Pexels/RDNE stock project
Diare adalah kondisi di mana feses bayi bertekstur lebih encer dan tidak padat serta frekuensi buang air besar bisa mencapai tiga kali atau lebih dalam sehari. Hal ini bertentangan dengan kondisi feses normal bayi yang biasanya bertekstur lebih padat namun tidak menggumpal.
Diare pada bayi biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui kontak dengan makanan atau air yang tidak bersih. Selain itu, menyentuh permukaan yang mengandung kuman dan memasukkan tangan ke dalam mulut juga bisa menjadi penyebabnya.
Alergi makanan, sensitif terhadap obat-obatan, terlalu banyak minum jus buah bisa menjadi penyebab lain dari kondisi diare pada bayi. Makanan yang dikonsumsi oleh Mama juga berpotensi menimbulkan diare. Mengonsumsi banyak makanan dengan pedas atau manis membuat ASI mama turut berubah dan menyebabkan diare pada bayi.
Melansir Pregnancy Birt & Baby, jika diare disertai dengan muntah dan demam, para orangtua wajib mewaspadai apa yang disebut sebagai gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi rotavirus. Kondisi ini bisa membahayakan bayi karena membuat bayi kehilangan banyak cairan dan berujung pada dehidrasi.
Ketika sedang mengalami diare, cara terbaik yang bisa Mama lakukan adalah jangan berenti untuk memberikan ASI dan MPASI yang kaya dengan serat. Hindari pemberian obat secara sembarangan agar tidak membahayakan kesehatan si Kecil. Bicaralah pada dokter atau bidan terkait agar mendapat penanganan yang tepat.
Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesterilan bayi, alat-alat makan, hingga lingkungan di sekitarnya agar bakteri, virus, dan parasit tidak mudah berkembang. Berikan si Kecil makanan yang bernutrisi tinggi, terutama mengandung banyak serat jika sedang mengalami diare. Asupan cairan yang cukup juga berperan penting untuk menghindari bayi dari risiko dehidrasi.