Anak-anak yang Kecanduan Teknologi Berisiko Terkena Psikosis

Kecanduan teknologi pada anak-anak memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental mereka

15 April 2024

Anak-anak Kecanduan Teknologi Berisiko Terkena Psikosis
Freepik

Dalam era digital yang semakin maju, kecanduan teknologi pada anak-anak menjadi salah satu perhatian utama dalam diskusi tentang kesehatan mental dan perkembangan remaja.

Penelitian-penelitian terbaru menyoroti dampak yang mungkin timbul dari penggunaan yang berlebihan terhadap ponsel pintar, media sosial, dan perangkat elektronik lainnya. 

Namun, sementara kita mengidentifikasi risiko-risiko ini, penting juga untuk mempertimbangkan pendekatan yang tepat dalam menangani kecanduan teknologi pada anak-anak. 

Berikut ini Popmama.com rangkum informasi mengenai kecanduan teknologi berisiko terkena psikosis pada anak-anak menurut para peneliti dan ahli.

1. Bahaya kecanduan teknologi pada anak-anak

1. Bahaya kecanduan teknologi anak-anak
Freepik

Para ilmuwan telah menemukan bahwa remaja yang menggunakan ponsel pintar dan media sosial cenderung mengalami paranoia, delusi, halusinasi, dan munculnya 'ide-ide aneh' ketika mencapai usia 23 tahun.

Para peneliti menegaskan bahwa teknologi mungkin bukan penyebab langsung dari masalah tersebut, namun kecanduan remaja terhadap perangkat tersebut dapat menjadi tanda bahwa mereka rentan terhadap gangguan mental.

Mengutip dari jurnal JAMA Psychiatry, tim asal Kanada yang berada di balik penelitian tersebut mengatakan, “Meningkatnya penggunaan media dan masalah kesehatan mental tampaknya memiliki faktor risiko yang sama, seperti masalah kesehatan mental orang tua, kesepian, intimidasi, dan masalah hubungan orang tua-anak.”

2. Hentikan kecanduan teknologi pada anak-anak secara perlahan

2. Hentikan kecanduan teknologi anak-anak secara perlahan
Freepik

Para peneliti juga mengingatkan bahwa mengharuskan anak-anak yang kecanduan untuk secara tiba-tiba berhenti menggunakan layar mungkin tidak bermanfaat dan dapat menimbulkan risiko yang lebih besar.

Penelitian ini menganalisis kebiasaan media dan pengalaman psikotik dari 2.120 warga Kanada yang lahir antara tahun 1997 dan 1998. Hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang secara signifikan mengurangi penggunaan komputer masih memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami pengalaman psikotik di masa dewasa, bahkan setelah faktor pengalaman pribadi lainnya dipertimbangkan.

Penggunaan internet lebih terkait dengan depresi dibandingkan dengan bermain video game atau menonton televisi. Namun, bermain game mungkin lebih bermanfaat dalam mengelola emosi dan meningkatkan keterampilan sosial dibandingkan dengan teknologi 'pasif' seperti televisi.

3. Generasi muda rentan terhadap kecanduan teknologi

3. Generasi muda rentan terhadap kecanduan teknologi
Freepik

Para peneliti menyarankan para dokter untuk memeriksa secara menyeluruh mengapa remaja yang kecanduan perangkat elektronik dan mengalami pengalaman psikotik menjadi tergantung pada teknologi, sebelum menyalahkan teknologi itu sendiri.

Doktor Simona Skripkauskaite, dari Universitas Oxford, mengatakan, “Penggunaan teknologi digital yang tinggi pada masa remaja dapat menjadi penanda awal, bukan penyebab, masalah kesehatan mental di kemudian hari.”

Ia juga menyatakan bahwa para ahli telah mulai mengubah pandangan mereka dari melihat teknologi digital sebagai penyebab utama semua masalah kontemporer, dengan mengakui bahwa kondisi personal yang sudah ada sebelumnya sering menjadi faktor penentu dalam peningkatan penggunaan media dan masalah kesehatan mental.

Menurut penelitian dari Millennium Cohort Study yang melibatkan 18.000 keluarga, hampir setengah dari remaja Inggris merasa kecanduan media sosial. Penelitian terbaru dari King's College London juga menyimpulkan bahwa satu dari tiga individu memenuhi kriteria kecanduan ponsel pintar secara klinis. 

Gejala kecanduan termasuk kehilangan kendali terhadap durasi penggunaan ponsel, tekanan yang dirasakan saat tidak dapat mengakses perangkat, dan pengabaian terhadap aspek lain dalam hidup yang lebih penting.

Selanjutnya, penelitian dari International Journal of Mechanical Engineering juga menjelaskan bahwa aktivitas penggunaan media elektronik seperti gadget dalam jangka waktu lama merupakan tanda kecanduan yang berisiko menyebabkan perilaku psikotik.

Demikian informasi mengenai kecanduan teknologi berisiko terkena psikosis pada anak-anak. Bagi para orangtua, pemahaman akan dampak dari kecanduan teknologi pada anak-anak adalah kunci dalam memberikan dukungan yang tepat. 

Melalui kesadaran akan risiko yang terkait dengan penggunaan berlebihan terhadap perangkat elektronik, orangtua dapat berperan aktif dalam membimbing anak-anak menuju penggunaan teknologi yang sehat dan seimbang.

Baca juga:

The Latest