Ganjar Pranowo Copot Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang karena Pungli

Berantas pungli di sekolah, Ganjar Pronowo langsung copot Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang

17 Juli 2023

Ganjar Pranowo Copot Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang karena Pungli
Dok Humas Pemprov Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, baru-baru ini kembali mendapat sorotan dari masyarakat usai menindaktegas kepala sekolah di SMK Negeri 1 Sale Kabupaten Rembang atas dugaan praktik pungutan liar atau pungli.

Dalam sebuah video viral di media sosial, dugaan pungli tersebut diketahui oleh Ganjar usai seorang siswa menyebutkan bahwa adanya biaya infaq yang rupanya terjadi setiap kenaikan kelas.

Mengetahui hal tersebut, Ganjar Pranowo pun tak tinggal diam dan berjanji akan menghubungi pihak sekolah atas dugaan pungli yang membebankan para siswa di sekolah tersebut.

Dapat banyak atensi dari masyarakat, seperti ini kronologi Ganjar Pranowo copot Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang karena dugaan pungli yang telah Popmama.com rangkum.

1. Awal mula Ganjar Pranowo mengetahui dugaan pungli

1. Awal mula Ganjar Pranowo mengetahui dugaan pungli
Pexels/Ahsanjaya

Biaya infaq yang menjadi dugaan praktik pungli di SMKN 1 Sale Rembang tersebut pertama kali didengar langsung oleh Ganjar Pranowo lewat salah satu seminar di Pendopo Kabupaten Rembang pada Senin (10/7/2023).

Kala itu, Ganjar sebagai salah satu pembicara dalam acara meminta beberapa orang siswa untuk maju ke depan dan berbincang dengannya.

Dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Tengah itu bertanya kepada siswa yang ditunjukkan, mulai dari asal usul keluarga hingga biaya sekolah negeri yang seharusnya bebas dari pungutan biaya atau gratis.

Nah, dari situlah kemudian muncul adanya pengakuan pungli berkedok infaq yang diucapkan oleh salah seorang siswa perempuan kepada Ganjar Pranowo.

Editors' Pick

2. Ganjar Pranowo berjanji akan menghubungi pihak sekolah

2. Ganjar Pranowo berjanji akan menghubungi pihak sekolah
Instagram.com/ganjar_pranowo

Saat ditanya oleh Ganjar berapa biaya infaq yang dibebankan sekolah kepada para siswa, sang siswa yang ditanyakan pun berkata bahwa nominalnya bisa berbeda-beda sesuai dengan tingkatan kelas.

"Setiap naik kelas beda, (terakhir bayar) Rp 300 ribu," ujar sang siswa kepada Ganjar Pranowo seperti dilansir dari video yang viral di media sosial belakangan ini.

Mengetahui hal tersebut, Ganjar Pranowo sebagai orang nomor 1 di Jawa Tengah itu langsung geram. Dalam video yang beredar, Ganjar langsung berkata, "Ini ciri-ciri kepala sekolahnya habis ini masalah sama gubernurnya ini."

Saat itulah, Ganjar berjanji akan segera menghubungi pihak sekolah untuk menindaklanjuti dugaan praktik pungli berkedok infaq seperti yang diucapkan sang siswa kepadanya.

3. Disdikbud juga langsung turun tangan

3. Disdikbud juga langsung turun tangan
Unsplash/Ed Us

Tak butuh waktu lama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah pun langsung turun tangan untuk melakukan pemeriksaan pada kepala sekolah dan pihak yang bersangkutan.

Dari hasil pemeriksaan, Kepala Disdikbud Jawa Tengah Uswatun Hasanah menyebutkan bahwa hasil infaq yang dibebankan kepada siswa telah mencapai Rp 130 juta, yang disebutkan akan digunakan untuk membangun sarana ibadah.

Tagihan yang disebutkan untuk pembangunan mushala tersebut sudah dilakukan mulai tahun 2022. Dari keseluruhan siswa dengan total 534 siswa, 460 dari mereka telah membayar pungli tersebut.

Kemudian, 44 siswa lainnya tidak membayar dikarenakan tergolong keluarga tidak mampu, sementara 30 siswa lainnya tidak membayar dengan alasan pertimbangan sudah memasuki tahun keempat di sekolah.

4. Ganjar Pranowo copot kepala sekolah SMKN 1 Sale Rembang

Atas temuan pungli berkedok infaq yang dilakukan pihak sekolah, Ganjar Pranowo pun dengan tegas langsung membebastugaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang dari jabatannya.

Tindakan tersebut dipilih oleh Ganjar setelah Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang terbukti melakukan pungli pada siswanya dengan kedok infaq tahunan. Hal ini membuat kepala sekolah tersebut kini ditarik ke cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng.

Untuk menggantikan tugas dan tanggung jawabnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk pelaksana harian (Plh) lain untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah di SMKN 1 Sale Rembang.

Adanya kasus ini diharapkan oleh Ganjar menjadi pengingat bagi seluruh kepala sekolah dan guru di wilayah manapun untuk tetap berhati-hati agar tidak ada lagi dugaan pungli yang dilakukan sekolah.

“Jadi kita titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan,” tegas Ganjar Pranowo buntut dari pungutan liar yang dilakukan dengan kedok infaq.

Baca juga:

The Latest