Kenali Ciri dan Bahaya dari Tanaman Kecubung yang Bisa Bikin Mabuk
Ternyata semua bagian dari tanaman kecubung itu beracun dan dapat sebabkan efek berbahaya
23 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kecubung mungkin merupakan tanaman yang tanpa sadari sering kita lihat di lingkungan sekitar. Tanaman ini juga mempunyai ciri khusus yang membuatnya mudah dikenali. Mengapa tanaman ini harus diperhatikan? Ternyata, kecubung jika dikonsumsi dapat menyebabkan efek mabuk dan halusinasi berat, oleh karena itu BPOM sendiri telah melarang penggunaan kecubung untuk dikonsumsi.
Dalam sebuah media briefing yang diadakan PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) yang membahas mengenai "Penjelasan Medis Mengenai Mabuk Kecubung" yang digelar pada Jumat, (19/07/24) kemarin. Dr Firdaus Yamani SpKJ(K) mengatakan bahwa kecubung merupakan tanaman dengan efek halusinogenik yang mengandung senyawa alkopoid tropan, seperti atropin, skopolamin, dan hiosamin.
Seperti apa informasi tentang apa itu tanaman kecubung lengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkumnya lebih lanjut.
Editors' Pick
1. Apa itu tanaman kecubung?
Lebih lanjut, Dr. Firdaus menjelaskan bahwa tanaman kecubung merupakan tanaman perdu, banyak tumbuh di negara dengan iklim tropis dan sub tropis termasuk di Indonesia. Kecubung memiliki beberapa nama lain seperti angel's trumpet, jimson weed, devil's trumpet, loco weed, datura metel, dll.
Kandungan berbahaya yang terdapat pada kecubung paling banyak berada pada bagian bunga dan daunnya. Di mana setiap satu bunga kecubung mengandung 0,65mg skopolamin dan 0,3mg atropin. Selain itu, setiap satu biji kecubung mengandung 0,1 mg atropin. Jika kedua zat tersebut dikonsumsi mencapai dosis lethal, maka dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian.
Ciri-ciri Tanaman Kecubung
Tanaman kecubung memiliki beberapa ciri khusus yang membuatnya mudah dikenali, berikut adalah penjelasannya:
- Daun bergerigi dan batang yang tebal: Daun yang besar, berbentuk lonjong bulat dengan pinggir daun yang bergerigi dan tulang daun yang menyirip merupakan ciri khas daun kecubung. Daun kecubung berwarna hijau tua dan bertekstur bulu halus. Batang kecubung memiliki kayu yang tebal dan bercabang dengan ketinggian beberapa meter.
- Bunga berbentuk terompet: Bunga tanaman kecubung yang besar dan indah adalah salah satu cirinya yang paling menonjol. Uniknya, bunga kecubung berbentuk terompet terbalik. Warna bunga kecubung memiliki banyak variasi, antara lain putih, ungu, dan kuning. Banyak yang menyebutkan bahwa kecubung warna putih paling beracun.
- Bunga yang berduri: Buah kecubung berbentuk bulat agak melonjong dengan diameter 4-5 cm. Bagian luar buah kecubung memiliki duri-duri pendek. Dalam buah kecubung terdapat biji buah kecil kuning kecoklatan. Buah yang lebih tua berwarna hijau tua, sedangkan buah yang lebih muda berwarna hijau pucat cerah.
2. Bahaya mengkonsumsi tanaman kecubung
Dr. Firdaus mengatakan kecubung memang masih sangat lazim digunakan sebagai pengobatan alternatif di berbagai daerah di Indonesia. Namun, ia mengatakan bahwa manfaat dari tanaman tersebut masih harus dibuktikan lewat penelitian. Sejauh ini, ia belum menemukan penelitian yang bisa membuktikan manfaat dari tanaman kecubung, dan lebih sering ditemukan penyalahgunaannya untuk mendapat efek mabuk dan halusinasi. BPOM sendiri telah melarang penggunaan tanaman kecubung.
Ia juga mengatakan efek kecubung akan dirasakan selama 1 minggu jika baru pertama kali, namun jika berkali2 digunakan akan merusak otak sehingga pengguna akan berhalusinasi berkepanjangan seperti ODGJ, pikiran kacau, dan kemampuan kognitif yang berkurang. Bahkan ia menyebut bahwa efek dari tanaman ini juga bisa menyebabkan kematian.
"Bisa menyebabkan kematian jika dikonsumsi sampai dosis lethal, kematiannya itu karena terjadi depresi pernapasan, kelumpuhan pada otot saluran napas, atau karena denyut jantung yang terlalu cepat sehingga terjadi kolaps system cardio vascular," katanya.
Mengutip data dari Polda Kalimantan Selatan, sejak 5 Juli 2024 ada sebanyak 56 pasien yang di rawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Banjarmasin akibat dugaan intoksikasi atau keracunan kecubung. Dari 56 pasien tersebut, 7 orang masih dirawat hingga saat ini dan 2 orang lainnya meninggal dunia.