1. Menunda mencukur rambut bayi
Di Indonesia, banyak yang percaya bahwa mencukur rambut bayi akan membuat pertumbuhannya lebih tebal dan rata.
Namun, sebenarnya pertumbuhan rambut bayi tidak dipengaruhi oleh cukuran, melainkan ditentukan oleh hormon, faktor keturunan, serta asupan nutrisi yang cukup.
Karena itu, tidak ada salahnya menunda proses mencukur rambut bayi. Waktu yang disarankan untuk mencukur bisa ditunda hingga usia bayi mencapai satu tahun.
2. Mencuci rambut bayi secara lembut
Orangtua dapat mencuci rambut anak sekitar dua hingga tiga hari sekali dalam seminggu. Pastikan Mama menggunakan sampo khusus bayi dan proses keramas dilakukan dengan lembut.
Perawatan ini penting untuk menghindari iritasi serta menjaga kulit kepala tetap tenang dan lembap. Menggosok rambut terlalu keras justru bisa menghilangkan minyak alami pada kulit kepala, membuat rambut menjadi kering dan mudah kusut.
3. Hindari mengoleskan minyak atau lotion
Karena kulit kepala bayi cenderung kering akibat pengelupasan sel kulit lama, sebaiknya hindari penggunaan produk seperti minyak rambut, lotion, atau petroleum jelly. Produk-produk ini justru bisa menempel di kulit kering dan memperparah kondisi kulit kepala.
Beberapa bayi juga mengalami kerak atau sisik di kulit kepala, yang dikenal secara medis dengan istilah cradle cap. Kondisi ini memang tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, tapi bisa menyebabkan sisik tebal berwarna putih kekuningan yang sulit dihilangkan.
4. Sisir rambut bayi dengan jari
Untuk merapikan rambut bayi, Mama bisa menyisirnya menggunakan jari. Cara ini efektif untuk mengurai rambut kusut, terutama jika rambut bayi kering atau ikal.
Menyisir dengan jari dapat membantu menjaga pola ikal alami rambut bayi. Hindari pula mengikat rambut bayi terlalu kencang, karena bisa merusak akar rambut dan menyebabkan kerontokan.
Nah, itu dia rangkuman penyebab rambut bayi tumbuh tidak rata. Dengan memahami penyebab rambut bayi tumbuh tidak merata, Mama bisa lebih tenang dan fokus pada perawatan yang tepat.