Setiap anak pasti pernah berbuat salah. Ada yang menumpahkan air, salah mengerjakan tugas sekolah, atau bertengkar dengan temannya. Momen seperti ini sering membuat orang tua ingin memberi tahu apa yang harus diperbaiki dan di sinilah kritik muncul.
Namun, tidak semua anak siap menerima kritik. Ada anak yang langsung menangis. Ada yang membantah atau marah. Bahkan ada yang langsung berkata, “Aku memang bodoh,” karena ia menganggap kritik sebagai tanda bahwa dirinya tidak cukup baik.
Padahal, kritik tidak selalu buruk. Kritik bisa menjadi salah satu cara anak belajar mengenali diri dan berkembang. Tapi itu hanya bisa terjadi jika kritik diterima sebagai bimbingan, bukan sebagai serangan.
Kemampuan menerima kritik bukan bakat lahir. Itu keterampilan yang bisa dilatih melalui pola komunikasi orang tua sehari-hari.
Berikut Popmama.com bagikan 5 cara membuat anak bisa menerima kritik dengan baik.
