Dagu Bayi Berkedut-kedut, Normalkah?

Kedutan tak hanya terjadi di area mata, melainkan seringkali ditemukan juga pada dagu bayi

24 Oktober 2019

Dagu Bayi Berkedut-kedut, Normalkah
Freepik/Jcomp
joker with card

Kedutan adalah hal yang seringkali dialami oleh manusia dan biasanya akan menghilang dengan sendirinya. Kedutan umumnya dialami di bagian kelopak mata. Tetapi, ternyata kedutan tak hanya terjadi di kelopak mata saja lho, Ma.

Para ibu dari bayi yang baru lahir sering mendapati dagu si Kecil berkedut-kedut dengan sendirinya. Tentu saja, hal ini terlihat asing dan memunculkan rasa penasaran, "Apakah hal ini wajar? Apakah yang sedang terjadi?" 

Berikut penjelasan Popmama.com dilansir dari flo.health:

1. Dagu berkedut tanda berkembangnya sistem saraf pada bayi

1. Dagu berkedut tanda berkembang sistem saraf bayi
Freepik/phduet

Di bulan-bulan awal kehidupannya, bayi mengembangkan sistem sarafnya secara bertahap. Mereka belajar bagaimana menggerakan tubuhnya setelah sebelumnya menghabiskan waktu berbulan-bulan bergelung dalam rahim Mama. Perlahan tapi pasti, mereka mengasah kemampuan mengontrol dan mengkoordinasikan ototnya.

Inilah mengapa otak si Kecil seringkali megalami impuls secara tiba yang menyebabkan kejang otot sekejap. Salah satunya berupa kedutan di bagian dagu.

Editors' Pick

2. Kedutan adalah pengaruh hormon norepinefrin

2. Kedutan adalah pengaruh hormon norepinefrin
motherandbaby.co.uk

Tahukah Mama, kedutan bisa disebabkan karena hormon yang disebut norepinefrin. Impuls yang terjadi pada tubuh diakibatkan kegelisahan yang dirasakan bayi. Di saat inilah hormon norepinefrin dikeluarkan tubuh sebagai respon terhadap stres. 

Saat kadar hormon norepinefrin menurun, frekuensi getaran pada dagu bayi Mama juga akan meningkat. Inilah yang memunculkan kedutan pada dagu bayi.

3. Dagu berkedut sering terjadi saat bayi tidur

3. Dagu berkedut sering terjadi saat bayi tidur
Freepik/phduet

Apakah Mama pernah melihat dagu si Kecil yang berkedut-kedut saat ia tidur? Biasanya terjadi sekejap saja. Ternyata, ada hubungannya dengan siklus tidur bayi.

Saat bayi tidur dalam fase rapid eye movement (REM), seringkali dagunya berkedut-kedut. Ini adalah fase dimana perkembangan sensorimotornya berlangsung. Otak dan tubuh mereka sibuk mengintegrasikan apa yang telah mereka pelajari. Secara bersamaan, jalur sarafnya sedang memperkuat diri.

4. Kedutan dagu bisa karena gerakan otot atau gangguan kesehatan

4. Kedutan dagu bisa karena gerakan otot atau gangguan kesehatan
freepik/freepic.diller

Menyusu bisa menjadi faktor penyebab lainnya mengapa dagu bayi berkedut atau bergetar. Meski terlihat mudah, sebetulnya ketika bayi menyusu, tubuhnya melakukan serangkaian proses yang melibatkan gerakan otot yang kompleks di lidah, rahang, tenggorokan, bibir dan wajah. Karena proses yang kompleks itulah, dalam minggu-minggu pertama kehidupannya, rahang si Kecil bergetar atau berkedut-kedut karena kelelahan otot. 

Selain faktor-faktor yang telah dijelaskan di atas, penyebab yang mungkin memicu kedutan pada dagu bayi antara lain:

  • Kekurangan vitamin D,
  • hipoglikemia (kadar gula darah rendah),
  • hipotermina (penurunan suhu tubuh secara tiba-tiba).

Jika Mama mencurigai salah satu dari tiga penyebab ini, konsultasikan ke dokter anak agar ditemukan diagnosis serta penanganan yang tepat sesuai masalah kesehatan si Kecil. Semoga informasi ini membantu ya, Ma. 

Baca Juga:

The Latest