Mudah Marah, Sering Impulsif Jadi Gejala Gangguan Kepribadian Ambang

Perhatikan jika anak Mama mudah marah tanpa sebab dan sering impulsif

12 Desember 2023

Mudah Marah, Sering Impulsif Jadi Gejala Gangguan Kepribadian Ambang
Freepik/krakenimages.com

Remaja adalah masa transisi penting dalam kehidupan seseorang. Pada masa ini, mereka mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan. Namun, bagi sebagian remaja, mereka mungkin mengalami tantangan dalam mengendalikan emosi dan perilaku mereka.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh remaja adalah kemarahan yang mudah muncul dan kecenderungan untuk bersikap impulsif. Dalam beberapa kasus, perilaku ini dapat menjadi gejala awal dari gangguan kepribadian ambang loh, Ma.

Gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental yang ditandai dengan pola perilaku impulsif, ketidakstabilan emosi, dan masalah dalam hubungan interpersonal. Salah satu jenis gangguan yang cukup umum adalah Gangguan Kepribadian Ambang Batas (Borderline Personality Disorder/BPD). Orang dengan BPD cenderung memiliki kesulitan dalam mengatur emosi, mengendalikan impuls, dan mempertahankan hubungan yang stabil.

Tak hanya mudah marah dan impulsif, ada banyak lagi gejala awal yang harus Mama perhatikan pada anak. Berikut Popmama.com jelaskan mengenai mudah marah, sering impulsif jadi gejala gangguan kepribadian ambang. Diperhatikan ya, Ma!

1. Ketidakstabilan emosi

1. Ketidakstabilan emosi
Freepik/garetsvisual

Remaja dengan gangguan kepribadian ambang cenderung mengalami fluktuasi emosi yang intens dan tidak stabil. Mereka sering kali merasa sedih, cemas, marah, atau kosong secara mendadak tanpa sebab yang jelas.

Perubahan suasana hati ini dapat terjadi dalam waktu yang singkat dan tidak proporsional terhadap situasi yang sedang dihadapi.

2. Ketakutan akan penolakan atau ditinggalkan

2. Ketakutan akan penolakan atau ditinggalkan
Freepik

Remaja dengan gangguan kepribadian ambang sering kali memiliki ketakutan yang berlebihan akan penolakan atau ditinggalkan oleh orang lain.

Mereka mungkin merasa cemas atau paranoid bahwa orang-orang di sekitar mereka akan meninggalkan mereka atau meninggalkan mereka sendirian.

Editors' Pick

3. Hubungan yang tidak stabil

3. Hubungan tidak stabil
Freepik/cookie_studio

Remaja dengan gangguan kepribadian ambang cenderung memiliki hubungan interpersonal yang tidak stabil. Mereka mungkin mengalami siklus yang terus-menerus antara idealisasi dan penghinaan terhadap orang lain, termasuk teman, keluarga, atau pasangan.

Mereka mungkin sangat dekat dengan seseorang pada satu saat, tetapi kemudian bisa berbalik menjadi marah, membenci, atau mengabaikan orang tersebut dalam waktu yang singkat.

4. Perilaku impulsif

4. Perilaku impulsif
Freepik/tonodiaz

Remaja dengan gangguan kepribadian ambang sering kali cenderung melakukan tindakan impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.

Ini bisa termasuk pengeluaran uang yang berlebihan, konsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan, perilaku seksual yang berisiko, atau perilaku merusak diri seperti melukai diri sendiri.

5. Ketidakstabilan identitas

5. Ketidakstabilan identitas
Freepik/fxquadro

Remaja dengan gangguan kepribadian ambang sering kali mengalami kesulitan dalam memahami dan membangun identitas diri yang stabil. Mereka mungkin memiliki perasaan yang samar tentang siapa mereka sebenarnya, serta perasaan bahwa mereka tidak memiliki jati diri yang tetap.

6. Keengganan untuk menerima kritik atau kegagalan

6. Keengganan menerima kritik atau kegagalan
Freepik/8photo

Remaja dengan gangguan kepribadian ambang sering kali memiliki kesulitan dalam menghadapi kritik atau kegagalan. Mereka mungkin merasa terlalu sensitif terhadap kritik dan cenderung merasa sangat terpukul atau marah ketika dihadapkan pada kegagalan.

Dampak dan Penanganan Gangguan Kepribadian Ambang

Dampak Penanganan Gangguan Kepribadian Ambang
Freepik/Racool_studio

Gangguan kepribadian ambang pada remaja dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari mereka. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam sekolah, pekerjaan, dan hubungan interpersonal. Gangguan kepribadian ambang juga dapat meningkatkan risiko perilaku bunuh diri, penyalahgunaan zat, dan gangguan mental lainnya.

Penting untuk mengenali gejala gangguan kepribadian ambang pada remaja dan mencari bantuan profesional. Terapi psikologis seperti terapi dialektikal perilaku (dialectical behavior therapy/DBT) dan terapi perilaku kognitif (CBT) telah terbukti efektif dalam membantu remaja dengan gangguan kepribadian ambang. Terapi ini membantu remaja mengembangkan keterampilan pengendalian emosi, regulasi diri, dan strategi untuk menghadapi situasi yang sulit.

Pemberian obat-obatan tidak dapat menyembuhkan gangguan kepribadian ambang. Obat-obatan hanya digunakan untuk meredakan gejala yang dialami oleh individu yang mengidap. Dokter mungkin akan meresepkan antidepresan untuk mengatasi depresi, antipsikotik untuk mengurangi gejala agresif, atau obat anti kecemasan untuk mengatasi kecemasan.

Selain terapi, dukungan keluarga juga penting dalam membantu remaja dengan gangguan kepribadian ambang. Keluarga dapat memberikan lingkungan yang stabil, mendukung dan membantu mereka dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.

Jika gejala dirasa semakin parah, dokter dapat menyarankan rawat inap di rumah sakit. Langkah ini sering kali diambil ketika seseorang dengan gangguan kepribadian ambang berisiko tinggi untuk melakukan tindakan bunuh diri, memiliki pikiran untuk bunuh diri, atau memiliki keinginan untuk melukai diri sendiri atau orang lain.

Itulah penjelasan mengenai mudah marah, sering impulsif jadi gejala gangguan kepribadian ambang. Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan mungkin tidak semuanya terlihat pada setiap remaja dengan gangguan kepribadian ambang. Jika anak Mama menunjukkan gejala-gejala ini, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang berpengalaman untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca juga:

The Latest