Kronologi Kematian Anak Pejabat Kemenhub yang Jatuh dari Lantai 8

Pihak keluarga menemukan keanehan-keanehan tewasnya Basman, siswa kelas 2 SMP di Kota Makassar

31 Mei 2023

Kronologi Kematian Anak Pejabat Kemenhub Jatuh dari Lantai 8
TikTok.com/gboett.3

Peristiwa naas menimpa salah seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Athirah Makassar. Ia bernama Basman Nafa Yasykura yang merupakan siswa yang duduk di kelas 2 SMP Athirah Makassar. Diketahui Basman adalah anak dari Pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Kota Makassar.

Anak usia 15 tahun ini meninggal karena bunuh diri dengan cara melompat dari rooftop di lantai 8 gedung sekolahnya. Namun, pihak keluarga merasa tewasnya Basman ini tidak wajar.

Lantaran, banyak keanehan yang pihak keluarga temui hingga perbedaan pendapat di antara guru-guru sekolah tersebut.

Dari Instagram story @natasyarizdha97 tertulis bahwa alasan baru berkoar-koar sekarang karena saat itu pihak keluarga masih syok mendapat berita tewasnya Basman. Orangtua dan kerabat juga memerlukan waktu untuk menenangkan diri, mengikhlaskan fokus mendoakan Basman.

Namun, selama masa berkabung itu justru timbul opini yang simpang siur atas peristiwa meninggalnya Basman.

“Banyak muncul perspektif yang  menggiring opini/perspektif/persepsi yang ingin membunuh karakter keluarga kami. Dengan segala tudingan yang netizen lontarkan kalau adik kami (Basman) bunuh diri, karena depresi orang tua mau cerai, adik kami penuh tekanan, broken home, dan segala macam,” tulisnya.

Berikut Popmama.com sampaikan ulasan kejanggalan kasus kematian anak pejabat Kemenhub.

1. Adanya perbedaan informasi kehadiran Basman di sekolah

1. Ada perbedaan informasi kehadiran Basman sekolah
Freepik

Keanehan pertama yang diterima oleh keluarga korban adalah terkait posisi korban saat peristiwa naas itu terjadi. Kejanggalan ini bermula dari pihak keluarga yang menerima informasi bahwa si Anak terlambat datang ke sekolah.

Tiba di SMP Athirah, justru orangtua memperoleh informasi yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan Basman tidak masuk sekolah. Informasi lain yang diterima menyebutkan korban masuk sekolah dan sempat mengabari sudah sampai lift.

Ketiga penjelasan tersebut diungkapkan oleh tiga pengajar di sekolah Basman. Sampai akhirnya, seorang guru yang mengabarkan korban sudah ditemukan tak bernyawa dan tergeletak di lapangan sekolah tersebut.

2. Posisi korban terdeteksi jauh dari lokasi sekolah

2. Posisi korban terdeteksi jauh dari lokasi sekolah
Freepik/macrovector

Andy Setiadi juga mengungkapkan kejanggalan yang ia temukan terkait kematian ponakannya itu. Sang Paman menjelaskan bahwa Papa korban (Benny Nurdin Yusuf) melakukan pelacakan posisi anaknya menggunakan GPS.

Hasilnya dari GPS itu menunjukkan posisi Basman jauh dari sekolahnya. GPS itu terdeteksi berada di daerah Taeng, Kabupaten Gowa. Jarak antara lokasi GPS korban dan sekolah sekitar 17 km. Mama Basman pun bergegas menyusul anaknya itu.

Namun belum sempat tiba di sana, Papa Basman sudah mendapat kabar dari pihak sekolah bahwa putranya itu tewas karena melompat dari lantai 8.

Editors' Pick

3. Tas dan sepatu Basman ditemukan di tempat berbeda, bukan di rooftop atau melekat pada korban

3. Tas sepatu Basman ditemukan tempat berbeda, bukan rooftop atau melekat korban
TikTok.com/gboett.3

Kejanggalan lain atas peristiwa kematian anak pejabat Kemenhub adalah barang-barang korban yang ditemukan di tempat yang berbeda. Sepatu Basman ditemukan di mushola sekolah yang berada di lantai 8. Lalu tas Basman ada di toilet dengan kondisi sudah terendam di dalam ember.

Hal ini menjadi dugaan kuat pihak keluarga bahwa Basman tewas karena lalu tergeletak di lapangan seolah alibinya bunuh diri. Dari Instagram story yang berbeda tertulis, “Logika kalau mau bundir (bunuh diri) kenapa tas mesti dibawa ke kamar mandi dan sepatu dilepas??? Kan orang mau mati kenapa harus lepas barang miliknya terpisah... aneh.”

Sementara itu, AKBP Ridwan Hutagaol selaku Kasat Reskrim Polrestabes Makassar mengatakan bahwa korban sempat salat dan meletakkan tas sekolahnya di kamar mandi.

"Karena di lantai 8 itu kantin dan masjid, jadi (Basman) mau masuk mushola kan buka sepatu," ungkap Ridwan.

4. Tidak ditemukan lumuran darah luka terparah ada di bagian kaki

4. Tidak ditemukan lumuran darah luka terparah ada bagian kaki
Freepik/jannoon028

Ketinggian dari rooftop tempat korban melompat dengan lapangan sekolah adalah 15 meter. Tapi, pihak keluarga tidak menemukan lumuran darah di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kalau logika orang jatuh, pasti kepala terluka paling parah dan ada pendarahan,” ujar Andy, paman korban.

Sang Paman juga menemukan luka yang tidak wajar di tubuh Basman. Biasanya jika seseorang melompat dari ketinggian seharusnya bagian kepala yang mengalami kerusakan paling parah. Namun, pada kasus kematian Basman justru bagian kaki, telapak, dan tangan yang hancur.

Korban mengalami patah di kedua lengan dan tulang ekor. Andy juga menemukan bagian belakang Basman penuh memar kebiruan. Bahkan kuku ibu jari sebelah kiri korban hampir terlepas.

5. CCTV di lantai 8 banyak yang tidak berfungsi

5. CCTV lantai 8 banyak tidak berfungsi
TikTok.com/gboett.3

Setelah diselidiki lebih lanjut ditemukan empat CCTV yang rusak di lantai 8. Keempat lokasi tersebut berada di area wudhu perempuan, kamera pengawas yang mengarah ke kantin, CCTV yang mengarah ke pintu keluar lift, dan di dekat kantin.

Padahal, apabila berfungsi kamera pengawas itu bisa membantu mengungkap kejadian yang dialami oleh Basman.

Atas kejanggalan hal tersebut Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Mas Amin Uppi mengatakan kamera pengintai itu tidak berfungsi karena sempat terjadi angin kencang sehingga plafon ambruk dan mengenai CCTV.

Ia membenarkan bahwa pihaknya sampai saat ini belum sempat memperbaiki CCTV di lantai 8. Namun dia berjanji akan memperbaiki sesegera mungkin.

Nampak seperti ada kejanggalan pada kejadian tersebut.

6. Basman sempat mengirim pesan kepada sang Mama dengan panggilan tidak wajar

6. Basman sempat mengirim pesan kepada sang Mama panggilan tidak wajar
Freepik

Keanehan lainnya diungkapkan oleh Papa korban terkait panggilan tak biasa yang dikirim melalui pesan singkat. Dalam pesan tersebut putranya memanggil Mamanya dengan sebutan “Anda.”

Menurut Benny kalimat yang ada dalam pesan singkat itu bukan dibuat oleh Basman. Kejanggalan itulah yang membuatnya yakin terlalu cepat menyimpulkan bahwa putranya meninggal karena lompat dari lantai 8 sekolahnya.

Benny meminta pihak kepolisian untuk mendalami lebih jauh kasus kematian Basman yang dipenuhi dengan hal-hal yang tidak wajar.

Kronologi Kematian Basman Melompat dari Gedung Sekolahnya

Kronologi Kematian Basman Melompat dari Gedung Sekolahnya
Freepik/tescka1

Sampai saat ini belum ada penjelasan dari pihak kepolisian terkait kronologi kasus tewasnya Benny. Namun, dari informasi yang disampaikan keluarga Basman kita sudah bisa mencerna proses kematian siswa SMP ini.

Diketahui Basman sempat ke mushola dan kantin di lantai 8. Tak jauh dari situ, saat kejadian ada tangga besi yang terpasang untuk memanjat ke atap sekolah. Pihak sekolah mengatakan seharusnya tangga tidak terpasang di lokasi.  Tak lama, Basma ditemukan tergeletak di lapangan sekolah tanpa ada bersimbah darah.

Lebih lanjut, pihak sekolah baru mengetahui bahwa para siswa bisa memanjat ke rooftop yang seharusnya tidak boleh. Karena kelalaian itu, Amin mewakili sekolah menyampaikan permohonan maaf dan akan bertanggung jawab atas kasus ini.

Demikian penjelasan terkait kejanggalan kasus kematian anak pejabat Kemenhub. Peristiwa ini jadi pengingat untuk para orangtua supaya selalu mengawasi si Kecil. Jika misteri kasus ini belum terpecahkan bukan tidak mungkin hal ini bisa menimpa anak-anak lainnya. 

Baca Juga:

The Latest