Ritual Gebrak Bayi agar Tak Mudah Kaget, Bagaimana Menurut Dokter?

Ketahui mitos dan fakta seputar ritual gebrak bayi, Ma

9 Agustus 2023

Ritual Gebrak Bayi agar Tak Mudah Kaget, Bagaimana Menurut Dokter
Freepik/jcomp

Ritual gebrak bayi adalah suatu tradisi yang dilakukan di beberapa tempat di Indonesia. Pada ritual ini, punggung bayi digebrak dengan lembut. Biasanya ini dilakukan oleh orang dewasa atau para tetua.

Selain menepuk punggung, ada cara lain juga, Ma. Bayi diletakkan dalam posisi tidur, lalu seseorang menggebrak permukaan di sekeliling bayi.

Menurut kepercayaan, ritual ini dilakukan agar kelak bayi tidak mudah kaget. Namun, apakah ritual ini benar-benar ampuh? Bagaimana menurut pandangan dokter terkait ritual gebrak bayi?

 Untuk mengenai jawabannya, simak dulu ulasan Popmama.com berikut ini.

Tujuan Ritual Gebrak Bayi

Tujuan Ritual Gebrak Bayi
Freepik/user18526052

Ritual dan tradisi budaya telah dilakukan secara turun-temurun dalam jangka waktu lama. Biasanya, ada harapan dan doa untuk bayi dari keluarga saat ritual itu dilakukan.

Tujuan dari ritual gebrak bayi ini adalah agar bayi menjadi sehat dan kuat. Sementara yang lain percaya bahwa gebrakan bisa memperkuat tulang belakang bayi dan memperlancar peredaran darah.

Bagi sebagian orang, ritual ini juga dapat mengusir roh jahat atau melindungi bayi dari gangguan supranatural.  

Selain itu, ritual gebrak bayi ini dilakukan agar bayi kelak tidak mudah kaget.

Editors' Pick

Ritual Gebrak Bayi Menurut Pandangan Dokter

Ritual Gebrak Bayi Menurut Pandangan Dokter
Freepik/freepik

Mengutip dari unggahan Instagram Dokter Ardi Santoso, ritual gebrak bayi di daerah Jawa dilakukan agar bayi kelak tidak mudah kaget atau latah. Seperti yang Mama tahu, saat baru dilahirkan, bayi mudah kaget jika ada suara atau gerakan tiba-tiba.

Dokter Ardi mengingatkan orangtua bahwa bayi yang baru lahir mudah kaget, itu normal, Ma. Dari lahir hingga usia 4 bulan, bayi memiliki refleks moro atau refleks kaget.

"Jadi, bukan berarti kalau nggak diadakan ritual gebrak bayi ini nanti kalau gede dia jadi kagetan, atau kalau gede jadi latah-latah. Nggak gitu juga, nggak selalu harus digebrak bayi," ujar dr. Ardi Santoso Sp.A.

Refleks Moro pada Bayi Baru Lahir

Refleks Moro Bayi Baru Lahir
Freepik/User18526052

Refleks moro atau refleks kaget adalah salah satu jenis refleks pada bayi yang baru lahir yang mengacu pada respons motorik tak sadar.

Ciri-ciri dari refleks ini adalah bayi kaget setelah mendengar suara atau ada gerakan tiba-tiba.

Refleks ini juga memicu beberapa pergerakan pada bayi, seperti gerakan merentangkan tangan, menggerakkan kaki, dan melengkungkan punggung.

Terkadang, bayi yang terkejut akan menangis.

Refleks ini tidak berbahaya, Ma. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, refleks moro akan menghilang dengan sendirinya. Biasanya pada usia 4 bulan. Nah, jika refleks ini masih menetap ketika usia bayi makin bertambah, jangan ragu untuk membawa si Kecil ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan, Ma,

Mengapa Bayi Baru Lahir Memiliki Refleks Moro?

Mengapa Bayi Baru Lahir Memiliki Refleks Moro
Freepik/Mdjaff

Seperti orang dewasa, ternyata bayi juga mengalami proses adaptasi dari rahim ke dunia luar. Setelah nyaman berada di dalam perut Mama selama 9 bulan, bayi perlu membiasakan diri.

Proses transisi adaptasi ini yang menjadi salah satu penyebab refleks moro pada bayi yang menyebabkan ia mudah terkejut karena sensitif dengan suara dan pergerakan di sekitarnya.

Cara Mengatasi Refleks Moro pada Bayi

Cara Mengatasi Refleks Moro Bayi
Freepik/YuliiaKa

Walau refleks ini normal dialami oleh bayi baru lahir, Mama perlu memantau pergerakannya. Jika Mama merasa bayi sering kaget, jangan ragu untuk membawa bayi ke dokter.

Selain itu, Mama juga dapat melakukan beberapa hal untuk mengatasi refleks moro ini, seperti:

  • Dekap bayi saat akan diletakkan di tempat tidur. Ini bisa mencegah si Kecil tersentak kaget.
  • Bedong bayi agar ia merasa aman dan nyaman saat tidur.
  • Ciptakan suasana tenang di rumah. Misalnya menutup pintu dengan tenang agar si Kecil tidak kaget.
  • Sediakan ruang tidur yang nyaman dan tenang, Ma.

Refleks moro adalah hal yang umum dialami oleh bayi baru lahir. Namun, Mama harus selalu waspada, terutama jika bayi kaget berlebihan dan terus-terusan sampai usia lebih dari 4 bulan.

Sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah jika ritual gebrak bayi dapat mengurangi kaget atau memperkuat tulang punggung, Ma. Ritual dan tradisi boleh dilakukan demi melestarikan budaya. Tapi ada baiknya jika Mama memeriksa fakta-faktanya dulu, ya. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest