Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik
Freepik

Memasuki usia 6–12 bulan, bayi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, baik secara fisik maupun perkembangan otak. Karena itu, pemenuhan kebutuhan vitamin, mineral, dan serat menjadi hal yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mendukung fungsi pencernaan. Salah satu sumber nutrisi alami yang baik untuk bayi adalah buah-buahan, dilansir dari laman UNICEF.

Buah tidak hanya memberikan rasa segar dan manis alami yang disukai bayi, tetapi juga membantu mengenalkan berbagai tekstur dan rasa sejak dini. Dari pisang yang lembut hingga pepaya yang kaya serat, setiap buah memiliki manfaat tersendiri bagi tumbuh kembang si Kecil.

Selain itu, sebagian besar buah mengandung air yang tinggi sehingga membantu menjaga kebutuhan cairan tubuh bayi. Kandungan antioksidannya juga berperan penting untuk melindungi tubuh dari infeksi dan mendukung kesehatan kulit serta mata.

Berikut Popmama.com sajikan daftar buah yang baik untuk bayi usia 6–12 bulan, yang bisa Mama berikan sebagai variasi MPASI atau camilan sehat sehari-hari.

1. Alpukat

Pexels/ready made

Alpukat termasuk buah padat gizi yang tinggi lemak sehat, terutama lemak tak jenuh tunggal. Lemak ini penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Selain itu, alpukat juga mengandung kalium, serat, dan vitamin E yang baik untuk kulit serta daya tahan tubuh.

Teksturnya yang lembut menjadikannya salah satu buah paling mudah diolah untuk MPASI. Kandungan folatnya juga berperan penting dalam pembentukan sel-sel tubuh baru pada masa pertumbuhan si Kecil.

Saran penyajian: Haluskan alpukat matang dengan sendok. Bisa dibuat baby guacamole dengan menambahkan sedikit ASI atau yoghurt tanpa gula.

2. Apel

Pexels/Mareefe

Apel memiliki rasa manis asam yang segar dan kaya vitamin A serta C untuk menjaga daya tahan tubuh. Kandungan seratnya membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, mineral seperti fosfor dan kalsium di dalam apel mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.

Apel juga mengandung antioksidan alami yang membantu melawan radikal bebas serta menjaga kesehatan kulit bayi. Dengan kandungan air yang tinggi, apel juga membantu menjaga hidrasi tubuh bayi.

Saran penyajian: Kukus apel hingga lembut, lalu haluskan. Mama juga bisa mencampurnya dengan bubur oat untuk menambah variasi tekstur.

3. Blueberry

Pinterest.com

Blueberry dikenal sebagai superfood karena kaya akan antioksidan flavonoid yang melindungi sel-sel otak bayi. Kandungan vitamin C, K, dan seratnya juga baik untuk kesehatan pencernaan dan daya tahan tubuh.

Selain itu, blueberry membantu menjaga kesehatan mata serta mendukung perkembangan otak. Warna ungunya yang khas juga menarik bagi bayi untuk belajar mengenal warna baru.

Saran penyajian: Haluskan atau hancurkan blueberry matang, lalu campurkan dengan yoghurt tanpa gula atau bubur beras.

4. Jambu

Pinterest/Organic Facts

Buah jambu kaya vitamin C, bahkan lebih tinggi daripada jeruk yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi. Kandungan seratnya juga mendukung kesehatan pencernaan dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus.

Selain itu, jambu memiliki antioksidan seperti likopen yang baik untuk menjaga kesehatan kulit dan melindungi sel tubuh dari kerusakan. Rasanya yang segar membuat bayi mudah menyukainya.

Saran penyajian: Buang biji jambu, kukus sebentar, lalu haluskan hingga lembut.

5. Jeruk

Freepik/pch.vector

Jeruk merupakan sumber vitamin C terbaik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan zat besi dari makanan lain. Kandungan airnya juga menjaga bayi tetap terhidrasi dengan baik.

Selain vitamin C, jeruk mengandung serat, asam folat, dan kalium yang mendukung fungsi otot serta kesehatan jantung. Namun, pastikan jeruk sudah dikupas dan bijinya dihilangkan agar aman dikonsumsi bayi.

Saran penyajian: Peras jeruk, saring ampasnya, lalu berikan dalam porsi kecil. Hindari jeruk yang terlalu asam untuk bayi di bawah 9 bulan.

6. Kiwi

Pinterest/Creative Market

Kiwi memiliki perpaduan rasa manis dan asam yang menyegarkan. Kandungan vitamin C-nya tinggi, membantu memperkuat daya tahan tubuh, sementara vitamin K dan E mendukung pertumbuhan jaringan dan kulit.

Selain itu, kiwi juga mengandung serat dan antioksidan alami yang menjaga pencernaan tetap lancar. Warna hijaunya menarik dan bisa menjadi cara menyenangkan untuk mengenalkan variasi warna makanan pada bayi.

Saran penyajian: Kupas kiwi, haluskan dagingnya, atau sajikan dalam potongan kecil tanpa biji.

7. Kurma

Pinterest/LT Lifestyle

Kurma mengandung zat besi, kalsium, magnesium, dan fosfor yang membantu pembentukan tulang dan darah. Rasa manis alaminya membuat kurma jadi camilan sehat tanpa tambahan gula.

Buah ini juga membantu memberikan energi tambahan dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Karena teksturnya padat, kurma perlu diolah agar aman dikonsumsi oleh bayi kecil.

Saran penyajian: Kukus kurma hingga empuk, buang bijinya, lalu haluskan. Bisa dicampur ke bubur atau oatmeal bayi.

8. Mangga

Pexels/Riki Risnandar

Mangga kaya vitamin A, C, dan E yang berperan dalam menjaga kesehatan mata serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan serat dan airnya juga membantu mencegah sembelit dan menjaga kelembapan kulit bayi.

Rasanya yang manis alami biasanya disukai bayi, menjadikannya pilihan buah yang mudah diterima di masa perkenalan makanan padat. Selain itu, kandungan antioksidannya juga membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan.

Saran penyajian: Gunakan mangga matang yang lembut, haluskan hingga teksturnya seperti puree.

9. Naga

Pinterest/Martha Stewart

Buah naga mengandung zat besi, fosfor, dan kalsium yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah serta pertumbuhan tulang bayi. Warna merah atau putih dari buah naga berasal dari antioksidan betalain yang baik untuk kesehatan kulit dan daya tahan tubuh.

Selain tinggi vitamin C, buah naga juga memiliki kadar air yang tinggi, membantu menjaga cairan tubuh bayi agar tidak mudah dehidrasi. Teksturnya yang lembut dan mudah dikunyah membuatnya cocok sebagai makanan pendamping pertama.

Saran penyajian: Haluskan buah naga matang atau potong kecil-kecil untuk finger food.

10. Pepaya

Pinterest.com

Pepaya terkenal dengan manfaatnya untuk melancarkan pencernaan. Kandungan enzim papain di dalamnya membantu memecah protein dan mencegah sembelit pada bayi. Selain itu, pepaya juga mengandung vitamin A dan beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata.

Buah berwarna oranye ini juga kaya akan vitamin C dan E yang berperan sebagai antioksidan alami, membantu melindungi tubuh bayi dari infeksi. Teksturnya yang lembut membuat pepaya mudah ditelan bahkan oleh bayi yang baru mulai makan padat.

Saran penyajian: Haluskan pepaya matang, bisa disajikan langsung atau dicampur sedikit dengan pisang untuk menambah rasa.

11. Pir

Pinterest.com

Buah pir dikenal memiliki rasa manis yang ringan dengan tekstur lembut, sehingga aman untuk bayi yang baru mulai belajar mengunyah. Kandungan vitamin C dan antioksidannya membantu memperkuat sistem imun, sedangkan mineral seperti kalium dan magnesium mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.

Pir juga kaya akan air dan serat, menjadikannya pilihan tepat untuk mencegah sembelit. Kandungan fruktosa alaminya mudah diserap tubuh, memberikan energi tanpa membuat gula darah naik drastis.

Saran penyajian: Kukus potongan pir hingga lunak, lalu haluskan. Setelah bayi terbiasa, Mama bisa berikan dalam bentuk potongan kecil sebagai finger food.

12. Pisang

Pinterest/The Alternative Daily

Pisang merupakan buah yang paling sering direkomendasikan untuk bayi karena teksturnya lembut dan rasanya manis alami. Kandungan karbohidrat kompleks pada pisang memberikan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas harian bayi, sementara seratnya membantu menjaga sistem pencernaan agar tetap lancar.

Selain itu, pisang juga mengandung kalium dan magnesium yang penting untuk perkembangan otot dan fungsi jantung. Vitamin B6 dan C di dalamnya turut mendukung sistem imun serta kesehatan kulit bayi.

Saran penyajian: Haluskan pisang matang dengan sendok hingga lembut. Bisa disajikan langsung atau dicampur dengan sedikit ASI agar teksturnya lebih cair.

13. Semangka

Pexels/Jshoots

Semangka mengandung air tinggi yang membantu menjaga tubuh bayi tetap terhidrasi, terutama saat cuaca panas. Kandungan likopen dan vitamin C di dalamnya berfungsi sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan kulit dan sistem imun.

Selain menyegarkan, semangka juga mengandung mineral seperti kalium dan magnesium yang mendukung fungsi otot dan jantung. Teksturnya yang lembut membuat semangka mudah dikonsumsi bayi tanpa risiko tersedak.

Saran penyajian: Potong semangka tanpa biji, haluskan atau sajikan dalam potongan kecil untuk bayi yang sudah terbiasa makan padat.

14. Stroberi

Pexels/Engin Ekyurt

Stroberi mengandung zat besi dan antioksidan tinggi yang membantu melawan infeksi serta menjaga kesehatan kulit bayi. Rasa manis-asamnya memberikan variasi rasa baru bagi bayi yang mulai eksplorasi makanan.

Meski begitu, pastikan memberikan stroberi dalam jumlah sedikit terlebih dahulu untuk melihat apakah ada reaksi pada kulit. Kandungan vitamin C-nya membantu penyerapan zat besi dan menjaga kekebalan tubuh.

Saran penyajian: Cuci bersih stroberi, potong kecil, lalu haluskan. Bisa dibuat menjadi puree atau campuran es buah bayi.

15. Ubi Jalar

Pinterest/Toto Sudiyanto

Meski bukan buah, ubi jalar termasuk sumber karbohidrat kompleks yang sangat baik untuk bayi. Kandungan beta-karoten di dalamnya diubah tubuh menjadi vitamin A untuk menjaga kesehatan mata. Selain itu, ubi jalar juga kaya vitamin B dan C yang membantu metabolisme tubuh.

Teksturnya lembut dan rasanya manis alami membuat bayi cepat menyukainya. Kandungan seratnya membantu sistem pencernaan tetap sehat, sementara zat besinya mendukung produksi sel darah merah.

Saran penyajian: Kukus ubi jalar hingga empuk, lalu haluskan. Bisa dicampur sedikit ASI atau minyak zaitun agar lebih lembut.

Itulah tadi kumpulan buah yang baik untuk bayi usia 6–12 bulan. Dengan pilihan buah yang tepat, kebutuhan gizi si Kecil bisa terpenuhi dengan baik. 

Semoga bermanfaat ini bermanfaat, Ma!

Editorial Team