Tungau debu sulit dideteksi karena ukurannya yang kecil. Para ahli memperkirakan bahwa artropoda mikroskopis ini panjangnya hanya 1/4 hingga 1/3 milimeter. Seseorang hanya dapat melihatnya di bawah mikroskop, dan meskipun begitu, tungau debu hanya tampak seperti makhluk kecil berwarna putih seperti laba-laba.
Tungau debu dapat hidup hingga 3 bulan, menurut Allergy and Asthma Network.
Alasan mengapa tungau debu sangat umum di rumah-rumah orang adalah karena mereka memakan sel-sel kulit mati. Pada hari biasa, satu orang dapat melepaskan 1,5 gram sel-sel kulit mati, yang dapat memberi makan hingga 1 juta tungau debu sekaligus.
Tungau debu membuat rumah mereka di tempat-tempat di mana sel-sel kulit mati paling mungkin menumpuk, seperti tempat tidur, furnitur, dan karpet. Karpet dan boneka binatang juga merupakan rumah yang baik bagi tungau debu.
Meskipun Mama dapat menemukan tungau debu di seluruh dunia, makhluk-makhluk ini cenderung menyukai iklim yang panas dan lembap. Karena mereka dapat menggali jauh ke dalam serat kain, mereka juga dapat ikut bepergian bersama keluarga melakukan perjalanan.
Apakah tungau debu sama dengan kutu busuk atau bed bug? Kutu busuk lebih besar dari tungau debu, dan Mama dapat melihatnya dengan mata telanjang. Orang terkadang menyamakan kutu busuk dengan tungau debu karena kutu busuk hidup di tempat tidur, karpet, dan gorden. Dan, seperti tungau debu, kutu busuk juga dapat menyebabkan reaksi alergi.
Namun, perbedaan utamanya adalah kutu busuk menggigit manusia dan menghisap darahnya. Tungau debu dapat mengiritasi kulit, tetapi tidak menggigit.