Anti Panik, 6 Tips Mengatasi Fase PURPLE Crying Bayi yang Baru Lahir

Bayi mendadak menangis tanpa alasan, mungkin ia memasuki fase PURPLE crying, Ma

5 Agustus 2020

Anti Panik, 6 Tips Mengatasi Fase PURPLE Crying Bayi Baru Lahir
Freepik/A3pfamily

Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi ketika mereka belum lancar berbicara. Biasanya ketika kebutuhannya sudah terpenuhi, maka tangisannya pun akan berhenti.

Namun ada saatnya ketika bayi tidak berhenti menangis tanpa alasan, ini dihubungkan dengan kolik. Lalu bagaimana bila ternyata bayi tidak mengalami kolik? Jika bayi tidak menderita kolik, bisa saja bayi mama mengalami apa yang disebut dengan PURPLE crying.

Periode PURPLE crying terjadi pada minggu-minggu pertama kehidupan si Kecil. Ia akan mulai menangis keras tanpa henti di minggu kedua dan mencapai puncaknya saat usia dua bulan. Hal ini seringkali membuat banyak mama merasa kebingungan.

Apa yang harus Mama lakukan untuk mengatasi fase PURPLE crying pada bayi baru lahir ini? Berikut lima tips yang bisa Popmama.com sampaikan untuk membantu Mama:

1. Melakukan kontak skin to skin

1. Melakukan kontak skin to skin
Rawpixel/McKinsey

Ketika bayi mendadak menangis dan tidak berhenti setelah Mama memenuhi segala kebutuhannya, coba untuk melakukan kontak skin to skin. Tempatkan bayi di pelukan mama tanpa dihalangi oleh pakaian.

Cara ini akan memberi perasaan nyaman sehingga bisa membantu menghentikan tangis bayi. Selain itu, kontak skin to skin juga dapat meningkatkan kedekatan antara Mama dengan si Kecil, lho. Terutama di bulan-bulan awal kehidupannya.

2. Menggendong bayi

2. Menggendong bayi
freepik.com

Jika bayi mama masih terus menangis, cobalah untuk menggendong bayi sambil berjalan atau mengayunnya dengan lembut. Dengan cara ini, bayi merasa aman dan dilindungi oleh Mama. Selain itu, ia pun merasa Mama atau Papa selalu berada di dekatnya.

Saat menggendong, Mama juga dapat mengusap punggung atau kepalanya sampai si Kecil tenang kembali.

Editors' Pick

3. Mengajaknya ke luar rumah

3. Mengajak ke luar rumah
Pexels/Oleksandr Pidvalnyi

Mama juga dapat menggendong atau meletakknya di stroller dan ajak bayi ke halaman rumah untuk menikmati udara segar. Cara ini dapat membantu menenangkan si Kecil saat ia menangis.

Mengajaknya ke luar rumah dapat menciptakan suasana baru baginya, meski hanya sebatas di halaman rumah saja. Selain mendapatkan udara segar, bayi juga bisa melihat pemandangan lain, Ma.

4. Menyelimuti si Kecil

4. Menyelimuti si Kecil
Freepik

Selimuti bayi dengan selimut kesayangannya yang bersih dan lembut. Selain sentuhan, menyelimuti bayi dapat memberikan kehangatan dan menambah rasa aman. Cara ini juga dapat menghentikan tangisannya.

Namun, saat Mama menyelimuti bayi, perhatikan temperatur ruangan. Jangan sampai membuat bayi merasa kepanasan dan tangisannya semakin tidak berhenti.

5. Memandikan bayi dengan air hangat

5. Memandikan bayi air hangat
freepik.com/316pixel

Jika ia menangis menjelang waktu mandi, segera mandikan bayi dengan air hangat. Ini akan membantu mengurangi stres pada bayi. Air hangat dapat membuat tubuhnnya menjadi lebih santai dan tenang.

Saat mandi, Mama pun dapat mengobrol dengan bayi atau bermain air, seperti membuat cipratan kecil.

6. Memeriksa tubuh bayi

6. Memeriksa tubuh bayi
Freepik/preechab

Jika Mama sudah melakukan cara-cara di atas untuk mengatasi PURPLE crying, namun tidak menunjukkan hasil, cobalah cek suhu tubuhnya. Mungkin ada hal lain yang menyebabkan bayi tidak berhenti menangis.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, karena bisa jadi penyebab bayi menangis bukanlah PURPLE crying. Dokter akan membantu Mama untuk menemukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang diperlukan.

Kelelahan dan mendengar tangisan bayi tanpa henti dapat membuat Mama stres. Mintalah bantuan kepada suami atau keluarga ketika Mama membutuhkannya.

Nah, itulah tips mengatasi fase PURPLE crying pada bayi baru lahir. Ketika bayi memasuki fase ini, Mama dapat mencoba beberapa cara di atas untuk menenangkannya. Semoga berhasil, Ma.

Baca juga:

The Latest