Menjalani hidup yang produktif dan bermakna kini tak lagi sekadar soal rutinitas kerja atau to-do list yang penuh. Banyak orang mulai sadar bahwa kunci produktivitas yang sesungguhnya berasal dari lingkungan yang sehat—baik secara fisik maupun mental.
Hal ini juga ditegaskan oleh Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati, yang menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah menjadi titik balik kesadaran masyarakat tentang arti kualitas hidup.
“Kesadaran tentang pentingnya bukan hanya hidup panjang umur, tapi hidup yang berkualitas, itu muncul jelas karena pandemi,” ujar Devie.
Kini, gaya hidup sehat bukan hanya soal rajin berolahraga atau makan bergizi. Konsep “sehat” menjadi lebih luas dan mendalam. Devie menyebutkan bahwa kesehatan yang ideal mencakup keseimbangan fisik, mental, dan kesadaran diri. Bahkan, praktik seperti digital detox mulai dilirik banyak orang demi menjaga kewarasan jiwa di tengah derasnya arus informasi.
Lingkungan rumah pun kini dianggap sebagai pusat aktivitas dan sumber ketenangan. Jika kondisi rumah tidak sehat dan nyaman, bukan tak mungkin justru memicu gangguan fisik maupun mental.
Lingkungan yang sehat juga berdampak pada hubungan sosial dan kebahagiaan keluarga. Adanya taman dan ruang terbuka hijau bisa menjadi tempat bermain anak, bercengkrama dengan tetangga, hingga mempererat ikatan sosial yang selama ini mulai renggang.
“Kalau kita saling mengenal, kita lebih percaya, dan kalau lebih percaya, konflik berkurang,” tambah Devie.
Salah satu kawasan yang kini mulai dilirik sebagai contoh lingkungan sehat adalah The Springs di Summarecon Serpong.
Kawasan ini menawarkan berbagai fasilitas pendukung gaya hidup aktif, mulai dari taman hijau, jalur pedestrian yang rindang, hingga sarana olahraga lengkap di The Springs Club.
Tak hanya soal aktivitas fisik, The Springs juga mendukung pola makan sehat lewat kehadiran restoran dan gerai kuliner sehat seperti Colico, Juskode, Gado-gado AA, hingga Yangs Braise Chicken di Ruko Goldfinch.