Mengenal Sindrom FOMO Pada Remaja, Merasa Takut Ketinggalan

Remaja merasa takut melewatkan suatu peristiwa yang terjadi di tempat lain

3 November 2023

Mengenal Sindrom FOMO Remaja, Merasa Takut Ketinggalan
Freepik/wayhomestudio

Saat ini, teknologi informasi dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja.

Mereka dapat dengan mudah terhubung dengan teman-teman mereka, mengikuti perkembangan terbaru, dan mendapatkan akses ke berbagai konten melalui telepon genggam mereka. Namun, di balik manfaatnya, ada juga dampak negatif yang bisa timbul, salah satunya adalah Sindrom FOMO.

FOMO adalah singkatan dari "Fear of Missing Out", yang secara harfiah berarti "takut ketinggalan". Sindrom FOMO menggambarkan perasaan cemas atau khawatir yang dirasakan seseorang ketika mereka merasa bahwa mereka sedang melewatkan suatu peristiwa atau pengalaman yang menyenangkan yang sedang terjadi di tempat lain.

Lalu, apa penyebab, ciri-ciri, dampak negatif, dan pencegahan dari sindrom ini? Berikut Popmama.com jelaskan mengenai apa itu sindrom FOMO pada remaja, merasa takut ketinggalan.

1. Penyebab sindrom FOMO pada remaja

1. Penyebab sindrom FOMO remaja
Freepik

Salah satu faktor pemicu sindrom FOMO pada remaja adalah kebutuhan akan validasi sosial. Remaja cenderung ingin diterima dan diakui oleh teman-teman mereka.

Ketika mereka melihat teman-teman mereka berbagi momen-momen yang menyenangkan di media sosial, mereka merasa tertekan untuk ikut serta agar tidak merasa terpinggirkan. Mereka khawatir bahwa jika mereka tidak ikut serta, mereka akan kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan sosial dan merasa terisolasi.

Selain itu, adanya dorongan untuk selalu terhubung dengan teknologi juga berperan dalam munculnya sindrom FOMO.

Remaja sering merasa perlu untuk selalu online dan terhubung dengan media sosial agar tidak ketinggalan informasi atau peristiwa terbaru. Mereka cenderung merasa cemas jika tidak memeriksa media sosial mereka secara teratur karena takut melewatkan sesuatu yang penting atau menarik.

Editors' Pick

2. Ciri-ciri sindrom FOMO pada remaja

2. Ciri-ciri sindrom FOMO remaja
Freepik

Berikut ciri-ciri sindrom FOMO pada remaja:

  • Kecemasan yang berlebihan. Remaja akan merasa khawatir dan cemas ketika merasa melewatkan suatu peristiwa atau pengalaman yang sedang terjadi di tempat lain.
  • Ketergantungan pada media sosial. Remaja akan selalu memeriksa media sosial, merasa tidak nyaman jika tidak dapat mengaksesnya, dan sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang terlihat "lebih bahagia" di media sosial.
  • Rasa tidak puas. Remaja akan merasa tidak puas dengan hidup mereka sendiri dan selalu merasa perlu untuk terlibat dalam semua hal yang sedang terjadi di sekitar mereka.
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan. Remaja akan mengalami kesulitan dalam membuat prioritas dan sering merasa terjebak dalam keputusan antara berpartisipasi dalam suatu kegiatan atau melewatkan kesempatan itu.

3. Dampak negatif sindrom FOMO pada remaja

3. Dampak negatif sindrom FOMO remaja
Freepik

Berikut dampak negatif sindrom FOMO pada remaja:

  • Kecemasan dan stres yang berlebihan. Remaja merasa tertekan dan cemas karena perasaan bahwa mereka tidak dapat mengikuti atau mengejar kehidupan yang "sempurna" seperti yang mereka lihat di media sosial.
  • Rendahnya harga diri dan kepercayaan diri. Remaja merasa tidak adekuat dan kurang berharga karena perbandingan yang terus-menerus dengan kehidupan orang lain di media sosial.
  • Gangguan tidur dan kesehatan mental. Remaja akan kesulitan tidur, kelelahan, dan risiko mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
  • Pengurangan produktivitas. Remaja terlalu memiliki banyak waktu yang dihabiskan untuk memeriksa media sosial dan merasa terganggu dalam konsentrasi pada tugas-tugas penting.

4. Pencegahan sindrom FOMO pada remaja

4. Pencegahan sindrom FOMO remaja
Freepik/benzoix

Berikut pencegahan sindrom FOMO pada remaja yang bisa dilakukan:

  • Mengelola waktu dan prioritas dengan bijaksana. Bantu anak remaja Mama dalam memahami pentingnya membuat keputusan yang bijaksana dalam penggunaan waktu dan energi mereka.
  • Kesadaran akan realitas media sosial. Ini akan membantu remaja memahami bahwa apa yang mereka lihat di media sosial sering kali hanya gambaran yang diatur dengan baik dari kehidupan orang lain.
  • Mengembangkan minat dan kegiatan pribadi. Dorong anak remaja Mama untuk mengeksplorasi minat dan kegiatan yang membangun diri mereka sendiri serta memberikan kepuasan pribadi.
  • Komunikasi terbuka dengan orangtua. Bangun komunikasi yang baik antara orangtua dan remaja untuk memberikan dukungan emosional dan membantu mereka mengatasi tekanan dan kecemasan yang terkait dengan FOMO.

Itulah penjelasan mengenai mengenal sindrom FOMO pada remaja, merasa takut ketinggalan. Dalam dunia digital yang semakin terhubung ini, penting bagi remaja dan juga Mama untuk memahami dan mengatasi sindrom FOMO.

Dengan mengenali penyebab, ciri-ciri, dan dampak negatifnya, serta mengambil langkah pencegahan yang tepat, remaja dapat mengembangkan sikap yang lebih sehat terhadap media sosial dan menghargai diri mereka sendiri tanpa merasa terjebak oleh perasaan takut ketinggalan.

Baca juga:

The Latest