Ma, masih ingat dengan kasus dengan kasus bayi 11 bulan yang tewas diperkosa dan disodomi oleh suami pengasuhnya?
Sekedar mengingatkan kalau beberapa waktu lalu negara Malaysia sedang berduka karena bayi perempuan bernama Nur Muazara Ulfa Muhammad Zainal atau dipanggil Zara ini meninggal pada Sabtu (10/11) setelah berjuang di rumah sakit selama dua hari karena mengalami kondisi kritis. Anak kecil ini meninggal setelah mendapatkan kekerasan secara fisik dan seksual.
Dilansir dari The Star, Mama dari Zara yang bernama Noraihan Ab Aziz (22) mengatakan selama pelaku tidak dihukum sampai kapanpun dirinya tidak akan merasa tenang. Noraihan yang bekerja sebagai operator pabrik di Bandar Baru Bangi merasa sedih karena tidak pernah menduga tragedi memilukan seperti ini bisa menimpa keluarganya.
Kajang OCPD Asst Comm Ahmad Dzaffir Mohd Yussof mengatakan babysitter dan suaminya telah ditangkap. Yussof juga membenarkan bila ada tanda-tanda atas pelecehan fisik serta seksual secara jelas terjadi pada Zara.
Hazmi, pelaku pelecehan itu merupakan suami dari babysitter yang sempat mengasuh Zara ini bekerja sebagai tukang cukur. Di hari penangkapannya, Hazmi dijerat hukuman karena diduga membunuh berdasarkan Pasal 302 KUHP.
Ini diperkuat saat Zara mengalami kondisi kritis selama dua hari, kemudian meninggal dan diyakini karena telah terjadi pelecehan fisik dan seksual oleh suami babysitter pribadinya.
Ia divonis hukuman penjara selama 20 tahun dan hukum cambuk sebanyak 6 kali karena memasukan jarinya ke vagina si Bayi. Dan hukuman tambahan lainnya, 20 tahun penjara plus 6 kali cambuk dengan rotan karena memasukan jari ke anus si Bayi.
Hazmi yang berusia 36 tahun telah ditangkap pada tanggal 13 November lalu.
Hakim memutuskan hukuman tersebut karena alasan sebagai suami dari seorang babysitter yang mengurus Zara, Hazmi seharusnya ikut merawat dan menjaga, bukan justru melakukan tindakan pelecehan.
Dalam mitigasi, Hazmi ini mengatakan ia adalah pencari nafkah tunggal dan sangat diperlukan untuk mendukung istri serta ketiga anaknya.
Kehilangan Anak Tidak Mudah
Biasanya kesedihan akan membekas karena telah kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup.
Setiap kali sedang berduka, tentu ada perasaan sedih yang sangat mendalam. Hal ini wajar terjadi dan harus segera dikeluarkan karena termasuk sebuah bentuk emosi. Cara seseorang menghadapi kedukaan terkadang berbeda dan memiliki strategi tersendiri untuk menjalani setiap tahapan yang ada.
Seperti yang dilansir dari Psycom, Dr. Elisabeth Kubler-Ross di dalam bukunya yang berjudul On The Death and Dying (1969) menyebutkan bahwa ada 5 stages of loss atau 5 tahapan kesedihan yang bisa dirasakan setiap manusia.
