Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik
Freepik

Intinya sih...

  • Makan berantakan membantu perkembangan motorik halus dan koordinasi tangan-mulut pada bayi.

  • Bermain dengan makanan membantu si Kecil belajar tentang tekstur, rasa, dan reaksi sosial terhadap makanan.

  • Meskipun normal, makan berantakan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada kemampuan mengunyah dan menelan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makan berantakan sering kali membuat Mama pusing. Mulai dari bubur yang menempel di rambut, potongan sayur yang jatuh ke lantai, hingga wajah si Kecil yang penuh noda makanan. Namun, apakah Mama tahu bahwa kebiasaan makan berantakan justru membawa banyak manfaat untuk tumbuh kembang si Kecil?

Bayi sedang mengeksplorasi tekstur, warna, bentuk, dan rasa makanan ketika proses belajar makan makanan padat. Proses ini tidak hanya mengasah keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan dan mulut, tapi juga membantu mereka mengenali pengalaman makan secara positif.

Untuk itu, Mama jangan larang anak makan berantakan. Berikut Popmama.com telah siapkan manfaat messy eating atau makan berantakan untuk si Kecil.

Kenapa Bayi Suka Makan Berantakan?

Freepik/wirestock

Saat bayi memasuki belajar makan sendiri sebagai tahap perkembangan, mereka belajar mengambil makanan padat dengan sendok atau mengambil makanan dengan tangan. Selanjutnya, bayi belajar makan sendiri dengan sendok, garpu, dan cangkir.

Dalam proses belajar ini, tentunya bayi belum bisa mengambil makanan dengan sempurna, sehingga menyebabkan proses makan menjadi berantakan, melansir dari Raising Children Network. Bayi membutuhkan banyak waktu dan latihan agar ototnya mampu memegang alat makan dengan benar. 

Otot bayi yang belum mampu mengendalikan alat makan untuk mengambil makanan dengan rapi sering kali membuat makanan terlempar atau jatuh. Ini adalah fase yang normal dalam tumbuh kembang si Kecil.

Kenapa Bayi Suka Memainkan Makanan?

Freepik/prostooleh

Makan berantakan juga sering terjadi karena bayi suka bermain dengan makanan. Bermain adalah cara si Kecil belajar dan mengembangkan keterampilan motorik halus. Bermain dengan makanan, terutama makanan yang tidak familiar, juga membantu si Kecil belajar tentang makanan. 

Berikut beberapa hal yang mungkin dipelajari si Kecil dengan bermain makanan:

  • Saat bayi menjatuhkan makanan, bayi belajar gravitasi.

  • Melempar makanan membuat bayi berpikir bahwa gerakan atau arahnya berbeda saat menjatuhkan makanan.

  • Meremukkan kacang polong mengubah tampilan dan rasanya.

  • Memasukkan roti lapis ke dalam minuman dapat membuat Mama kesal, sehingga si Kecil belajar mengenai reaksi sosial.

Apakah Makan Berantakan Menandakan Masalah Kesehatan?

Freepik

Meskipun makan berantakan pada bayi normal dalam tumbuh kembang, tapi ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada kemampuan mengunyah dan menelan. Melansir dari Hallie Bulkin, jika si Kecil selalu makan dengan mulut terbuka atau kesulitan menggerakkan lidah ke berbagai arah, terdapat kemungkinan mengalami gangguan fungsi oral. 

Beberapa bayi juga menjadi picky eater karena merasa tidak nyaman atau kesulitan saat mengunyah, sehingga tubuh mereka cenderung menghindari makanan yang terasa sulit. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama, penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau terapis.

Jadi, meskipun makan berantakan adalah hal normal, Mama tetap harus memerhatikan si Kecil dengan teliti. Jika si Kecil kesulitan mengunyah, menelan, atau memilih makanan, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan agar bisa makan dengan lebih nyaman dan aman.

Manfaat Makan Berantakan atau Messy Eating untuk si Kecil

Freepik

Terdapat beberapa manfaat makan berantakan pada bayi, dilansir dari Milestones:

  1. Melatih kemandirian dan koordinasi saat makan

    Saat bayi diberi kesempatan memegang sendok atau memegang makanan dengan tangan, mereka belajar bahwa makan adalah kegiatan dua arah.  Ini membantu bayi merasa terlibat dan percaya diri dalam proses makan. Hal ini  juga melatih koordinasi tangan-mulut dan kemampuan motorik halus.

  2. Mengembangkan sensorik dan rasa penasaran

    Menyentuh makanan yang lembek, lengket, halus, atau berserat memberi stimulasi sensorik yang sangat penting untuk perkembangan indera bayi. Dengan merasakan makanan lewat tangan dan wajah, otak bayi merekam informasi tentang tekstur, suhu, dan bau makanan. 

  3. Membantu perkembangan bahasa dan kosakata

    Saat bayi eksplorasi makanan, Mama bisa menyebutkan tekstur dan sensasinya. Hal ini membantu bayi membangun kosakata awal melalui pengalaman nyata. 

  4. Meningkatkan minat makan dan keberanian mencoba makanan baru

    Ketika bayi merasa pengalaman makan itu aman, seru, dan bebas dari tekanan, mereka menjadi lebih terbuka terhadap makanan baru. Makan berantakan dapat membantu mengurangi si Kecil menjadi picky eater.

  5. Bagian dari proses belajar yang bertahap

    Tidak semua sesi makan harus berantakan, karena terkadang ada kondisi yang tidak memungkinkan. Selama memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk bereksplorasi makanan, ini sudah cukup. Seiring berjalannya waktu, bayi akan belajar makan dengan lebih rapi.

Apa yang Dapat Lakukan Mama Ketika Bayi Makan Berantakan?

Freepik/pch.vector

Saat si Kecil makan berantakan, tentu Mama cukup pusing melihatnya. Terdapat beberapa hal yang dapat Mama lakukan, tanpa membatasi si Kecil untuk mengeksplor makanan. 

  • Potong makanan menjadi potongan-potongan kecil atau jari-jari, dan biarkan si Kecil mengambil makanan menggunakan tangan. 

  • Libatkan si Kecil dalam menata meja makan jika usianya sudah cukup besar. Jika bayi membantu menyiapkan makanan, kemungkin tidak akan terlalu ingin mengacaukan.

  • Mama bisa mencoba duduk bersama dengan si Kecil dan berbagi waktu selama makan. Ini sebagai bentuk contoh untuk menunjukkan cara makan dan berperilaku di meja makan. 

  • Tetap tenang dan sabar menghadapi bayi yang makan berantakan. Jika si Kecil melempar atau menghancurkan makanan, mereka sering melakukannya untuk melihat bagaimana reaksi Mama. Jika Mama tetap tenang, hal tersebut tidak akan terlalu menarik bagi anak si Kecil, sehingga cenderung tidak akan mengulanginya.

Nah, itulah penjelasan mengenai manfaat messy eating untuk si Kecil. Semoga bermanfaat, ya, Ma!

Editorial Team