Perawatan Rumahan yang Tidak Disarankan Dokter untuk Anak

Beberapa perawatan rumahan sama sekali tidak mengobati penyakit yang menimpa anak

9 Februari 2024

Perawatan Rumahan Tidak Disarankan Dokter Anak
Pexels/Sarah Chai

Banyak orangtua yang bingung dan panik saat anak sedang sakit. Berbagai cara dilakukan untuk mengobati si Kecil, termasuk melakukan pengobatan rumahan yang sudah dipercaya secara turun-temurun.

Faktanya, beberapa perawatan rumahan justru tidak memberi pengaruh signifikan atau bahkan sama sekali tidak mengobati penyakit yang menimpa anak.

Untuk itu, Mama sebaiknya tidak melakukan pengobatan dan perawatan rumahan yang tidak teruji dapat mengatasi penyakit anak.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa perawatan rumahan yang tidak disarankan dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A. Simak informasinya, Ma!

1. Memberikan kopi untuk mengatasi kejang

1. Memberikan kopi mengatasi kejang
Unsplash/Brigitte Tohm

Sebagian orang percaya ketika anak mengalami kejang, solusi paling cepat yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kopi. Mitos ini sudah turun-temurun dilakukan sebagai upaya pertolongan pertama saat anak mengalami kejang.

Faktanya, memberikan kopi saat anak kejang sangat tidak benar dan tidak disarankan karena tidak memberi efek apa pun. Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa kejang pada anak dapat diatasi dengan memberikan kopi. 

“Kopi sangat-sangat tidak disarankan karena banyak banget efek-efek negatifnya dan saya rasa hampir tidak ada efek positifnya,” ujar dr. Miza dalam podcast bersama Nikita Willy.

Data tahun 2019 menunjukkan bahwa 5 sampai 7 persen anak akan mengalami kondisi kejang. Hal ini sebenarnya umum terjadi pada anak, sehingga Mama tidak perlu panik saat anak kejang dan melakukan upaya-upaya yang tidak membahayakan kondisi anak.

2. Membaluri bawang saat anak demam

2. Membaluri bawang saat anak demam
Freepik/valuavitaly

Saat anak mengalami demam, tubuhnya mengalami kenaikan suhu sehingga perlu kenyamanan dan kehangatan agar panas tubuhnya keluar. Sebenarnya Mama hanya cukup memeluk anak dengan kontak fisik atau skin to skin agar pembuluh darah si Kecil terbuka.

Karena banyak orangtua yang panik saat anak panas tinggi, tak sedikit yang membalurkan bawang ke seluruh tubuh agar suhu tubuhnya kembali normal.

Secara teori, bawang memang dapat memberi kehangatan pada anak, mitos ini juga tidak sepenuhnya salah karena dapat memberi efek hangat. Namun, beberapa anak memiliki kulit yang sensitif dan terjadi iritasi kulit karena dibaluri bawang.

“Tidak semua anak itu dia kulitnya kuat untuk dia dipakaikan bawang, walaupun sekali lagi itu nggak bisa kita salahin total, ya,” kata dr. Miza.

3. Memberi bahan masakan pada luka bakar

3. Memberi bahan masakan luka bakar
Pexels/Pixabay

Jika anak kulitnya melepuh karena iritasi atau terkena luka bakar, jangan pernah memberikan apa pun pada kulit yang luka.

Kebanyakan orangtua percaya bahwa luka bakar dapat disembuhkan dengan mengolesi kulit anak menggunakan bumbu dapur atau bahan masakan, seperti kecap, mentega, atau garam dan lain-lain.

Selain tidak ada pembuktian secara medis, bahan-bahan tersebut sama sekali tidak memberikan efek ap apun pada luka anak, justru memberikan banyak kerugian yang tidak diinginkan.

Editors' Pick

4. Mengolesi pasta gigi pada luka bakar anak

4. Mengolesi pasta gigi luka bakar anak
Pexels/Miriam Alons

Selain bahan masakan, beberapa orangtua juga kerap mengolesi kulit yang terkena luka bakar dengan pasta gigi atau odol. Mitos ini banyak beredar dan turun-temurun dipercaya oleh masyarakat.

Tidak ada penelitian ilmiah yang berhasil membuktikan bahwa pasta gigi ampuh untuk mengobati luka bakar pada anak.

Saat si Kecil mengalami kulit iritasi atau luka bakar, sebaiknya periksakan langsung ke dokter atau gunakan obat yang sudah terbukti memiliki bahan-bahan yang dapat memulihkan kondisi kulit. Karena kulit anak sangat sensitif, sebisa mungkin jangan memberikan perawatan sembarangan, ya, Ma.

Perawatan Pertama yang Perlu Dilakukan saat Anak Sakit

Perawatan Pertama Perlu Dilakukan saat Anak Sakit
freepik/freepik

Dibanding melakukan perawatan rumahan yang masih menjadi mitos dan belum terbukti secara medis dan ilmiah, Mama bisa melakukan perawatan berikut ini sebagai pertolongan pertama:

1. Kejang

1. Kejang
Freepik/Pch.vector

Saat anak mengalami kejang, hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah tidak panik. Kemudian usahakan posisi anak dalam keadaan tidur, bukan duduk.

Setelah itu, bukalah kancing baju anak agar tidak kesulitan bernapas. Hindari hal-hal yang berpotensi membuat anak tersedak kemudian miringkan posisi tubuh anak.

2. Demam

2. Demam
Freepik/Hakeem.ibnfaisal

Dibanding memberi bawang yang berpotensi membuat kulit anak alergi, Mama dapat memberikan kehangatan secara langsung dengan kontak skin to skin.

Banyak penelitian yang membuktikan sentuhan mama dapat mengobati penyakit anak, karena ada transfer energi dan kehangatan yang membuat suhu tubuh menurun. Cara lainnya, Mama dapat mengompres si Kecil dengan air hangat di area ketiak dan leher.

3. Luka bakar

3. Luka bakar
Unsplash/Diana Polekhina

Apabila si Kecil mengalami luka bakar, jangan pernah memberikan bahan-bahan alami yang dipercaya dapat menyembuhkan luka, sebab tidak berpengaruh dalam memperbaiki kondisi kulit.

Kulit yang terdapat luka bakar sebaiknya langsung didinginkan dengan cara disiram air mengalir selama 10-15 menit. Bila Mama membutuhkan pertolongan medis, segera bawa si Kecil ke fasilitas kesehatan terdekat.

Nah, itu dia berbagai perawatan rumahan yang tidak disarankan dokter untuk anak. Jangan percaya mitos yang belum terbukti kebenarannya, ya, Ma. Untuk penanganan lebih lanjut, sebaiknya bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Semoga membantu, Ma!

Baca juga:

The Latest