Berencana akan mengejar kertelambatan imunisasi, tetapi bingung seperti apa ketentuannya? Berikut ini ketentuan dari masing-masing jenis imunisasi, dilansir dari idai.or.id:
Hepatitis B
Idealnya diberikan kurang dari 12 jam setelah lahir, lalu dianjurkan pada jarak 4 minggu dari imunisasi pertama. Untuk imunisasi ke-3 dengan ke-2 minimal 2 bulan dan terbaik setelah 5 bulan.
Jika anak belum pernah mendapat imunisasi hepatitis B pada masa bayi, ia bisa mendapat serial imunisasi kapan saja saat berkunjung, tanpa perlu memeriksa kadar anti hepatitis B.
BCG
Imunisasi BCG terbaik diberikan pada usia bayi 2-3 bulan, saat sistem imun anak belum matang. Imunisasi diberikan satu kali, dan bila baru diberikan di atas usia 3 bulan, bayi harus menjalani uji tuberkulin. Pemberian booster tidak dianjurkan.
DPT
Imunisasi DPT diberikan 3 kali sebagai imunisasi dasar dan imunisasi ulangan 1 kali (interval 1 tahun setelah DPT 3). Saat anak menginjak usia 5 tahun, diberikan imunisasi ulangan (sebelum dan pada usia 12 tahun berupa imunisasi Td.
Jika imunisasi DPT terlambat diberikan, tidak perlu mengulang dari awal, melainkan bisa langsung dilanjutkan. Apabila bayi belum mendapat imunisasi dasar di usia kurang dari 12 bulan, lakukan dari imunisasi dasar, mengikuti jumlah maupun intervalnya.
Polio
Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan (atau usia 2, 3, 4 bulan, sesuai dengan anjuran dari pemerintah). Untuk vaksin polio suntik (IPV), diberikan pada usia 2, 4, 6-18 bulan dan 6-8 tahun.
Terlambat imunisasi polio lanjutan? Tak usah mengulang pemberiannya dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal, tidak peduli berapa pun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya.
Campak
Imunisasi campak diberikan pada usia 9 bulan dan dosis ulangan (second opportunity pada crash program campak) pada usia 6-59 bulan. Saat menginjak usia SD kelas satu hingga enam, akan dilakukan imunisasi polio ulang yang biasanya diselenggarakan pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Bila anak belum mendapat imunisasi campak dan ia berusia sembilan hingga 12 bulan, imunisasi bisa diberikan sesegera mungkin. Bila anak berusia lebih dari usia satu tahun, maka akan diberikan imunisasi MMR.
MMR
Vaksin MMR biasanya diberikan pada anak usia 15-18 bulan, dengan interval sedikitnya enam bulan antara imunisasi campak dengan MMR. MMR diberikan minimal 1 bulan sebelum atau sesudah penyuntikan imunisasi lain.
Jika anak telah mendapat imunisasi MMR pada usia 12-18 bulan dan telah mendapatkan imunisasi ulang pada usia enam tahun, imunisasi campak (monovalen) tambahan. Bila imunisasi ulangan (booster) belum diberikan setelah berusia 6 tahun, vaksin campak atau MMR bisa diberikan kapanpun.