Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ilustrasi botol susu bayi (pexels.com/Burst)
pexels/Burst

Intinya sih...

  • Susu formula adalah hasil modifikasi dari susu sapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi tanpa menimbulkan efek tidak diinginkan seperti alergi, diare, atau sembelit.

  • Susu sapi biasa tidak dianjurkan untuk anak di bawah 12 bulan karena kurangnya vitamin dan zat besi serta kandungan protein yang terlalu tinggi.

  • Organisasi kesehatan merekomendasikan ASI eksklusif, namun jika tidak bisa, susu formula diperkaya zat besi dapat menjadi alternatif yang baik hingga usia 12 bulan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orangtua, memilih susu yang tepat untuk anak sering kali melewati banyak pertimbangan. Terlebih jika melihat di pasaran, ada berbagai opsi yang bisa jadi pilihan, mulai dari susu formula hingga susu sapi segar.

Namun, sebenarnya apa bedanya susu formula dan susu sapi? Kira-kira pilihan mana yang terbaik untuk si Kecil di masa tumbuh kembangnya? Simak ulasannya telah Popmama.com siapkan.

1. Susu formula adalah hasil modifikasi dari susu sapi

pexels/Helena Lopes

Melansir laman Raising Children Australia, sebagian besar susu formula berasal dari susu sapi yang telah melalui proses modifikasi khusus agar lebih mudah diterima oleh sistem pencernaan bayi yang masih sensitif. 

Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil tanpa menimbulkan efek yang tidak diinginkan, seperti alergi, diare, atau sembelit. Hal ini yang membuat susu formula tidak sama lagi dengan susu sapi biasa.

Modifikasi yang diberikan pada susu formula meliputi penambahan vitamin, mineral, dan lemak yang dibutuhkan bayi. Selain itu, kadar protein dalam susu sapi biasa tergolong terlalu tinggi untuk bayi. 

Itu sebabnya, pada susu formula, protein tersebut telah dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna oleh bayi.

2. Susu sapi biasa tidak dianjurkan untuk anak di bawah 12 bulan

unsplash/Lucy Wolski

Demi kesehatan si Kecil, susu sapi biasa tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 12 bulan. Hal yang sama berlaku untuk susu skim, susu evaporasi, susu kedelai, susu almond, susu dari protein hewani selain sapi, maupun santan. 

Pilihan yang aman untuk bayi pada usia ini hanyalah ASI atau susu formula. Sementara itu, bagi bayi yang mengalami alergi protein susu sapi dan tidak bisa mendapatkan ASI, Royal Australian College of Physicians (RACP) merekomendasikan penggunaan susu formula hidrolisat ekstensif. 

Susu formula jenis ini sebaiknya dianggap sebagai ‘obat’, sehingga penggunaannya perlu berdasarkan resep dokter. Inilah salah satu alasan mengapa harga susu formula cenderung lebih mahal dibandingkan susu sapi biasa.

3. Lebih baik susu formula atau susu sapi biasa untuk bayi?

freepik/wirestock

Organisasi kesehatan dan lembaga medis terkemuka seperti American Academy of Pediatrics (AAP) secara tegas menyarankan penggunaan ASI eksklusif.

Jika Mama tidak bisa mengASIhi secara baik, maka bisa memilih alternatif susu formula yang diperkaya zat besi sebagai sumber nutrisi utama hingga usia 12 bulan.

Susu sapi biasa tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah satu tahun karena:

  • Kurang vitamin E, zat besi, dan asam lemak esensial yang penting untuk perkembangan bayi.

  • Kandungan protein, natrium, dan kalium yang terlalu tinggi bisa membebani ginjal bayi yang masih berkembang.

  • Dapat menyebabkan iritasi usus, meningkatkan risiko anemia defisiensi zat besi dan bahkan pendarahan saluran pencernaan kecil.

Mengutip dari Cleveland Clinic, susu nabati seperti kedelai, almond, serta jenis susu hewani alternatif lainnya juga tidak disarankan untuk bayi di bawah satu tahun. 

Nah, itu dia penjelasan mengenai perbedaan susu formula dan susu sapi biasa. Jadi, jangan sampai salah pilih untuk si Kecil ya, Ma.

Editorial Team