Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik
Freepik

Setiap orangtua pastinya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Melihat bayi tumbuh dengan sehat dan berat badannya bertambah secara ideal merupakan harapan utama bagi setiap orangtua. Namun, seringkali orangtua merasa khawatir ketika berat badan bayi tidak kunjung naik meskipun sudah diberi asupan yang cukup.

Kondisi ini dapat menimbulkan kecemasan karena berat badan menjadi salah satu tanda penting dalam menilai kesehatan dan perkembangan si Kecil. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk memahami penyebab di balik sulitnya berat badan bayi bertambah. 

Dengan mengenali faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan berat badan bayi, Mama dapat lebih tenang dan siap memberikan perawatan yang tepat agar pertumbuhan dan perkembangan si Kecil tetap optimal dan sehat.

Yuk, simak rangkuman mengenai penyebab berat badan bayi susah naik yang Popmama.com sudah siapkan di bawah ini.

1. Penyebab berat badan bayi sudah naik

Freepik

Melihat berat badan si Kecil tidak bertambah sesuai harapan bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi orangtua. Berikut adalah beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan:

  • Pola menyusu tidak efektif

Beberapa bayi mungkin mudah lelah dan tertidur saat menyusu, sehingga ia tidak sempat menghabiskan ASI atau susu dari botol. Hal ini berarti bayi tidak mendapatkan cukup nutrisi. 

Refleks mengisap yang lemah juga bisa menjadi penyebabnya. Bayi mungkin berusaha mengisap, tetapi tidak cukup kuat untuk mengeluarkan susu dalam jumlah yang memadai.

  • Kondisi fisik yang mengganggu

Masalah fisik tertentu dapat membuat bayi sulit menyusu. Misalnya, kondisi tali lidah pendek (tongue-tied) membuat lidah tidak leluasa bergerak, sehingga bayi tidak bisa mengisap dengan baik. 

Sementara itu, bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing dapat membuat bayi kesulitan membuat hisapan yang kuat pada puting atau dot botol. 

  • Masalah pada kuantitas dan kualitas ASI

Khusus untuk Mama yang menyusui, bisa jadi si Kecil tidak mendapatkan cukup asupan kalori. Penting untuk diketahui bahwa ASI terdiri dari dua bagian: foremilk (ASI awal yang lebih encer) dan hindmilk (ASI akhir yang lebih kental dan kaya lemak). 

Jika bayi tidak menyusu cukup lama, ia mungkin hanya mendapatkan foremilk. Refleks aliran ASI yang keluar juga bisa terhambat oleh stres atau rasa sakit, sehingga hindmilk yang kaya kalori tidak keluar dengan lancar.

  • Pemberian susu formula yang tidak tepat

Bagi Mama yang memberikan susu formula, kesalahan dalam takaran dapat memengaruhi asupan nutrisi bayi. Terlalu banyak air akan mengurangi kandungan kalori dan nutrisi, sementara terlalu sedikit air bisa membebani sistem pencernaan bayi.

  • Pola makan yang tidak fleksibel

Beberapa bayi yang diberi makan berdasarkan jadwal ketat, alih-alih berdasarkan kemauan bayi, mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang memadai. 

Bayi harus diberi makan setiap kali ia menunjukkan tanda-tanda lapar, dan selama yang ia butuhkan, untuk memastikan asupan nutrisi optimal.

  • Kondisi kesehatan

Bayi yang sedang sakit membutuhkan lebih banyak kalori untuk pulih, tetapi seringkali nafsu makannya menurun. Penurunan nafsu makan ini bisa menciptakan ketidakseimbangan yang dapat menghambat kenaikan berat badan.

  • Masalah pencernaan kronis

Kondisi seperti diare yang terus-menerus atau refluks yang parah dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan. Nutrisi yang seharusnya diserap tubuh malah terbuang, sehingga berat badan sulit bertambah.

  • Faktor emosional dan lingkungan

Kelelahan, stres, atau depresi pascapersalinan pada Mama dapat memengaruhi rutinitas menyusui. 

Jika Mama merasa terlalu kewalahan atau tertekan, hal ini dapat memengaruhi fokus Mama dalam memastikan si Kecil mendapatkan asupan yang cukup.

  • Kondisi medis langka

Meskipun sangat jarang terjadi, berat badan yang sulit naik bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius, seperti masalah jantung, kelainan genetik, anemia, atau gangguan metabolisme.

2. Pentingnya memantau berat badan bayi

Freepik

Setiap orangtua pasti ingin melihat si Kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal. Untuk memastikan hal itu, sangat penting untuk memantau pertumbuhannya secara teratur, sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jika ada tanda-tanda pertumbuhan yang tidak biasa, jangan ragu untuk segera membawa si Kecil ke dokter.

Memantau pertumbuhan tidak hanya sebatas menimbang berat badannya. Setiap kali si Kecil diukur lingkar kepala, berat, dan tinggi badannya, pastikan data tersebut dicatat pada kurva pertumbuhan. Cara ini sangat berguna untuk melihat tren perkembangan dari waktu ke waktu. 

Pertumbuhan yang terlihat normal pada satu usia bisa saja mengalami gangguan setelahnya, dan kurva pertumbuhan akan menunjukkan pola tersebut. Tak jarang, Mama mungkin berpikir penampilan bayi yang kurus atau pendek adalah hal biasa dan akan membaik saat ia besar. 

Padahal, 1000 hari pertama kehidupan adalah masa emas yang paling krusial untuk pertumbuhan si Kecil. Pertumbuhan yang optimal di masa ini akan menentukan kesehatan dan perkembangan jangka panjangnya.

3. Tips mengatasi berat badan bayi susah naik

Freepik

Jika berat badan si Kecil sulit naik, langkah pertama yang paling penting adalah membawanya ke dokter untuk pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penanganan yang sesuai. 

Selain itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama lakukan di rumah:

  • Menyusui lebih sering

Usahakan menyusui si kecil setiap kali ia menunjukkan tanda-tanda lapar, atau setidaknya setiap 2–3 jam sekali. Sesi makan yang lebih sering akan membantu memastikan asupan kalori bayi stabil.

  • Fokus pada sesi menyusui yang efektif

Usahakan setiap sesi menyusui berlangsung setidaknya 20 menit. Pastikan si Kecil tidak cepat tertidur saat menyusu. 

Mama bisa mencoba membuatnya tetap terjaga dengan mengubah posisi atau menggosok punggungnya. 

  • Hindari penggunaan dot atau empeng

Jika bayi Mama dapat menyusu langsung, hindari penggunaan dot atau empeng untuk sementara waktu. 

Hal ini dapat mencegah bayi bingung puting dan memastikan ia mendapatkan nutrisi maksimal dari puting.

  • Perhatikan posisi dan kenyamanan bayi

Pastikan si Kecil tidak dibedong terlalu erat saat menyusu. Bedong yang terlalu nyaman bisa membuatnya cepat tertidur sebelum mendapatkan ASI yang cukup.

  • Tangani masalah produksi ASI

Jika Mama merasa produksi ASI kurang, coba konsumsi makanan atau suplemen yang direkomendasikan dokter untuk membantu melancarkan ASI.

Nah, itu dia rangkuman mengenai penyebab berat badan bayi susah naik. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma.

Editorial Team