Fakta: Bayi Jadi Lebih Fokus Saat Mendengar Dua Bahasa di Rumah
Sudah tahu belum nih, Ma?
22 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah studi mengatakan bahwa bayi yang diperkenalkan atau mendengar lebih dari satu bahasa di rumah bisa lebih unggul dibandingkan dengan bayi yang hanya mendengar satu bahasa saja.
Dilansir dari The Huffington Post, Para peneliti di Toronto's York University mengatakan bahwa ada keuntungan yang bisa didapatkan karena memberikan manfaat kognitif kepada si Kecil seumur hidupnya. Penelitian ini sempat dipublikasikan dalam jurnal Developmental Science dengan melibatkan pengukuran gerakan mata bayi untuk menilai perhatian dan pembelajarannya.
Saat penelitian berlangsung, para peneliti mencoba melihat setengah dari bayi yang dibesarkan di lingkungan monolitik dan setengah lainnya sudah terbiasa mendengar dua bahasa di rumah mereka. Gerakan mata mereka akan dilacak saat semuanya menyaksikan sebuah gambar pada sebuah area layar.
Aktivitas bayi yang sedang menyaksikan sebuah gambar di layar sangat diamati. Kemudian para peneliti menemukan bahwa bayi yang sudah terbiasa mendengar atau berkomunikasi dengan dua bahasa dapat lebih baik dalam mengantisipasi di mana gambar target muncul pada layar
Rekan penulis Ellen Bialystok mengatakan perbedaan antara individu monolingual dan bilingual di kemudian hari bukanlah dalam bahasa yang akan mereka dipelajari, tetapi sistem perhatian yang digunakan untuk fokus pada setiap bahasa.
"Studi ini memberi tahu orangtua bahwa tahap perkembangan paling awal di mana jaringan otak yang menjadi dasar untuk mengembangkan perhatian berbeda pada bayi yang dibesarkan dalam lingkungan dua bahasa," kata Bialystok, profesor riset psikologi terkemuka..
Memang tidak ada salahnya untuk berkomunikasi atau mendengarkan dua bahasa di rumah, walaupun usia bayi masih terlalu kecil. Kebiasaan positif ini tentu dapat memberikan manfaat baru untuk si Kecil di masa depannya.
Namun, Denis Burnham seorang pakar bahasa dari Australia mengingatkan bahwa berkomunikasi dengan bayi harus memperhatikan beberapa hal, seperti pengaturan emosi, ritme hingga struktur karakteristik. Beberapa hal ini perlu diperhatikan terlebih saat berkomunikasi dengan dua bahasa atau lebih kepada si Kecil.
Untuk Mama yang ingin lebih memperlancar cara berkomunikasi dengan si Kecil, berikut beberapa rangkuman dari Popmama.com yang perlu diterapkan.
Editors' Pick
1. Bayi cepat bicara jika sering diajak mengobrol dengan suara volume suara sedang
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa si Kecil yang terbiasa diajak berbicara atau berkomunikasi mampu memberikan pembelajaran baru untuknya. Ini dikarenakan akan semakin banyak kosa kata baru yang akan dikeluarkannya, sehingga membantu perkembangan bayi saat proses berbicara.
Bayi yang mendapatkan lebih dari 30 juta kata saat berkomunikasi dengan siapapun hingga usianya 3 tahun akan memiliki perkembangan bahasa lebih baik. Tak jarang bayi yang sering diajak berkomunikasi minimal dengan orangtuanya akan lebih pandai dalam membaca. Proses komunikasi yang sederhana di rumah dapat membuat perbendaharaan katanya lebih banyak.
Untuk itu, frekuensi selama berbicara dengan si Kecil perlu diperhatikan. Sempatkan waktu luang untuk sekedar berbicara apapun agar dirinya mendapatkan banyak kata-kata baru. Berkomunikasi dengan bayi akan lebih efektif melalui beberapa cara seperti membacakan cerita atau dongeng, mengajak diskusi hingga bernyanyi bersama.
Setelah frekuensi dalam berkomunikasi sudah diterapkan, usahakan volume saat berbicara tidak terlalu keras atau jangan terlalu cepat. Usahakan tidak membuat si Kecil kebingungan dengan kata-kata yang diucapkan terlalu keras atau cepat.
Baca juga: 7 Bahasa Tubuh yang Bisa Bikin Bayi Pandai Berkomunikasi dengan Mama
2. Bayi lebih mengerti pembicaraan jika Mama memakai bahasa tubuh dan isyarat visual
Association for the Education of Young Children selalu berusaha menggunakan gerak tubuh dan ekspresi wajah setiap kali berbicara dengan anak-anak, khususnya bayi.
Kebiasaan seperti ini tentu akan membantu bayi akan lebih memahami kata-kata yang diucapkan orangtuanya. Mama bisa menerapkan beberapa kebiasaan seperti berbicara dengan senyuman atau sebuah gerakan-gerakan sederhana yang bisa membuat si Kecil tertawa.
Berbicara dengan menggunakan mimik atau bahasa tubuh juga dapat membantu memperkenalkan beberapa ekspresi wajah kepada si Kecil. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa isyarat visual saat berbicara dengan bayi dapat membantunya lebih cepat mencerna segala kosakata baru dan mampu meningkatkan kemampuannya dalam memahami sebuah konteks.
Baca juga: Ketahuilah 7 Makna Dibalik Gerak-Gerik Tubuh Bayi untuk Berkomunikasi