China Luncurkan Taksi Tanpa Sopir, Anak-anak Bisa Pesan!
Kemunculan taksi tanpa sopir yang semakin marak di china ternyata memunculkan kekhawatiran
23 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di era perkembangan modern yang sangat pesat, muncul banyak sekali jenis teknologi baru di dunia. Salah satunya adalah teknologi kendaraan tanpa pengemudi atau self driving car di China. Bahkan, kini anak-anak di China dapat memesan taksi tanpa sopir tersebut secara online.
Namun, kemunculan teknologi tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan para sopir taksi online di sana.
Seperti apa informasi lengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut.
Editors' Pick
1. Pemerintah Beijing dukung penggunaan teknologi self driving
Sepertinya para pengemudi taksi online di China sudah sepatutnya khawatir akan kehilangan pekerjaannya. Karena pemerintah Beijing sudah mempunyai rencana untuk mendukung penggunaan mobil self driving melalui sebuah layanan yang diberi nama ride-hailing online.
Rancangan peraturan tersebut memerlukan komentar publik hingga (29/07/24) dan dimaksudkan untuk memberikan kerangka kelembagaan yang jelas, transparan, dan dapat diprediksi untuk kendaraan self driving.
Waymo yang merupakan anak perusahaan Alphabet pernah membuka layanan taksi tanpa sopir berbasis aplikasi. Layanan itu tadinya disediakan secara terbatas namun akhirnya dibuka untuk pengguna luas di San Francisco. Waymo One disebut telah memiliki 300 ribu pengguna yang siap menggunakannya. Sebelum San Francisco, layanan serupa pernah ada untuk Phoenix secara bebas dan terbatas di Los Angeles dan Austin dibuka terbatas.
Saudara dari perusahaan Google itu mengatakan layanannya akan terus diperluas secara bertahap. Waymo juga memastikan keselamatan kendaraannya dengan bekerja sama pihak terkait.
2. CEO Tesla Elon Musk ikut bertanggung jawab
Perusahaan kendaraan listrik ternama di dunia Tesla, yang sudah lama tak melirik industri ini pun kembali melirik industri kendaraan self driving. CEO Tesla Elon Musk bertanggung jawab akan hal ini, dengan memusatkan perhatian pada teknologi bantuan untuk pengemudi yang dimiliki oleh perusahaan.
Di China sendiri sudah banyak sekali perusahaan yang memiliki proyek kendaraan tanpa pengemudi. Perusahaan teknologi Baidu memiliki proyek taksi tanpa pengemudi yang mirip dengan Waymo. Selain Baidu, ada XPeng, Li Auto, dan NIO yang juga sudah mulai berpikir sama untuk kembali mengembangkan kendaraan tanpa pengemudi.
Bulan ini, XPeng, pionir teknologi di China telah meluncurkan upgrade over-the-air yang akan membuat paket self-driving andalannya tersedia di semua jalan umum di China.
Pengguna melaporkan bahwa paket andalan XPeng, XNGP, memiliki fungsi serupa dengan perangkat lunak "full self-driving" (FSD) Tesla.
Kedua perusahaan mengandalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI, ketimbang menggunakan pemetaan dan pengkodean yang menyeluruh untuk mencapai kemajuan tersebut.
XPeng juga tampaknya mengikuti Tesla dalam menerapkan teknologi lidar yang mahal untuk mengamati lingkungan sekitar kendaraan. Pendekatan ini lebih bergantung pada kamera namun akan meningkatkan nilai ekonomi dari komersialisasi teknologi jika berhasil.
Menurut Sharma, seorang analis di perusahaan riset teknologi Counterpoint, memperkirakan China akan mendominasi peluncuran kendaraan Level 3 atau kendaraan yang sepenuhnya beroperasi secara mandiri di tahun-tahun mendatang.
Perusahaan otomotif ternama dunia seperti BMW dan Mercedes, sebenarnya juga telah mengembangkan sistem kendaraan level 3 di Jerman. Namun, kemajuannya tak secepat dengan para pesaing mereka di China.