Mengenal Apa Itu PIN Polio, Orangtua Penting Tahu

PIN Polio tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 23-29 Juli 2024, Ma

25 Juli 2024

Mengenal Apa Itu PIN Polio, Orangtua Penting Tahu
Freepik/stocky01

Polio merupakan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak. Untuk mencegah penularan polio, bayi wajib mendapatkan vaksin polio.

Meski sudah ada program vaksin nasional, polio belum hilang sepenuhnya di Indonesia. Sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1.

Untuk mencegah penularan, pemerintah mengadakan PIN Polio di tahun 2024. Penjelasan tentang apa itu PIN Polio sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini, Ma.  

Editors' Pick

Apa Itu PIN Polio?

Apa Itu PIN Polio
Freepik/freepik

Untuk memutus rantai penularan polio dan melindungi anak-anak Indonesia, PIN Polio akan dilaksanakan dalam dua tahap.

PIN Polio adalah Pekan Imunisasi Nasional Polio yang dilakukan secara massal dan serentak untuk mencapai kekebalan kelompok yang optimal dan dapat mencegah perluasan transmisi virus polio.

Tahap pertama PIN Polio menyasar 6 provinsi, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Tahap pertama ini dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2024.

Selanjutnya, PIN tahap kedua dilaksanakan di 27 provinsi lainnya, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, DIY (kecuali Kabupaten Sleman), Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Pelaksanaan PIN Polio tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Juli sampai 29 Juli 2024.

Sasaran PIN Polio adalah seluruh anak berusia 0-7 tahun dan tidak memandang status imunisasi sebelumnya.

Munculnya Kasus Polio di Indonesia Tahun 2022-2024

Muncul Kasus Polio Indonesia Tahun 2022-2024
freepik/krakenimages.com

Situasi dan kondisi Polio di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2022-2024 ternyata tidak baik-baik saja. Terdapat kemunculan kasus Polio sebanyak 12 kasus yang tersebar di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan yang terbaru di wilayah Banten, yang semuanya tergolong dalam penyakit Polio dengan gambaran klinis kelumpuhan.

Sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1.

Mengutip dari laman Kemenkes, pada 9 Maret 2024, satu kasus lumpuh layuh akut (LGA) pada anak laki-laki berusia 6 tahun di Kabupaten Nduga terkonfirmasi positif polio tipe II melalui pemeriksaan laboratorium. Onset kelumpuhan terjadi pada 20 Februari 2024.

Pada 6 April 2024, satu kasus polio tipe II lainnya ditemukan di Kabupaten Sidoarjo. Seorang anak perempuan berusia 11 tahun dengan onset kelumpuhan pada 25 Februari 2024 dan hasil pemeriksaan laboratorium positif polio tipe II.

Pada 25 April 2024, satu kasus LGA pada anak perempuan berusia 11 tahun di Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Anak ini juga terkonfirmasi positif polio tipe II melalui pemeriksaan laboratorium. Onset kelumpuhan pada kasus ini terjadi pada 25 Februari 2024.

Temuan kasus polio juga terdeteksi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dengan onset kelumpuhan pada 20 Desember 2023. Pemeriksaan spesimen tinja pada anak-anak sehat di sekitar kasus (bukan kontak) menunjukkan 8 anak positif polio tipe II. Hal ini menunjukkan adanya transmisi virus polio di Kabupaten Mimika.

Selama masih ada satu anak yang terinfeksi, anak-anak di semua wilayah berisiko tertular polio. Untuk memutus mata rantai penularan kasus maka dilaksanakanlah Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.

Penyebab Polio

Penyebab Polio
Pexels/Karolina Kaboompics

Penderita polio itu dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Polio non-paralisis. Tipe polio ini tergolong ringan, sehingga tidak menyebabkan kelumpuhan. Umumnya polio non-paralisis berlangsung antara satu hingga sepuluh hari ke depan. 
  • Polio paralisis. Tipe polio ini bisa dibilang yang paling parah karena menyebabkan kelumpuhan. Gejala awalnya seperti sakit kepala dan demam dalam kurun waktu 7 hari sama seperti polio non-paralisis. Banyak orang yang takut dengan tipe polio ini karena dapat terjadi kelainan bentuk kaki dan pinggul bahkan kelumpuhan hingga tahap permanen. 
  • Sindrom pasca polio. Tipe polio ini biasanya akan menimpa seseorang yang rata-rata 30 hingga 40 tahun sebelumnya pernah mengalami penyakit polio.

Virus polio biasanya akan masuk melalui makanan atau minuman bisa menyebabkan terjadinya penyakit polio apalagi kalau virus sudah terkontaminasi dengan tinja. 

Si Kecil yang terkena virus polio biasanya akan menjangkiti tenggorokan dan usus. Selain melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui cairan yang keluar dari bersin atau batuk. Di beberapa kondisi, virus polio juga bisa menyebar lewat aliran darah dan menyerang sistem saraf. 

Anak-anak yang sedang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akan rentan terkena virus polio. Bahkan jika tidak diberikan imunisasi atau pemberian vaksin polio secara tepat akan memungkinkan terserang polio. 

Jika anak mama belum pernah melakukan vaksinasi itu berarti tingkat risiko terkena polio akan semakin tinggi. Belum lagi jika didukung dengan beberapa situasi, seperti: 

  • tinggal atau berada serumah dengan penderita polio,
  • memiliki sistem kekebalan tubuh yang sedang menurun,
  • mengunjungi daerah yang mayoritas masyarakatnya terkena polio.

Polio bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak, Ma. Oleh karena itu, penting bagi bayi untuk mendapatkan vaksin polio sesuai jadwalnya. Selain itu, bayi juga sebaiknya mendapatkan vaksin di PIN Polio, tanpa memandang status vaksin yang terjadwal. Tujuannya adalah untuk memutus mata rantai penularan polio.

Itu penjelasan soal apa itu PIN Polio. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan, ya, Ma.

Baca juga:

The Latest