5 Hal Penting Tentang Jaga Tutur Kata yang Harus Diajarkan pada Anak

Ini mengajarkan anak tentang makna dari peribahasa "Mulutmu, harimaumu"

28 Januari 2022

5 Hal Penting Tentang Jaga Tutur Kata Harus Diajarkan Anak
Pexels/Kampus Production

Sebagai makhluk sosial, keberadaan kita memang tidak dapat dipisahkan dari lingkup orang-orang di sekitar. Inilah yang juga membuat anak harus belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan tepat, karena dalam usia berapapun, ia pasti akan selalu berinteraksi dengan orang lain.

Tak hanya sekadar bagaimana mengajarkan anak cara berkomunikasi dengan percaya diri, mengajarkan anak tentang bertutur kata juga tak kalah penting lho! Karena dalam hal bertutur kata, anak juga tidak bisa melakukannya secara asal.

Apalagi jika sebaris kalimat yang keluar dari mulut bisa sampai menyinggung dan melukai perasaan orang lain. Maka dari itu, penting bagi Mama untuk mengajarkan anak tentang jaga tutur kata yang baik dan benar.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum lima hal penting tentang jaga tutur kata yang harus diajarkan pada anak, di bawah ini!

1. Ucapan yang sudah keluar, tidak dapat ditarik kembali

1. Ucapan sudah keluar, tidak dapat ditarik kembali
Pexels/Ron Lach

Tentu anak-anak akan saling mengobrol dengan orang lain, baik itu sekadar obrolan ringan tentang aktivitas seharian atau animasi favorit, maupun obrolan yang bersifat serius seperti pendidikan dan cita-cita.

Akan tetapi, apa pun obrolan yang anak lakukan, tetap ada satu hal yang harus selalu diingatkan padanya baik-baik, yaitu apa yang ia ucapkan tidak akan pernah bisa ditarik kembali, meskipun hanya satu kata.

Mengingat hal tersebut, sudah seharusnya bagi anak untuk selalu menjaga tutur kata sebaik mungkin.

Walau terdengar ringan dan sepele, namun pada kenyataannya sebaris kalimat yang diucapkan tanpa berpikir terlebih dahulu, bisa menyebabkan penyesalan di kemudian hari.

Editors' Pick

2. Lidah bisa berubah tajam seperti pisau yang "melukai" orang lain

2. Lidah bisa berubah tajam seperti pisau "melukai" orang lain
Freepik/Pressfoto

Meskipun lidah tidak bertulang, dengan kalimat yang salah, ia bisa berubah tajam seperti pisau yang dapat melukai orang lain. Namun, beri tahu anak bahwa luka yang dimaksud bukanlah yang bisa dilihat secara fisik. 

Melainkan luka yang tidak berdarah, karena sebaris ucapan bisa menyakiti hati dan perasaan. Ini menjadi alasan penting mengapa anak harus selalu menjaga tutur kata dan menyaring dengan cermat apa saja yang ingin diucapkan.

Ingatkan bahwa anak mungkin merasa tersinggung dan sakit hati ketika mendapatkan perkataan tidak menyenangkan. Begitu juga dengan yang orang lain rasakan ketika anak melakukan hal yang sama.

3. Perkataan tak menyenangkan bisa membekas di hati orang lain

3. Perkataan tak menyenangkan bisa membekas hati orang lain
Freepik

Sebaris ucapan memang terdengar ringan dan sepele. Tak jarang anak-anak dan remaja mengatakan hal yang tidak menyenangkan dengan alasan hanya ingin bercanda, namun akhirnya melupakan batas kesopanan, termasuk dalam hal bertutur kata.

Padahal ibarat anak panah, apa yang anak ucapkan bisa saja sangat menusuk perasaan orang lain. Ketika ini terjadi, meminta maaf dan mengakui kesalahan adalah satu-satunya jalan yang bisa dilakukan.

Meskipun begitu, permintaan maaf bukan berarti dapat menghapuskan segalanya. Terlebih lagi jika anak mengatakannya pada sahabat sendiri, yang mungkin akan membekas di hatinya. Bahkan hubungan anak dengan sahabatnya mungkin akan menjadi renggang akibat tutur kata yang tidak baik.

4. Dari perkataan sepele atau bercanda, bisa memicu permusuhan

4. Dari perkataan sepele atau bercanda, bisa memicu permusuhan
Pexels/RODNAE Productions

Pernahkah Mama memberi tahu anak tentang pepatah "Mulutmu, harimaumu" ? Ungkapan ini tentu tak hanya sekadar kata-kata, namun maknanya adalah tutur kata yang anak ucapkan bisa menjadi berbahaya jika tidak dijaga dengan baik.

Seperti yang telah disinggung di atas, ccapan memang bisa menjadi senjata paling ampuh yang dapat memicu permusuhan dan memecah belah satu sama lain.

Ini bahkan tak hanya permusuhan yang melibatkan antar orang, namun juga permusuhan antar kelompok yang pada akhirnya bisa membawa kerugian bagi banyak pihak.

Tentu saja hal ini bisa menjadi peringatan penting bagi anak tentang pentingnya menjaga dan memikirkan kembali terkait apa yang hendak ia ucapkan. Apa yang mungkin terdengar sepele dan bercanda, bisa jadi itu merupakan hal sensitif yang dapat memicu rasa tersinggung di hati orang lain.

5. Apa yang diucapkan, dapat mencerminkan kualitas diri sendiri

5. Apa diucapkan, dapat mencerminkan kualitas diri sendiri
Pexels/RODNAE Productions

Ini adalah salah satu alasan yang paling mengapa Mama perlu mengajarkan anak bertutur kata yang baik, karena, setiap kalimat yang anak ucapkan dapat mencerminan dari kualitas diri bahkan keluarga sekalipun.

Ketika anak mampu menjaga tutur kata secara sopan dan tidak menyakiti, maka orang lain juga akan menilai bahwa anak mama adalah seseorang yang sopan, berpendidikan, hingga berkepribadian unggul. Begitupun sebaliknya.

Nah itulah beberapa hal tentang jaga tutur kata yang harus diajarkan pada anak. Tidak dapat dipungkiri jika setiap kalimat yang keluar dari mulut anak, bisa menyebabkan berbagai macam kejadian tidak terduga meskipun tidak bermaksud sengaja.

Ketika Mama mengajarkan anak untuk berkomunikasi dengan percaya diri, jangan lupa mengajarkan bagaimana caranya menjaga tutur kata yang tak menyakiti orang lain ya!

Baca juga:

The Latest