan Necrotizing Enterocolitis
Freepik/jcomp

Sama halnya dengan penyebab Necrotizing Enterocolitis yang belum diketahui secara pasti, cara pencegahannya pun belum diketahui. Upaya terbaik untuk mencegahnya adalah menjaga kesehatan selama kehamilan, memberikan ASI eksklusif, serta memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil dengan makanan bergizi. 

Mama sebaiknya menghindari pemberian makanan instan yang justru bisa merusak usus bayi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Necrotizing Enterocolitis, Mama bisa konsultasikan ke dokter anak atau dokter kandungan. 

Itulah informasi mengenai peradangan usus pada bayi. Semoga informasi ini membuat Mama semakin waspada ya.

Baca juga:

The Latest