Ciri-Ciri Bayi Kurus tapi Sehat, Penting Mama Ketahui

Tak selalu karena kurang gizi, sebab genetik juga berpengaruh

2 Mei 2024

Ciri-Ciri Bayi Kurus tapi Sehat, Penting Mama Ketahui
Freepik/Freepic.diller
Bayi merangkak

Pernahkah Mama beranggapan kalau bayi yang memiliki tubuh kurus adalah bayi yang kurang gizi atau tidak sehat? Faktanya, ada banyak bayi yang sehat namun memiliki postur tubuh kurus. Perlu diingat bahwa tubuh yang kurus atau gemuk tak selalu menjadi tolak ukur kesehatan bayi, Ma.

Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan sebagai ciri atau tanda kalau si Kecil adalah bayi yang tergolong sehat. Misalnya saja seperti bagaimana ia beraktivitas dan juga pola makannya. Selain itu, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan si Kecil memiliki tubuh yang kurus.

Mama juga tidak perlu buru-buru cemas. Melansir laman Baby Care Advice, bayi yang sehat namun tidak mendapat cukup makan, akan memberi tanda melalui perilakunya.

Nah, berikut Popmama.com rangkum informasi tentang ciri-ciri bayi kurus tapi sehat. Apa saja?

1. Ciri-ciri bayi kurus tapi sehat

1. Ciri-ciri bayi kurus tapi sehat
Freepik

Melansir laman Healthline, orang yang dapat menyatakan apakah si Kecil sehat atau tidak adalah dokter anak atau tenaga ahli. Oleh sebab itu, Mama tidak perlu buru-buru cemas jika si Kecil bertubuh kurus namun tetap aktif dan sehat.

Pasalnya, tenaga ahli dapat memberi tahu kapan Mama harus memperhatikan pencapaian bayi berdasarkan usia seperti tersenyum, mengangkat kepala, berguling, dan menahan beban di kaki. Ini semua membantu menunjukkan bahwa bayi mengalami kemajuan dengan baik atau tidak.

Tanda-tanda lain yang dapat meyakinkan Mama kalau bayi kurus sehat adalah adanya popok basah yang teratur (setidaknya empat atau lima kali sehari), popok yang selalu buang air besar, dan temperamen yang waspada dan bahagia.

Editors' Pick

2. Penyebab bayi memiliki postur kurus

2. Penyebab bayi memiliki postur kurus
Freepik

Ada banyak faktor yang membuat bayi Mama memiliki postur tubuh yang kurus. Melansir Healthline, terdapat tiga penyebab utama si Kecil tetap memiliki tubuh kurus walaupun nafsu makanya tinggi, yaitu:

  1. Genetik atau keturunan
    Apakah Mama atau Papa memiliki postur tubuh yang kurus? Jika iya, maka tak heran jika si Kecil memiliki postur yang sama. Pasalnya, gen berperan penting dalam pembentukan si Kecil. Walaupun demikian, pada satu atau dua tahun pertama, berat badan bayi mungkin cenderung berhubungan dengan berat badan lahirnya.

  2. Berat badan lahir rendah
    Jika si Kecil lahir dengan berat badan rendah karena kelahiran dini atau prematur, atau karena bayi kembar, ia mungkin akan terus berbadan kecil selama beberapa bulan pertama kehidupannya, atau lebih lama lagi. Ingatlah bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah, normal, atau tinggi dapat berfluktuasi perkembangannya.

  3. ASI vs Susu Formula
    Bukan bermaksud untuk membeda-bedakan, namun bayi yang diberi ASI dan bayi yang diberi susu formula sering kali memiliki perbedaan kenaikan berat badan di tahun pertama kehidupannya. Penelitian di tahun 2012 menemukan bahwa semakin banyak bayi disusui, semakin sedikit penambahan berat badan mereka pada usia 3, 5, 7, dan 12 bulan. Sebaliknya, semakin banyak susu formula yang diterima bayi, semakin tinggi pula berat badannya.

3. Bagaimana cara mengetahui bayi sehat atau tidak dengan benar

3. Bagaimana cara mengetahui bayi sehat atau tidak benar
freepik/freepik

Kembali melansir laman Healthline, salah satu cara yang dapat digunakan untuk memastikan si Kecil yang bertubuh kurus sehat atau tidak adalah dengan mengikuti grafik pertumbuhan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), grafik yang direkomendasikan untuk anak-anak sejak lahir hingga usia 2 tahun.

Grafik ini didasarkan pada penelitian berkualitas tinggi selama bertahun-tahun serta bayi yang diberikan ASI. Kemudian, tersedia pula bagan terpisah ada untuk anak perempuan dan anak laki-laki.

Selain itu, Mama juga bisa mengukurnya dengan Kartu Menuju Sehat atau KMS (cetak maupun online). Sebagai catatan, kondisi prematur atau kondisi spesial saat lahir juga dapat memengaruhi pertambahan berat badan si Kecil.

4. Jika berat badan bayi tidak naik juga, kapan orangtua perlu cemas?

4. Jika berat badan bayi tidak naik juga, kapan orangtua perlu cemas
Freepik/cookie_studio

Sebagai catatan, bayi kurus (skinny baby) berbeda dengan bayi kurang makan (underfed baby). Melansir The Asian Parents, bayi kurus secara umum memiliki kondisi tumbuh kembang yang sehat.

Sedangkan, bayi yang kurang makan umumnya cenderung clingy, tidak mau berinteraksi dengan sekitar, dan kurang berkembang. Walaupun demikian, keduanya memiliki kesempatan untuk meningkatkan berat badan.

Lalu, bagaimana jika berat badan bayi tidak naik juga? Kapan orangtua perlu cemas? Ada baiknya, Mama membawanya ke dokter anak jika menemukan tanda-tanda, seperti:

  • Tidak menunjukkan tanda-tanda kelaparan dan jarang minta makan atau menyusu.
  • Menhisap puting dengan lemah.
  • Sering tertidur sebelum selesai menyusu.
  • Lesu di sela-sela waktu makan.
  • Tidur dalam waktu lama.
  • Harus dibangunkan untuk diberi makan dan sulit untuk membangunkannya.
  • Menggunakan empat atau kurang popok basah per hari (berdasarkan susu saja).
  • Jarang buang air besar. Mungkin mengalami konstipasi atau buang air besar karena kelaparan, yaitu tinja yang jarang berwarna hijau dan berlendir.
  • Tidak dapat mengukur pencapaian tonggak perkembangan bayi karena ia selalu mengantuk.

Tanda-tanda di atas merupakan gejala jika bayi mengalami kekurangan gizi. Jika terjadi demikian, segera hubungi dokter anak atau tenaga ahli lainnya.

5. Apa yang bisa orangtua lakukan untuk meningkatkan berat badan bayi?

5. Apa bisa orangtua lakukan meningkatkan berat badan bayi
Pexels/Yan Krukau

Jika Mama memiliki bayi dengan tubuh kurus dan ingin meningkatkan berat badannya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sesuai dengan situasi si Kecil. Namun, pertama-tama konsultasikan kondisinya pada dokter anak untuk mengetahui penyebab si Kecil berbadan kurus.

Melansir Healthline, kemungkinan besar dokter akan meminta Mama untuk menyusui si Kecil lebih sering atau mengambil tindakan lain untuk meningkatkan suplai ASI. Dokter juga mungkin menginstruksikan Mama untuk menambah susu formula atau memulai (atau menambah) makanan padat.

Jika si Kecil sudah mengonsumsi susu formula, dokter bisa jadi meminta untuk menambahkan lebih banyak makanan atau camilan. Cobalah pilih makanan berkalori lebih tinggi, lebih padat nutrisi, dan ciptakanlah waktu makan yang menggugah selera serta menyenangkan.

Nah, itulah tadi informasi tentang ciri-ciri bayi kurus tapi sehat. Dengan mengetahui ciri-ciri dan perbedaannya, Mama tak perlu lagi berkecil hati karena si Kecil memiliki tubuh kurus. Sebab, yang terpenting di usia ini adalah kesehatan serta tumbuh kembang si Kecil.

Semoga membantu!

Baca juga:

The Latest