7 Fakta Tentang Gatotkaca yang Perlu Diketahui Anak

Gatotkaca dikisahkan terlahir dengan keadaan tali pusarnya yang tidak bisa terlepas layaknya bayi pada umumnya. Berbagai alat tajam sudah dicoba untuk memotong tali pusarnya, tetapi tidak ada satu pun yang bisa.

Arjuna, yang merupakan paman dari Gatotkaca, akhirnya mencoba untuk melepaskan tali pusar Gatotkaca dengan menggunakan sarung dari pusaka sakti Kunta Wijayadanu, yakni pusaka yang berbentuk panah.

Ternyata, tali pusar milik Gatotkaca berhasil terlepas dengan sarung panah tersebut. Tak lama setelah pemotongannya berhasil, sarung itu secara ajaib masuk ke dalam perutnya dan tertanam di sana.

Di usianya yang masih belia, Gatotkaca nyatanya sudah memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan, dirinya pernah dijadikan sebagai jagoan oleh para dewa di kahyangan karena berhasil menyingkirkan Prabu Kala Pracona.

Prabu Kala Pracona merupakan sosok raksasa jahat yang sempat menyerang para penghuni di kahyangan. Saat itu, Gatotkaca yang masih bayi langsung ditaruh di hadapan Pracona, dan raksasa tersebut langsung memungutnya untuk dimakan.

Akan tetapi, tubuh Gatotkaca tetap kuat seperti besi dan tidak hancur sama sekali walaupun Pracona sudah mengunyahnya kuat-kuat. Raksasa itu akhirnya kesal, lalu membanting Gatotkaca sampai pingsan dan pergi meninggalkannya.

Gatotkaca merupakan putra dari Bima dan Dewi Arimbi. Papanya berasal dari keluarga Pandawa, dan mamanya merupakan bangsa raksasa. Dengan ini, Gatotkaca memiliki darah Pandawa sekaligus keturunan raksasa dalam dirinya.

Adanya garis keturunan raksasa yang berasal dari Dewi Arambi membuat Gatotkaca mempunyai sebagian kekuatan super yang bisa digunakannya dalam bertarung dan melawan musuh jahat.

Salah satu kesaktian yang bisa dilakukan Gatotkaca sebagai bukti adanya pengaruh dari garis keturunan raksasa adalah menggigit leher musuhnya hingga putus. Selain itu, ia juga memiliki ciri bangsa raksasa seperti mata besar yang membelalak, hidung dempak, dan berkumis.

Saat lahir, Gatotkaca diberi nama Jabang Tetuka. Ayahnya sendiri, Bima, menamainya dengan Gatotkaca yang berarti rambut yang bergelung bundar. Nama Gatotkaca ini diberikan karena ia memiliki rambut yang bergelung di kepalanya sejak lahir.

Selain Jabang Tetuka, ternyata Gatotkaca mempunyai banyak panggilan nama lainnya, loh! Saat ia menjadi raja di Pringgadani, Gatotkaca menyandang gelar Prabu Anom Kacanegara dan memiliki beberapa nama panggilan seperti Bhimasuta dan Hidimbyatmaja.

Dalam dunia pewayangan Indonesia, nama Gatotkaca juga dikenal dengan beberapa sebutan lainnya, antara lain Tetuka, Bimasiwi, Krincing Wesi, Guritna, Purubaya, dan lain sebagainya.

Meskipun Gatotkaca dikenal sebagai sosok yang mempunyai kesaktian yang luar biasa, ia juga memiliki beberapa ajian pamungkas yang membantunya dalam melawan para musuhnya. Ajian ini diartikan sebagai suatu ilmu berharga yang keramat.

Salah satu ajian yang digunakan Gatotkaca saat bertarung melawan musuh adalah "Ajian Narantaka". Siapa pun musuh yang terkena serangan ajian ini, maka tubuhnya akan berubah menjadi debu.

Ajian lain yang dimilikinya adalah "Ajian Brajamusti". Ajian yang satu ini membuat pukulan Gatotkaca terasa mematikan seperti sebuah pukulan yang menggunakan palu besar. Ajian ini juga menjadikan tubuhnya kuat dan kebal dari berbagai senjata yang menyerangnya.

Tidak hanya ajian pamungkas, Gatotkaca juga memiliki beberapa pusaka sakti yang dapat membantu dirinya untuk melawan musuh-musuhnya. Pusaka-pusaka ini diberikan oleh para dewa di kahyangan karena telah berjasa dalam mengusir Pracona dan Sekipu.

Salah satu pusaka milik Gatotkaca yang terkenal adalah rompi bernama Kotang Antakusuma. Rompi ini bisa membuat dirinya terbang di langit tanpa menggunakan sayap.

Benda pusaka lainnya yang dimiliki Gatotkaca adalah Caping Basunanda, yang digunakan sebagai pelindung dirinya dari hujan saat terbang, serta Terompah Padakacarma yang membuat ia dapat berjalan di atas air sekaligus membuat musuhnya tewas saat ia menendangnya.

Gatotkaca terkenal sebagai sosok yang mempunyai kekuatan super dan tubuh yang tahan dengan berbagai serangan. Namun, sayangnya ia dapat terkena serangan hingga terbunuh dengan panah Kunta Wijayadanu.

Nah, panah ini sebenarnya merupakan benda pusaka yang pernah menjadi penyelamat Gatotkaca saat kecil, yang mana saat itu sarungnya berhasil digunakan untuk memotong tali pusarnya.

Gatotkaca tewas terkena panah Kunta Wijayadanu yang dilepaskan oleh Prabu Basukarna saat perang Mahabharata berlangsung. Setelah menyadari bahwa ajalnya sudah dekat, Gatotkaca menggunakan kekuatan raksasanya dengan memperbesar tubuhnya dan menjatuhkan dirinya untuk menimpa ribuan prajurit Kurawa.

Itu dia beberapa fakta Gatotkaca yang perlu anak ketahui. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan bagi anak tentang sosok superhero yang satu ini ya, Ma!