Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada usia 4-6 bulan bayi biasanya sudah mengalami pertumbuhan gigi. Meski bukan gigi dewasa dan berukuran kecil, Mama tetap harus merawat kesehatan giginya.
Penanganan yang salah pada gigi bayi bisa saja menyebabkan hal buruk di kemudian hari.
Dilansir dari parents.com, berikut beberapa hal yang sebaiknya lakukan untuk merawat gigi bayi yang baru tumbuh:
- Rawat sebelum gigi bayi tumbuh
Mulailah membersihkan rongga mulut si Kecil bahkan sebelum giginya tumbuh. Bersihkan gusi setiap kali ia selesai makan atau minum susu.
Mama dapat membersihkannya dengan lap hangat yang sudah dibasahi terlebih dahulu atau dengan menggunakan sepotong kain kasa yang dibasahi di jari Mama.
Selain itu, Mama juga dapat membeli Sikat gigi bayi berupa perangkat karet lembut yang disematkan pada jari telunjuk Mama untuk mempermudah proses penggosokan sisa makanan pada gigi si Kecil.
- Jika sudah tumbuh, segera rawat!
Begitu gigi mulai tumbuh, segeralah rawat dengan baik. Banyak orangtua yang berpikir bahwa gigi bayi tidaklah penting karena nantinya mereka akan diganti dengan gigi permanen.
Meski begitu, gigi pertama ini merupakan pondasi utama mereka untuk mengunyah dan berbicara. Jika tidak dirawat dengan benar, gigi si Kecil bisa saja membusuk dan mengarah ke infeksi gusi yang disebut gingivitis.
Untuk membersihkan gigi bayi, Mama dapat menggunakan kasa steril yang telah dilembapkan dengan air matang. Bersihkan minimal dua kali sehari.
- Hindari menyusu dengan botol dalam waktu yang lama
Jangan biarkan bayi menyusu dengan botol dalam jangka waktu yang lama. Pasalnya, sisa susu atau jus yang menempel pada gigi bayi dalam waktu lama dan tidak dibersihkan akan mengakibatkan lubang pada giginya.
Tanda-tanda pertama gigi berlubang pada bayi adalah perubahan warna dan lubang kecil. Jika sudah begini, segeralah pergi ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan khusus.
- Cukupi kebutuhan fluorida pada gigi bayi
Meskipun bayi tidak menggunakan pasta gigi berfluorida, ia harus mendapat cukup fluorida untuk mencegah kerusakan gigi seperti fluoriosis.
Selain dari pasta gigi, Mama bisa mendapatkan fluorida dari makanan-makanan laut seperti ikan, kerang, dll.
Namun jika si Kecil alergi terhadap itu, Mama dapat menanyakan kepada dokter gigi mengenai suplemen fluorida yang dapat diberikan pada bayi setelah berusia 6 bulan.
- Jadwalkan pemeriksaan gigi secara rutin
American Dental Association dan American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh atau saat usia anak telah mencapai 1 tahun, Mama wajib memeriksakan gigi bayi ke dokter gigi.
Pasalnya, gigi dan gusi yang sehat saat bayi merupakan bakal gigi dan gusi yang sehat saat dewasa.