Selain karena posisi tidur dan hormonal, ada juga penyebab lain yang mengakibatkan kebotakan pada kepala bayi mama.
Kondisi kepala bayi yang botak bisa juga dikarenakan faktor genetik. Genetika juga memiliki peran yang sangat penting yang menentukan bayi botak atau tidak.
Jika Mama atau Papa dulunya memiliki rambut yang tipis atau botak ketika bayi, bisa jadi si Kecil mengalami hal yang sama.
Terlepas dari faktor genetik, kondisi kulit yang paling umum dapat menyebabkan bayi mengalami kebotakan di belakang kepalanya adalah Cradle Cap juga dikenal sebagai Dermatitis Seboroik Infantile.
Kondisi ini sangat umum dan tidak berbahaya. Cradle crap disebut sebagai ketombe atau kerak kepala pada anak-anak dan orang dewasa. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, kurap pada kulit kepala (Tinea Capitis) juga bisa membuat bingung dan disalahartikan sebagai Cradle Cap.
Tinea Capitis disebabkan oleh infeksi jamur, meskipun bayi mungkin mengalaminya tapi tinea capitis paling sering terjadi pada anak-anak usia dua tahun.
Untungnya, meski rambut si Kecil sempat botak karena penyebab ini, namun rambutnya masih bisa tumbuh kembali setelah ia mendapatkan perawatan kulit kepala dengan baik.